"Lo mau ngomong apa?" Jake berdiri, menopang tubuhnya pada dinding kokoh di sampingnya dengan alis sebelah terangkat dan kedua tangan disilangkan pada dadanya.
Yang di sebelahnya hanya diam dengan wajah mengadah ke atas, berusaha untuk menghiraukan ucapan Jake padanya.
Jake menjadi semakin tidak sabaran dengan lambatnya Heeseung memberi jawaban padanya. Siapa yang tidak kesal jika tujuannya ke sini adalah untuk mendapatkan jawaban atas tadi malam, sedangkan ia malah mendapat bungkaman dari sahabatnya itu.
"Lo.." Heeseung mulai angkat bicara, membuat Jake penasaran akan apa yang akan dikatakan padanya.
"Lo makin ganteng makin hari." Dengan mata tajamya ia mengerling, Jake mulai jengah dengan kelakuan Heeseung. Apakah bisa sahabatnya ini tidak berbuat jengkel padanya? Barangkali sehari saja ia sangat ingin.
Semilir angin yang lewat di garasi memenuhi keheningan diantara keduanya saat Heeseung yang tadinya cengegesan dengan wajah bercanda kini mulai serius, seperti ingin membahas perang dunia ke-3 pada Jake.
"Sebenernya lo tau kan ada yang aneh sama Sunghoon belakangan ini?" Tubuh Heeseung mendekati Jake, memancing jawaban dari temannya.
Jake terdiam sesaat setelah mendengar pertanyaan Heeseung padanya tanyakan padanya. Sunghoon.. memang telah berubah akhir-akhir ini. Ada yang aneh dengan gerak-gerik kekasihnya itu seperti menyembunyikan hal yang tidak seharusnya ia ketahui.
"Jangan pernah lo tinggalin Sunghoon, Jake. Dia ga bakalan kuat tanpa lo. Lo tau itu harusnya." Ucap Heeseung dengan santainya. Sementara tangan kanannya merogoh saku jeans, mengambil korek api elektrik dan membakar sepuntung rokok.
Hembusan tembakau heeseung yang terbakar terlihat berat. Tidak ingin rasanya ia mengatakan hal yang akan mengecewakan temannya itu.
Sebelah tangan heeseung menempuk pundak Jake, membuat sang empu menautkan wajah keheranan.
Lalu dengan santainya Heeseung membisikkan kata-kata yang membuat pupil mata Jake melebar, mematung seketika.
Dengan wajah tidak percaya, Jake berusaha menepis omongan Heeseung padanya. "Bohong banget. Nggak mungkin gitu lah." Sangkal Jake sembari menjilati bibirnya yang mulai mengering.
Heeseung hanya memejamkan matanya sesaat menghela napas yang cukup berat. Ketika matanya terbuka, Wajah Jake menunjukkan rasa tidak ingin percaya apa yang ia katakan pada temannya itu.
Dengan santainya Heeseung perlahan berjalan keluar garasi dengan bibir yang tidak terbuka. Saat beberapa langkah ia berhasil keluar dari garasi, tangan kanannya seakan melambai tanda ia akan pergi dengan tangan sebelah di saku kiri dengan membelakangi Jake.
Tiba-tiba langkahnya terhenti, meneriakan satu kata yang membuat Jake semakin kesal.
"Terserah!" Teriak Heeseung lantang. Menutup percakapan mereka.
"Sialan, Heeseung." Umpat Jake sembari menggigit bibirnya khawatir terhadap apa yang dikatakan Heeseung beberapa saat lalu
YOU ARE READING
A reward ; Jakehoon [END]
FanfictionPenantian panjang yang tak terduga membuat Jake ingin menjadikan Sunghoon menjadi akhir dari segalanya. ⚠️ bxb ⚠️ - Jake dom - Sunghoon sub Ini cuma short story - 🦠
![A reward ; Jakehoon [END]](https://img.wattpad.com/cover/294612149-64-k368307.jpg)