Polaroid Love [ Sungjake ]

Start from the beginning
                                    

Si manis itu gak merasa bersalah sedikit pun atas tindakannya barusan.

Jika mereka jadi Jay, mungkin mereka sudah membuat cowok manis itu menjadi daging asap.

Kelakuannya benar-benar membuat pusing.

Sedang di pinggir pagar pembatas di lantai dua, terlihat seorang cowok berkulit putih yang menatap dalam diam interaksi keduanya.

Ia menggelengkan kepalanya melihat kelakuan keduanya yang tidak pernah jauh dari kata anarkis itu.

Benar-benar gak tau tempat dan bertindak semaunya.

"Sunghoon ayo, keburu kesorean nanti" panggil temannya itu.

Cowok yang di panggil Sunghoon itu mengangguk, berjalan mengikuti temannya yang sudah berjalan lebih dulu dengan temannya yang lain.

Mereka akan ke cafe untuk menyelesaikan tugas sekaligus menghabiskan waktu bersama.

Beberapa temannya yang lain sudah menunggu di cafe lebih dulu, sedang mereka baru saja selesai rapat bersama dengan anggota ekskul fotografi.

Mungkin mereka akan pulang sedikit malam hari ini, tugasnya tidak terlalu banyak, tapi ngobrolnya yang pasti panjang.

Sunghoon sudah menebak hal itu, dan benar saja apa yang ia pikirkan.

Mereka benar-benar pulang agak malam, gak bisa di bilang agak malam juga karna jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Sangat-sangat jauh dari apa yang Sunghoon perkirakan.

Ia pikir setidaknya mereka akan pulang pukul 7 malam tapi ternyata telat 2 jam, teman-temannya itu terlalu asik mengobrol sampai lupa waktu.

Sunghoon mau pulang duluan juga selalu saja di tahan-tahan, jadi dia benar-benar tidak bisa kabur dengan alasan apapun.

Teman-temannya itu tau saja kalau Sunghoon hanya berbohong agar bisa kabur dari mereka.

Cowok tampan itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, ia sedang ingin menikmati suasana malam yang jarang ia lakukan.

Hari-harinya hanya di isi dengan membaca buku atau pun bermain gitar jika ingin, itu pun hanya sekali dua kali ia lakukan.

Kebanyakan waktunya di habiskan dengan membaca buku di kamar atau pun perpustakaan yang ada rumahnya.

Membosankan memang, tapi mau bagaimana lagi.

"Jake?"

Sunghoon menyipitkan matanya saat mendapati Jake yang tengah berjalan di trotoar dengan sesekali melompat kecil.

Cowok itu tampak begitu riang dengan hoodie hitam yang membalut tubuhnya, padahal udara malam hari benar-benar dingin saat ini, tapi si manis itu tampak tidak terusik dan sibuk akan dunianya sendiri.

Sunghoon hanya memperhatikannya saja, ia ingin melihat akan pergi ke mana cowok itu, kalau bisa sih ia akan mengikuti dari jarak jauh saja, agar Jake gak curiga padanya nanti.

Dan benar saja, cowok itu gak curiga sama sekali, untung saja Sunghoon sudah mematikan lampu mobilnya tadi, bisa gawat kalau Jake sampai curiga.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 27, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

With U || OneshootWhere stories live. Discover now