Reiner braun : toxic relationship

256 32 6
                                    

Special request ; hengnat_44

Hope u like this!

"Reiner! " [Name] yang berteriak dari dekat pintu menuju halaman belakang kampus berlari menuju Reiner yang sama sekali tak peduli.

"Reiner! Nanti kita jadi date bareng kan? " tanya [Name] penuh harapan.

"Akan ku usahakan" ucap Reiner secukupnya yang tak berbalik dari ponselnya.

[Name] mengangguk dengan wajah yang cukup sedih.

-

[Name] melihat jam tangannya untuk yang kesekian kalinya.

"Sudah jam segini Reiner masih belum datang" keluh [Name].

Tak lama, reiner datang dengan mobilnya. [Name] yang sudah mengharapkan itu sedari tadi menghampiri lelaki itu.

"Reiner, ayo kita masuk" ucap [Name] menggandeng reiner menuju dalam yang hanya di jawab dengan " ya. "

-

"Jadi itu saja mbak? "

"Iya, kamu itu saja ya reiner? " tanya [Name] tersenyum menatap sang kekasih.

"Hm"

Setelah itu, pelayan itu pergi dari sana. Tapi sebelum itu ia mengambil kembali buku menu yang ia kasih.

Suasana terasa canggung saat itu, reiner yang sibuk dengan handphone nya dan [Name] yang tidak punya topik untuk di bicarakan.

Untung saja, setelah itu pelayan menyajikan masakan yang tadi mereka pesan.

Lalu mereka makan dan setelah makan reiner langsung pergi dengan alasan orang tua nya mengkhawatirkan diri nya.

-

Di rumah [Name]

Aku sebenarnya benci mengatakan ini, tapi entah kenapa aku merasa aneh dengan reiner batin [Name] dalam hati.

Reiner ♡

Today, 09:12 AM

Reiner?

Kenapa

Kamu belum tidur?

Belum

Aku juga belum!

Aku tak bertanya kepada mu, lagipula untuk apa kau bertanya seperti itu?

Kenapa kamu memanggil ku 'kau'? [Delete]
Maaf

Sudah lah
Read 09:17

[Name] menatap riwayat pesan mereka datar.

"Esok aku harus memutuskan reiner" tekad [Name].

-

"Reiner, aku mau bicara" ucap [Name] tegas saat ia sudah menghampiri reiner ke kelasnya.

"Ya."

Reiner dan [Name] berjalan menuju halaman belakang kampus.

Kamu harus bisa [Name]! ucap [Name] menguatkan diri.

"A-"

Sebelum [Name] selesai berbicara, telfon reiner berbunyi dan dia lebih mementingkan telfonnya itu.

"Sebentar, halo? "

[Name] menatap punggung reiner sedih. Baru saja tekadnya telah bulat untuk memutuskan hubungan nya dengan reiner, malah ada 'halangan' yang membuat nya tak jadi mengatakan hal yang penting.

[Name] adalah tipe orang yang mudah berubah mood nya, jadi jangan heran jika setelah ia menangis , ia akan dengan mudah tertawa.

Seperti itu lah sekarang, setelah tekad nya telah bulat , malah menghilang bagaikan uap. [Name] kini telah memutuskan untuk tak jadi putus dengan reiner setelah di pikir lagi.

-

Hari ini, [Name] dan teman-teman kelas nya akan bergabung dengan kelas reiner karena dosen nya sedang izin sakit.

Ini lah kesempatan [Name] untuk lebih dekat dengan reiner bukan? Namun niat nya hilang karena ia melihat reiner yang tertawa dengan perempuan lain.

[Name] tahu ini masalah sepele, jadi ia memilih untuk mendengarkan pembicaraan mereka.

"Hahaha, lucu sekali kamu"

"Hehehe, reiner juga gak kalah lucu! Jadi makin sayang deh.. "

"Aku juga.. "

Deg!

Saat melihat kembali, [Name] melihat reiner memeluk perempuan itu erat. Reiner tersenyum dengan senyum yang lama sekali tak [Name] lihat.

Sudah cukup! Akan ku putus kan hubungan kami sekarang!

"Reiner! " teriak [Name].

"[Name]..? "

"Ya, ternyata aku tak berguna ya, kalau begitu jangan mengenalku lagi ya, reiner. "

Setelah berkata seperti itu, [Name] berlari menabrak reiner.

-

5 tahun kemudian

Ting tong

"Ya siap- [Name]!? "

"Hai reiner, aku kesini ingin mengantar kan undangan ini, datang ya, aku akan nikah dengan dia" ucap [Name] lalu pergi.

"U-undangan pernikahan? "

Reiner menutup pintu kosan nya. Wajahnya yang telah tak terawat menatap undangan itu hampa.

"Aku menyesal telah selingkuh dari nya dulu"

Linang air mata reiner terjatuh satu demi satu sesuai detik yang berdetak.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 14, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Short story | Aot x youWhere stories live. Discover now