"Sunghoon...aku..."

"Kau bicara apa!? Atur nafas mu dulu."

Heeseung mengatur nafasnya, meneguk salivanya, bersiap-siap jika ia berbicara Jake akan memukulnya.

"Tuan sunghoon...kita kehilangan jejaknya."

"Maksud mu?"

"Sunghoon hari ini ke rumah, sampai malam ini dia tidak keluar, jadi aku mengeceknya, tetapi dia tidak ada di dalam maupun sekeliling rumah. Tiga anak yang menjaga sunghoon mati, dan saat aku ke rumah nya hanya ada halmoni nya."

"Mati?"-jake mengernyitkan dahinya

"Dan...dan aku sangat menyesal mengatakan ini, tuan. Yo Hoon sudah tidak ada di tempat persembunyian nya."

Deg

Jantung Jake seakan merosot, bangkit dari duduknya.

"Bagaimana bisa!?"

"Kalian mengawasinya 24 jam, bagaimana bisa dia tidak ada!?"-Lanjutnya

"Maafkan aku, tuan."-heeseung membungkuk

"Cepat perintahkan anak buah untuk mencari keduanya, dan bawa jina halmoni ke tempat aman."

"Baik, tuan."

Heeseung segera pergi dari rumah.

"Tenang...tenang Jake, huh..."

Saat Jake ingin pergi dari dapur, ponsel nya bergetar,

Drrtt

Drrtt

Jake mengambil ponselnya, nomor tidak terkenal tertera di layar.

"Hai? Apa kabar?"

"Brengsek."

"Ah, itu sebabnya kau kemarin berubah pikiran dan menyelamatkannya?"

"Jangan menyentuhnya."

"Kau sangat luar biasa, mencintai anak yang telah membunuh istrimu."

"Tutup mulutmu, bajingan."

"Apakah kau akan datang tepat waktu, atau datang melihat sunghoon yang sudah tidak bernyawa? Aku penasaran."

"Bajingan! Lepaskan dia atau aku benar benar akan membunuhmu!"

"Wah... ternyata pria manis ini benar benar bisa menggantikan posisi jiwoo?"

"Kau akan mati kalau kau melukainya, Yo Hoon."

"Nee...nee"

Jake melemparkan ponsel nya ke lantai saat sambungan diputus oleh sang lawan bicara.

"Bangsat! Lihat saja, Yo Hoon. Kau akan mati di tanganku."

---

"Jangan menatapku seperti itu, sayang. Ohh, aku tidak boleh memanggilmu seperti itu, atau kekasihmu akan merobek mulut ku."

Sunghoon menatap tajam Yo Hoon yang tertawa sangat keras.

"Tenang saja, dia akan datang menyelamat kan mu seperti dulu, lalu aku akan membunuhnya."

Sunghoon menggelengkan kepalanya,

"Kenapa? jangan mengatakan kau rela mati, dan meminta ku menyelamatkan Jake? Astaga, cinta memang hal yang menyeramkan di dunia."

"Kau ingin berbicara?"

Sungguh dengan cepat mengangguk, Yo Hoon membuka lakban hitam yang menempel di bibir sunghoon.

Happiness Comes||JakehoonWhere stories live. Discover now