" Iya sih... Mark juga banyak diam kok di rumah, aku sampe takut dia tiba tiba gila, mana tiap malam  nangis, kan horor ya aku lagi tidur tenang... tiba tiba kebangun karna isakan tangis...kirain hantu"

" Ish kak Jen! Mulut tu ya...." Jeno terkekeh dan mengelus pelan kepala Jaemin 

" Udah makanya kamu jangan khawatir.... tugas kita hibur mereka..."

" Iya iya.... yaudah Jaemin balik ke kekelas dulu yaa..."

" Eung... hati hati nanti aku anternya ke rumah Mark lagi ya?"

"Iya... kak Mark minta aku nginep di sana sampe dia pulang... tu orang aja masih frustasi gimana mau pulang"

" Hahahah oke deh...sana balik kekelas"

Jeno pun terkekeh melihat Jaemin yang berlari menuju kelas

Jeno hanya bisa menghela nafasnya kasar menatap Mark yang babak belur tengah terduduk lemah sambil menundukkan wajahnya. 

Beberapa saat yang lalu,  Mark dan Jeno tidak sengaja berpapasan dengan Jihoon, Jihoon pun menyapa mereka dan menanyakan kabar Mark. JIhoon memancing Mark menanyakan kenapa ia tidak pernah lagi bermain dengan Haechan. Mendengar hal itu Mark entah kenapa langsung melayangkan tinjunya. 

Jeno sampai kewalahan melerainya, pasalnya mereka beradu tinju dan Mark benar benar kalut dalam amarahnya. Tapi karna sudah hampir  seminggu Mark itu tidak tidur membuat tenanganya berkurang dan Jihoon benar benar menghajar Mark habis habisan. Beruntung Jeno bisa melerainya dengan cepat pasalnya Mark bisa saja pingsan di buatnya, dan Jeno semakin lega karena tidak ada guru yang tau perkelahian mereka itu. 

Sudah hampir satu minggu Mark menginap di rumahnya dan selama itu pula Mark tidak pernah tidur, Mark hanya menutup matanya sebentar untuk mengistirahatkan matanya tapi ia masih terjaga. Jeno tidak berani bertanya kenapa ia bertengkar dengan Haechan selama itu. Tapi satu hal yang Jeno tangkap, Mark benar benar sedang patah hati saat ini. 

Jeno membalikkan badannya menatap pintu akses menuju atap ketika mendengar suara makian seseorang 

" Tadi ku lihat mereka kemari! Kenapa kau melarang ku sih!" Kesal Haechan 

" Ngga kok... mereka ngga ke atap! Aku lihat tadi mereka ke taman kok" Jaemin gelagapan mencari alasan 

" Yaudah kalo emang ngga di atap kenapa?! Kan cuma liat! kenapa kau takut banget aku ke atap?! Pasti mereka diatas kan?!"

Jaemin mengalah ia pun terpaksa melepas tangan Haechan dan Haechan pun dengan kesal menghentakkan kakinya sambil membuka pintu.

 Tadi saat makan di kantin, Haechan mendengar anak anak yang bercerita Mark dan Jihoon beradu tinju, awalnya Haechan ingin mengabaikannya tapi tiba tiba saja telinga panas mendengar Mark yang hampir pingsan. 

Haechan sebenarnya masih sedikit kesal pada Mark tapi, saat tau Jaehyun dan Johhny menampar Mark, ia tidak tega. Haechan bahkan marah pada mereka berdua karna sampai tega menampar Mark seperti itu. 

Haechan hanya dibentak, Mark bahkan tidak memukulnya. Bagi Haechan,  jika ingin menghukumnya lakukan lah hal yang sama, karena itu Haechan sedikit kasihan padanya, belum lagi Jaemin yang keceplosan mengatakan Mark tidak tidur berhari hari.

Haechan ingin meminta maaf duluan, walaupun ia sebenarnya masih gengsi, tapi ia juga tidak nyaman bertengkar dengan Mark seperti itu, belum lagi Mark tidak mau pulang karna mengira dirinya takut melihat Mark. Hanya saja sudah 3 hari  sejak Haechan kembali ke sekolah, Mark selalu menghindarinya yang membuat Haechan geram.

" Hae- Haechan?" Tanya Jeno sedikit kikuk melihat wajah kesal Haechan 

" Kak Jeno bisa turun dulu ngga? Aku mau ngomong sama pecundang itu!"  Jelas Haechan sedangkan Mark hanya menunduk seolah tidak peduli dengan kehadiran Haechan 

[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck Where stories live. Discover now