Ia tak akan mau ada di balik besi penjara. Tak akan mau. Lebih baik ia mati dengan cara mengenaskan dari pada di penjara selama belasan tahun. Atau mungkin bisa saja seumur hidupnya.

Seperti karma yang berjalan dengan cepat, karena ini adalah malam dan tentu pastinya arah yang di lewati oleh wanita itu gelap.

Ia tak sadar jika di depannya ada kawat yang menggantung sejajar di antara dua pohon yang berpisah agak jauh.

Crak!

Badan wanita itu terduduk ambruk tanpa kepala, sebab kepalanya telah terpotong saat ia menabrak kawat berduri yang tajam itu di lehernya, sehingga kepalanya terpisah dari tubuhnya.

Darah mengenang di mana-mana, wanita yang habis membunuh kedua anaknya mati dengan cara yang juga mengenaskan. Sungguh karma yang mengerikan.

Di sisi lain, seorang gadis dewasa kini tengah menonton sebuah berita di pagi hari setelah beberapa hari sejak kejadian tersebut.

"Telah di temukan dua mayat yang bersimbah darah di negara xxxxx, lebih tepatnya di daerah xxxxxx."

Penyiar berita tersebut memperlihatkan rumah sederhana yang sudah penuh dengan garis polisi juga polisi yang membawa dua mayat tersebut dengan dua keranda yang menutupi seluruh tubuh mayat-mayat tersebut.

"Setelah di outopsi ternyata dua mayat itu adalah gadis perempuan yang berusia empat tahunan yang seluruh tubuhnya bekas memar dan luka-luka."

Televisi itu menampilkan di mana dua mayat tersebut sedang di periksa oleh dokter yang kini berada di rumah sakit terdekat.

"Sedangkan mayat yang satunya adalah pemuda yang berusia tiga belas tahun, terbukti dari seragam SMP yang masih ia kenakan walau di penuhi bercak dar—"

Ucapan penyiar berita tersebut terpotong, sebab seseorang itu langsung mengganti siaran televisi lain. "Ah, membosankan." Seseorang itu bergumam kesal.

Jempolnya telah menggati-ganti siaran televisi yang tak kunjung menarik perhatian seseorang itu. "Ah, sudahlah! Mending aku bermain dengan 'boneka' ku lagi saja!"

❂❂❂

"LO BISA JANGAN BERISIK NGGAK, K*P*R*T?!!!" Seorang lelaki berbadan besar, yang seperti sedang mabuk-terlihat dari wajahnya yang memerah dan botol alkohol yang sedang ia pegang.

"Apaan, sih! Terserah gue, lah! Mau berisik atau enggak, bukan urusan lo, ya, Om!!" Ratna membalas dengan angkuh tanpa ada rasa takut sedikitpun dengan bapak-bapak yang ada di hadapannya kini.

"Heh! Dasar kamu! Gini kamu di ajarin di sekolah, hah?! Nggak sopan sekali kamu dengan saya!!"

Ratna memutarkan bola matanya malas seraya melibatkan kedua tangannya di dada.

"Nggak di ajarin gitu, sih. Tapi, kan, Om duluan yang nggak sopan sama saya, jadi jangan heran jika saya balas gitu."

Ratna tersenyum miring, sebelum ia melanjutkan kata-kata nya. "Lagian, Om juga berkata kotor kepada saya, kan? So, jangan marah ketika saya langsung ngusir Om dari sini, yaa!"

Ratna bersiul seperti memanggil seseorang, yang merasa terpanggil pun langsung datang dengan sigap. "Ada apa, Ny. Ratna?"

"Bawa Om-Om sampah ini keluar dari Apartement saya." titah Ratna mengibas-ngibaskan tangannya dengan wajah remeh.

Lelaki berbadan besar yang seperti bodyguard itu mengangguk patuh, "Baik, Ny. Ratna."

"Hei! Apa-apaan ini?!" Bapak-bapak tua pemabuk itu langsung di seret oleh lelaki berbadan besar tersebut keluar dari Apartemen Nyonya nya.

Usut punya usut, ternyata Apartement yang di tinggali Laurent selama ini adalah Apartement yang di buatkan khusus untuk Ratna anak tercinta dari kedua orang tuanya.

Bapak-bapak pemabuk itu meronta-ronta sekuat tenaga, tapi kalah kuat tenaga oleh bodyguard nya Ratna.

Ratna tersenyum miring menatap remeh bapak-bapak yang balas menatapnya dengan tatapan benci.

"Oh iya," Ratna tersadar, ia kembali menggedor-gedor pintu Apartement Laurent dengan kasar. "REEEENNTT! BUKAIN, WOY! CAPEK GUE TERIAK-TERIAK!!"

Bruk!

Karena kesal setengah mati, Ratna langsung mendobrak pintu dengan sekuat tenaganya, mata Ratna bergerak ke mana-mana, ia mencari sesosok orang yang di cari-carinya sedari tadi.

Ia tersenyum senang ketika mendapatkan seseorang yang di carinya. "Laurent, lo nggak denger gue gedor-gedor pintu lo, ya?"

Crak!

◌⑅⃝●♡⋆♡XYZARRLA-♡⋆♡●⑅⃝

HALO, EPRIBADEH! COBAK KAMU TEBAK, SIAPA KARAKTER YANG BAKALAN AKU BIKIN DIA MENINGGOY (MATI ATAU MENINGGAL) DI NEXT CHAPTER?

KU KASIH PILIHAN, YAA-!

A. RATNA
B. FANNY
C. ORANG LAIN
D. FARREL

YOK TEBAK! JAWABANNYA BISA KALIAN LIHAT DI NEXT PART, DI TUNGGU AJA, YA, UPDATE NEXT PART NYA❤

SEE YOU!

I Want You, Baby!जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें