Hadir Kembali!

11 1 0
                                    

Malam itu mereka yang berbuat jahat kepada Axel, menghilangkan bukti-bukti atas kejahatan mereka.

Bahkan setelah dari kejadian itu, Arga dan preman suruhannya juga Clarissa  malah merayakannya tepat hari itu.

Mereka pergi minum-minum di sebuah bar. Semuanya menunjukkan kebahagiaannya karena rencana yang di buat berjalan sesuai harapan mereka. Tapi, di sisi lain Clarissa terlihat sedikit tertekan, dia seperti berpura-pura bahagia di depan mereka.

Pagi Hari

Aqilla terbangun dari tidurnya, sontak dia kaget setelah dirinya mengetahui kalo dirinya malah ketiduran di padang rumput itu.

Dia kemudian bangkit dari tidurnya, dia mencoba mengecek hpnya, tapi sayangnya baterai dia sudah habis dan dia baru menyadari hal itu.

"Axel... berarti dia semalam tidak datang."

Sangat terlihat jelas, Aqilla terlihat murung dan sedih. Dia kemudian bergegas pulang ke rumah yang ia huni sendiri karena memang orang tuanya sudah meninggal sudah lama sekali. Jadi, dia selama ini hidup sebatang kara.

Tapi, alangkah kaget nya dia, saat menyalakan TV.

Kematian ibunya Axel sudah di beritakan, dan Kecelakaan yang menimpa Axel juga sudah di beritakan dimana-mana.

Clarissa juga saat itu berpura-pura menangis di depan media saat di wawancarai.

Dia mengatakan bahwa dirinya tidak mempercayai semua yang terjadi.

"Aku tidak percaya atas semua yang terjadi, sebentar lagi kita bahkan akan bertunangan meskipun pertunangan itu di undur karena ibunya Axel meninggal." Kata-kata dari Wanita berbisa itu keluar dengan deraian air mata palsu.

Kemudian dia melanjutkan perkataannya saat salah satu wartawan bertanya sebelum kejadian.

"Sebelum kejadian, Axel terlihat baik-baik saja. Bahkan dia masih tersennyum kepadaku. Saat itu dia pergi dari rumah sakit untuk menemui seseorang, tapi saat dia sudah pergi, sebelum kejadian dia sempat mengirim Chat.
Dia berkata  bahwa dirinya sudah tidak kuat lagi berada di dunia ini dan dia berpamitan denganku. Aku masih tidak percaya semua ini, aku rasa dia memutuskan untuk bunuh diri." Deraian air mata palsu dari Clarissa masih keluar,  bahkan dia berakting seolah-olah peduli.

Clarissa menunjukkan Isi chat dari Axel itu ke media. Padahal dia sebenarnya yang menuliskan pesan itu sendiri pada malam itu.

Licik sekali mereka, membuat semuanya terlihat seperti bunuh diri dan memutar balikan fakta.

"Jadi, ini alasan Axel gak bisa datang!. Ini gak mungkin aku gak percaya, gak mungkin dia bunuh diri kan?. Dan apa kejadian itu terjadi saat dia mau menemuiku?. "

Aqilla menyangkal semua yang terjadi, dia langsung pergi ke sungai itu sesuai yang ada di berita.

Saat berada di sana, banyak fans Axel yang datang mereka semua menangis histeris dan memanggil-manggil nama Axel.

Aqilla kemudian menangis histeris di sungai itu. Sesak dada dan rasa sakit yang ia rasakan sangat menghancurkan hatinya.

"Axel...  kamu gak bisa seperti ini. Kamu bunuh diri? aku tidak mempercayai itu... Kenapa kamu pergi secepat ini, kamu bahkan belum mengetahui perasaan ku yang sebenarnya." Lirih Aqilla dia tidak berhenti menangis.

Hari itu, Aqilla tidak berhenti menangis seharian. Bahkan saat di pemakaman ibunya Axel pun dia tidak berhenti menangis.

Clarissa juga datang ke pemakaman itu, bahkan dia yang mengadakan pemakaman itu. Semuanya dia lakukan agar dia terlihat baik di mata publik.

Hari-hari Aqilla tidak spesial setelah Axel tidak ada, dia setiap hari masih pergi ke sungai itu berharap bisa menemui Axel. Bahkan, sampai satu bulan berlalu setelah Axel dinyatakan meninggal karena bunuh diri, dia masih pergi ke sungai itu.

Karena, dia masih tidak percaya sebelum dia melihat mayat Axel sendiri.

Memang saat pengangkatan mobil, Axel tidak berada dalam mobil dan tidak bisa di temukan sampai sekarang.

"Axel...  kamu dimana?. Apa kamu baik-baik saja?, semuanya terasa aneh  aku yakin kamu tidak bunuh diri!. Dan malam itu, apa kamu pergi untuk menemui ku?."

Aqilla masih terlihat sedih... tanpa ia sadari ada seseorang di sampingnya.

"Sepertinya hanya kamu yang benar-benar peduli." Ternyata itu Axel.

"Barusan suara Axel kan?." Aqilla kemudian menghadap ke samping.

"Tapi kamu benar-benar cengeng, sepertinya kamu sering menangisiku." Axel sedikit bercanda dan tersenyum.

Meskipun dia tahu kalo Aqilla pasti tidak bisa melihatnya.

Pria itu mengenakan pakaian putih.

"Hahh...  ini beneran Axel? apa semua ini hanya halusinasi ku?."

Aqilla terperanjat kaget sambil berusaha memegang pipi Axel. Tapi dia tidak bisa menyentuhnya.

"Aqilla kamu benar-benar bisa melihatku?." Axel terlihat bahagia karena ada yang bisa melihatnya.

Aqilla kembali menatap Axel beberapa kali, dia masih tidak percaya dan menganggap nya halusinasi.

"Hei...  Aqilla ini beneran aku!."

Oh tidak, semuanya sulit di percaya. Axel benar-benar ada lagi, tapi bukan sebagai manusia.

Bisakah Aku Memiliki-Mu? Where stories live. Discover now