Day 6 : Forever

295 49 0
                                    

Vote

Happy reading :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading :)

.

.

.

"Kak Sunoo?"

Saat Jungwon terbangun, orang pertama yang ia cari adalah Sunoo. Tidak diragukan lagi jika ikatan persaudaraan mereka sangat kuat.

Jungwon memutar kepalanya, memindai seisi kamar rawatnya. Namun, Sunoo tak kunjung tampak di pandangannya.

"Kak Sunoo?"

Ia tak dapat menemukan Sunoo. Pandangannya masih sama, buram.

"Kak?" Kali ini ia memanggil dengan sedikit keras. Berharap kakak sepupunya itu menyahut.

Tolong. Jungwon ketakutan sekarang. Di ruangan yang gelap karena tirai belum dibuka. Ditambah lagi kak Sunoo yang tak kunjung ia temukan.

Takut. Jungwon takut sendiri. Jungwon takut gelap.

"Kak Sunoo!"

Air mata Jungwon mulai jatuh membasahi pipinya.

Berkali-kali ia menyebut nama Sunoo dengan lirih.

Dorr

Klik

"Happy birthday to you~"

"Happy birthday to you~"

"Happy birthday, happy birthday~"

"Happy birthday to you~"

Suara nyanyian yang nyaring, membuat Jungwon terkejut setengah mati. Confetti berterbangan memenuhi kamar Jungwon. Lampu kamar menyala menerangi ruangan yang ditempati dua orang itu.

Sunoo membawa kue berbentuk lingkaran dengan warna biru dongker. Serta ditaburi dengan cokelat berbentuk bintang warna-warni. Di atasnya ada satu lilin putih berukuran kecil.

Lalu... ada seseorang di belakang Sunoo. Orang itu memakai setelan hitam lengkap dengan topi hitam di atas kepalanya. Jungwon mengerutkan keningnya, menatap orang itu intens. Otaknya berputar, mencoba mengingat orang itu. Namun gagal total. Mungkin saja orang itu belum pernah Jungwon temui.

Karena penasaran Jungwon menatap Sunoo. Matanya seolah bertanya, siapa dia. Tapi tak ada reaksi apa pun. Jungwon pun bertanya secara langsung.

"Kak Sunoo, dia siapa?" Tanya Jungwon sembari menunjuk ke arah belakang Sunoo. Matanya terarah kepada orang yang berada tepat di belakang Sunoo.

Sunoo mengerutkan keningnya kebingungan. Lalu ia menoleh ke belakang.

"Tidak ada orang di belakangku."

Kini keduanya sama-sama merinding. Terlebih lagi Jungwon yang bisa melihat sosok itu.

"Mungkin kamu cuma halusinasi," ucap Sunoo enteng.

Jungwon meringis mendengar perkataan Sunoo. Padahal itu terlihat sangat nyata.

"Jungwon, kemari, tiup lilinnya." Sunoo menyodorkan kue supaya lilinnya di tiup oleh Jungwon.

Jungwon berusaha untuk tidak menatap sosok itu dan memfokuskan dirinya pada lilin yang akan ia tiup. Kedua tangannya bertautan, matanya terpejam, lalu mulai merapalkan doa.

Ditiupnya lilin yang menyala itu sampai apinya padam. Yang tersisa hanyalah asap yang beterbangan di ruangan ini.

Dalam doanya, Jungwon berkata, "Tuhan, tolong jangan ambil nyawaku sekarang. Biarkan aku membahagiakan orang yang aku sayang terlebih dahulu."











To be continued...

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Selembar Surat Dari Jungwon (END)Where stories live. Discover now