chapter 7

2.6K 87 10
                                    

"kau sama rendahnya dengan kedua orang tua mu!"

Jemari tangan kanan Mingyu spontan mendarat pada rambut panjang Jeonghan setelah kata-kata itu keluar dari mulut mungilnya, menarik rambut Jeonghan begitu kencang. Jeonghan yang merasa kesakitan mencoba melepas pegangan Mingyu menggunakan kedua tangannya, tapi tenaga Mingyu jauh lebih kuat darinya.

"lepas!" teriak Jeonghan dengan mata yang berkaca-kaca.

Mingyu tidak menggubris, dan justru menatap Jeonghan dengan tatapan penuh emosi.

Merasa panik, Jeonghan pun langsung memalingkan wajahnya, tapi tangan kiri Mingyu menahan dagu Jeonghan agar Jeonghan tetap melihat kearahnya.

"kau boleh menghina ku sesuka hati mu Jeonghan, tapi aku tidak sudi mendengar mu menghina kedua orang tua ku.
Harusnya kau malu berkata seperti itu karna kedua orang tua ku yang tidak bersalah mati di tangan manusia biadab seperti ayah mu"

Mingyu menarik wajah Jeonghan mendekat pada wajahnya sebelum ia melanjutkan perkataannya.

"dan harusnya kau berterima kasih kepada ku karna aku telah berbaik hati melepaskan ibu mu. Atau--"

Mingyu mendekatkan bibirnya pada telinga Jeonghan.

"--kau ingin ibu mu mati agar hutang kita impas?"

Bulir air mata Jeonghan jatuh karna panik mendengar ancaman tersebut.

"tidak, aku mohon jangan lakukan itu"

"kalau begitu jangan membangunkan monster yang sedang tidur Jeonghan, karna aku yakin kalau kau pasti akan menyesalinya"

Dengan itu Mingyu melepaskan rambut Jeonghan. Kemudian ia menyuruh Jun untuk membawa Jeonghan ke kamar lain yang ada di samping kamar Mingyu karna Mingyu tidak ingin melihat wajah Jeonghan malam ini.

*******

"aku berharap tuan Kim membunuh mu tadi" ucap Jun sambil membuka pintu kamar yang akan Jeonghan tempati.

Jeonghan hanya terdiam tak dapat menjawab.

"aku tidak tau kelebihan apa yang kau miliki sampai tuan Kim bisa memaafkan mu begitu saja, tapi aku akan memastikan hidup mu tidak akan tenang kalau kau berani melukai tuan Kim lagi"

"kau pikir aku suka hidup terkurung seperti ini?" tanya Jeonghan dengan suara yang bergetar karna menahan tangis.

"semua perbuatan manusia ada konsekuensinya Jeonghan. Harusnya kau berfikir sebelum bertindak"

Jun membalikan badannya sebelum ia melanjutkan perkataannya.

"itupun kalau kau punya otak untuk berfikir"

Dengan itu Jun pergi meninggalkan Jeonghan.

Jeonghan mengunci pintu kamar sebelum ia menjatuhkan dirinya di atas kasur. Tak kuat menahan emosi yang berkecamuk di dalam hati, tangis Jeonghan pun akhirnya kembali pecah.

"maafkan aku Wonwoo. Harusnya aku yang mati, bukan kau"

Kenangannya bersama Wonwoo sewaktu mereka masih duduk di bangku sekolah kembali terlintas di pikiran Jeonghan, dan itu semakin membuat Jeonghan merasa bersalah.

Tak terhitung berapa kali Wonwoo berkorban untuk membantunya, tapi Jeonghan justru membalasnya dengan kematian. Dan sebagai seorang sahabat, Jeonghan tentu tidak dapat memaafkan dirinya yang telah gagal melindungi Wonwoo. Karna itu Jeonghan memilih untuk mengakhiri hidupnya untuk menebus semua kesalahannya.

Tanpa berfikir panjang, Jeonghan turun dari tempat tidur untuk mencari benda tajam yang ada di dalam ruangan. Tapi sayang, Jeonghan tidak berhasil menemukannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 01, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Madness Maxed Out (GyuHan 21+)Where stories live. Discover now