Hai, maaf banget aku update setelah sekian lama :D
Yang masih baca cerita ini aku berterima kasih banget karena mau baca tulisan gaje aku, apalagi aku ghosting lagi.
Happy reading!
-🦠
"Gimana hubungan kalian, Kak? Baik-baik aja kan?" Sunoo bertanya dengan hati-hati kepada sang kakak. Tidak ingin merusak suasana pagi dengan pertanyaan yang ia berikan. Karena saat ini, wajah Jake terlihat sangat gusar sebab perihal tadi malam.
Flashback
Sehabis menangis, Jake mengantar Sunghoon ke kamarnya. Menatap wajah kekasihnya yang sembab dengan mata terpejam.
Kilatan senyum halus terpaut pada wajah Jake. Mengagumi akan paras Sunghoon yang 'cantik' dengan pipi yang memerah karena kadar alkohol masih bekerja pada pemuda itu.
Tangan Sunghoon digenggam Jake, menempelkan pada pipinya yang cukup dingin. Memejamkan mata sesaat demi merasakan sentuhan kulit Sunghoon yang hangat.
"Asal lo tau, Hoon. Gue sayang sama lo. Gue ga akan pernah ngelepasin lo apapun kondisinya. Karena bagi gue, lo itu udah jadi bagian dari hidup gue, Hoon." Tutur Jake dalam, sembari menyenderkan kepalanya pada dada sang kekasih.
Bagaimana bisa ia melepaskan Sunghoon? Mendapatkanya saja sangat sulit, apalagi harus melepaskannya. Sangat mustahil untuk Jake melakukan hal senekat itu.
Ketika Jake sudah keluar dari kamar, Sunghoon terbangunㅡlebih tepatnya ia kembali membuka matanya yang pada beberapa saat yang lalu tertutup rapat dengan sengaja, menunggu kepergian Jake.
Sunghoon merogoh kantung mantelnya, mengambil ponsel lalu mencoba menelpon seseorang.
"Gue rasa sekarang saatnya buat ngelakuin hal itu." Sunghoon mencoba meyakinkan seseorang di seberang telpon dengan raut wajah serius.
"Jangan. Gue ga mau ambil resiko terlalu tinggi buat ini. Lo tau, dia berharga buat gue."
"Lo tau selembut apa dia sama gue, pasti bakalan paham. Seenggaknya coba dulu, jangan terlalu takut buat jujur." Sunghoon kembali menekankan lawan biacaranya, berusaha sekuat mungkin agar yakin.
"Please, gue belum siap buat semua ini." Nada bicara yang di seberang menandakan akan kekhawatiran yang amat dalam.
"Oke. Tapi gue g mau nunggu lebih lama lagi."
Sunghoon menutup teleponnya, menghela napas kasar. Ah, dirinya yang terlalu bersemangat atau terlalu naif akan hal ini?
Sementara itu, Jake berdiri di depan pintu kamar membawa semangkuk air dan handuk basah, berniat untuk menberikannya kepada Sunghoon. Tak sengaja ia mendengar percakapan antara Sunghoon dengan suara lain.
...
Sunoo memberikan segelas air, berniat untuk kembali menetralisir kegusaran kakaknya.
"Kakak ga kenapa-kenapa. Cuma kecapean dikit aja karena kemarin." Balas Jake mencoba meyakinkan Sunoo, adiknya.
Saku celana Jake bergetar, menandakan ada panggilan masuk.
Ah, lihat siapa yang menelpon
"Ada yang mau gue omongin sama lo. Datang ke garasi jam 9 malam. Jangan telat."
...
Fyi, aku bakalan update chapter selanjutnya dalam waktu dekat. Terus abis itu semingguan aku ga bakalan update karena ada urusan di real life xixi.
Ah iya, aku juga lagi buat cerita baru dan ini bakalan jadi long story yeaay!
Sehat-sehat ya kalian, jangan sakit-sakit.
-🦠
YOU ARE READING
A reward ; Jakehoon [END]
FanfictionPenantian panjang yang tak terduga membuat Jake ingin menjadikan Sunghoon menjadi akhir dari segalanya. ⚠️ bxb ⚠️ - Jake dom - Sunghoon sub Ini cuma short story - 🦠
![A reward ; Jakehoon [END]](https://img.wattpad.com/cover/294612149-64-k368307.jpg)