Snow of Love

176 18 0
                                    

Mencintaimu membuatku kehilangan diriku
Aku begitu serius mencintaimu
Tapi aku masih terus mendengar kau berkata tidak mungkin
Sudah 10 tahun tidak turun salju
Dan tiba-tiba salju turun di shanghai
Tepat saat kamu mengatakan putus
Begitu lebat, begitu serius
Memantulkan bayanganku yang terluka diatas salju
Aku tak peduli lagi diriku, karena sudah banyak bekas luka
Tapi aku peduli mulai sekarang
Siapa yang akan menemanimu

Renjun - Snow of Love

.

.

.

Shanghai, 17 November 2018

Seorang lelaki mungil terlihat tengah berusaha menerobos dinginnya salju yang tengah turun lebat di Shanghai pagi itu.
Uap dingin mengepul dari hidungnya dan wajahnya yang sedikit memerah karena cuaca yang sangat dingin kala itu, sedingin suasana hatinya.
Ia terlihat berhenti sebentar untuk melihat langit, seperti mencari secercah harapan untuknya.

Huft.
Tak terasa setetes air mata turun membasahi wajah cantiknya.
Lalu ia menyeka wajahnya dengan kasar.

Tidak. Dia tidak boleh seperti ini. Batinnya.

Cukup lama lelaki mungil itu terdiam dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.

Tak lama kemudian, datanglah seorang lelaki tampan berbadan tegap.

Grep.

"Sayang, ada apa? Kau menangis?" Seorang laki-laki yang berperawakan cukup tinggi tiba-tiba saja memeluknya dari belakang.

"Ani.. Mataku hanya kelilipan debu tadi." Sanggah si lelaki cantik.

"Hhh... Ya ampun, lagi-lagi kau menangis sendirian. Sudah ku bilang kan, jika kau butuh tempat bersandar, ada aku disini yang akan selalu ada untukmu. Meskipun aku harus menunggumu agar bisa membuka hati untukku, entah sampai kapan pun itu.. Aku akan tetap menunggumu, disini.. Selalu." Ungkapnya dengan tulus.

Cup.
Lalu si lelaki tinggi pun mengecup si lelaki mungil itu dengan amat lembut, seakan si lelaki mungil itu adalah barang pecah belah yang rapuh.

"Nde... Terimakasih, Mark hyung.. Karena selalu ada untukku hingga saat ini. K-kalau tidak ada kau, aku tidak tau akan seperti apa aku." Ucap si lelaki cantik setengah berbisik.
Lalu ia pun membalas pelukan si lelaki tinggi dengan sangat erat.

"Ayo, nanti kau akan tambah kedinginan." Ucap laki-laki dengan senyum menawan itu. Ia memegang tangan si lelaki mungil dengan erat. Lalu mereka berjalan sembari berpegangan tangan menuju rumah mereka berdua.

Ya, rumah mereka.
Sejak setahun yang lalu, lelaki mungil itu memutuskan untuk tinggal bersama dengan si lelaki tampan, ia melakukan itu untuk benar-benar membuka hatinya untuk si lelaki tampan tersebut.

Mereka tampak seperti pasangan yang sangat serasi. Tanpa orang lain tahu, kedua orang itu memendam luka mereka masing-masing, yang hanya diri mereka sendiri yang tahu.

* * *

Flashback, Seoul 2015

"Sudah berapa kali ku bilang, kan.. Injunnie.. Bahwa kami hanya teman, tidak lebih. Mengapa kau selalu berburuk sangka dan tak pernah percaya padaku?" Tanya seorang laki-laki tampan pada Renjun.

"Hyung.. Aku tidak mau membahas ini lagi. Aku lelah. Sekarang hyung bisa keluar dari kamarku, aku ingin istirahat." Usir Renjun pada lelaki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mantan Terindah - JaeRen (Jaehyun X Renjun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang