Silent Voice || The Cutest Angry

1.7K 234 22
                                    

"Jadi bagaimana Kyuhyung-ah? Apakah orangtua Jisoo sudah ditemukan? Sudah tiga bulan berlalu tapi sepertinya tidak ada kemajuan sama sekali." helaan nafas tersebut terdengar berat. Taehee tidak tau bagaimana cara mengatakannya kepada Jisoo, ia tidak ingin selalu berbohong kepada gadis kecil tersebut. Tatapannya yang polos dan penuh harapan itu membuat Taehee maupun Kyuhyung tidak sampai hati menyampaikan kebohongan ataupun kemungkinan menyakitkan ini.

Karena walaupun Jisoo baru berusia tiga tahun, di usianya yang sekarang ini ia cukup pintar dan banyak mengerti apa yang dibicarakan oleh orang dewasa.

Berulang kali dia menanyakan perihal keberadaan ayah dan ibunya. Kapan mereka akan menjemput dirinya, kapan mereka akan datang. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak pernah absen dari mulut mungil milik seorang Jisoo.

Dan berulang kali pula baik Kyuhyung maupun Taehee memberikan kebohongan-kebohongan kepada gadis kecil itu sambil mencari keberadaan orangtua kandung Jisoo.

Sebenarnya mereka berdua ingin saja mengangkat Jisoo menjadi anak mereka, bukan hanya karena Heeyeon membutuhkan teman tapi juga karena rasa cinta dan kasih sayang sudah tumbuh begitu besar layaknya anak kandung mereka terhadap Jisoo.

Tapi mereka tidak ingin egois, mereka akan tetap terus berusaha untuk mencari keberadaan kedua orangtua Jisoo itu.

~S.I.L.E.N.T.V.O.I.C.E~

Seperti hari-hari sebelumnya, saat ini keluarga Lee beserta Jisoo sedang berada di ruang keluarga untuk menonton bersama.

Sesibuk apapun pekerjaan Kyuhyung ataupun Taehee mereka berdua tetap akan selalu menyempatkan waktu mereka untuk menemani anaknya.

Suasana begitu ceria, suara teriakkan khas anak-anak serta suara tembakan palsu terdengar dari mulut kecil itu.

"Dor, dor, paman harus mati. Kan Jisoo sudah menembak paman dua kali. Kenapa paman masih hidup sih?" sungut Jisoo tidak terima dengan menggunakan bahasa isyaratnya karena walaupun Kyuhyung sudah ditembak, ia tidak berhenti untuk mengejar Heeyeon dan Jisoo.

Jisoo merasa kesal, lalu pergi dari hadapan Kyuhyung dengan menghentakkan kakinya. Jangan lupakan juga bibirnya yang sudah maju tanda dia kesal dan marah. Ia berjalan menuju ke arah Taehee.

Kyuhyung, Taehee dan juga Heeyeon yang melihat tingkah lucu Jisoo itu pun tidak bisa menahan tawa mereka. Namun Jisoo kembali marah dengan melipatkan kedua tangannya di bawah dada membelakangi mereka.

Taehee yang berada di dekat Jisoo segera memposisikan tubuhnya lebih dekat dengan Jisoo, ia lalu berbisik di telinga Jisoo.

"Jisoo marah kepada paman?" Jisoo pun menjawab dengan anggukan kepala yang menggemaskan. Taehee kembali bertanya.

"Jadi, mengapa Jisoo juga membelakangi bibi? Jisoo juga marah kepada bibi?" dan sekali lagi di balas anggukan oleh Jisoo.

"Wae, bibikan tidak ikut bermain lagi?" Jisoo kemudian segera membalikkan badannya ke hadapan Taehee lalu mulai bicara dengan tangannya.

"Pertama, karena bibi bermain terlalu cepat, kan Jisoo juga masih ingin bermain bersama bibi. Kedua, karena bibi juga mentertawai Jisoo seperti paman dan Heeyeon unnie" untuk sekedar informasi, sekarang Heeyeon sudah banyak mengerti bahasa Jisoo. Mulai dari bangun tidur sampai sebelum tidur ia akan belajar dengan sang ibu, ia akan menanyakan sesuatu jika ia lupa bagaimana cara menyampaikannya.

Silent Voice | JisooWhere stories live. Discover now