Johhny tertegun, apa yang terjadi pada anaknya itu memang bukan kesalahannya, tapi saat itu ketika orang mengetahui apa yang terjadi pada Haechan semuanya menghakiminya. 

" Ayah sudah janji kan, ini hanya jadi rahasia kita bertiga, antara aku, ayah dan papi? Kita sudah berjanjikan untuk tidak membahas itu lagi?"

" Iya nak... ayah janji... ayah akan simpan rahasia ini"

" Janji?" Haechan mengangkat jari kelingkingnya

" Iya ... janji" Johnny mengaitkan kelingkingnya pada kelingking Haechan 

" Tapi....." Tambah Johnny yang membuat Haechan mengerucutkan bibirnya 

" Haechan juga janji sama ayah, Haechan ngga bohongin ayah lagi, Deal?"

" Eeeeeung...." Haechan memelas matanya berbinar layaknya anak anjing, pertanda ia tidak setuju

" Lagian kamu itu kenapa hoby sih nangis sembunyi sembunyi, padahal kamu sendiri cengeng!" Johnny mencubit pelan hindung Haechan yang merah karena menangis tadi 

" Heheh.. ia ia janji... " Haechan pun memeluk ayahnya 

" CHAN! KAU TIDUR JAM BERAPA?!" Teriak Mark tiba tiba dari kamar 

" Huft" Haechan meniup ponny rambutnya kesal 

Baru saja ia ingin bermanja ria dengan ayahnya makhluk menyebalkan bermana Mark itu sudah mengganggunya lagi. Johhny terkekeh melihat perubaha ekpresi Haechan ketika Mark neriakinya, Haechan benar benar terlihat kesal 

" Hahahah tuh... tuan rumah udah manggil" Goda Johhny 

" Ih! Ayah!" Haechan memanyunkan bibirnya 

" YAK! KAU TULI APA BISU SIH!" Teriak Mark lagi karena tidak mendapat respon dari Haechan 

" YA SABAR! SEBENTAR LAGI!"

" JANGAN LAMA LAMA!"

"YA!"

Haechan menggeleng pelan sambil menghela nafasnya panjang. 

" Aku tidur keatas dulu ya ayah... selamat malam... mimpi indah ayah" Pamit Haechan sambil memeluk Johhny

" Eung...." Johhny kembali memeluk Haechan 

Haechan pun berjalan perlahan menuju tangga,  di tengah perjalanannya ia melihat Jaehyun yang baru saja keluar dari kamarnya sehabis membersihkan diri. Haechan pun memutar arah tujuannya dan berlari pelan menuju Jaehyun. 

" Selamat malam paman" Haechan memeluk Jaehyun. Jaehyun pun mengelus pelan kepala Haechan. 

Haechan masuk perlahan ke kamarnya, menatap sekitar mencari sosok bernama Mark itu 

" Cih.. dia sendiri belum tidur" cicit Haechan tidak menemukan Mark di tempat tidurnya. Haechan pun menutup pintu pelan.

Ketika Haechan berbalik ingin menuju sofa, ia mendapati Mark yang hanya menggunakan boxsernya, tanpa menggenakan pakaian atas selesai pun. 

"YAK! DASAR MESUM KENAPA KAU BUKA BAJU!"

Teriak Haechan panik sambil menutup matanya cepat dan melempari Mark dengan barang apapun yang paling cepat dan paling dekat untuk Haechan gapai

"YAK! KENAPA KAU MASUK!"

" KAU YANG MENYURUH KU TIDUR!"

" AKU HANYA BERTANYA BODOH!"

Haechan tidak peduli  masih melempari Mark dengan barang yang ia pegang 

" YAK! BERHENTI MELEMPARI KU!" Mark berusaha melindungi kepalanya 

" CEPAT PAKAI BAJU MU DASAR MARK MESUM!"

" YA INI LAGI PAKAI! MAKANYA JANGAN MELEMPARI KU!BERBALIK SANA!"

Diluar sana Jaehyun menutup telinganya sambil menghela nafas pasrah. Ia tidak menyangka Mark bisa berbicara sebanyak dan selama itu, padahal anak itu biasanya enggan untuk berbicara. 

" Hyung... kau yakin mereka berdua akan baik baik saja disana?" Tanya Jaehyun khawatir 

Johhny masih terkekeh mendengar keributan mereka. Johnny bisa membayangkan, betapa sakitnya tubuh Mark dilempari entah apa oleh Haechan 

" Hahaha, dari pada mereka berdua, aku lebih mengkhawatirkan Mark" Balas Johnny

" Hah? Maksudnya?"

" Dia bisa gila...."

" Anakmu itu benar benar mengerikan Hyung..."

Johhny tersenyum tipis menatap pintu kamar Mark dengan suara mereka berdua yang masih terdengar saling berteriak

Ayah yakin...

Mark tidak akan membencimu nak.....




Haechan membalikkan badannya kekiri dan kekanan, ia tidak bisa tidur. Masih terbayang dengan kejadian beberapa menit yang lalu. Haechan tidak menyangka ternyata Mark memiliki tubuh yang sangat bagus, Haechan sangat iri karena hal itu, wajahnya sudah sempurna, bagaimana mungkin tubuhnya juga sempurna. 

Terlebih lagi, Mark tadi itu baru saja selesai mandi, sehingga rambutnya masih basah, belum lagi otot otot tanganya dan jangan lupakan perut six pack yang sangat sempurna tercetak disana. Dadanya sangat bidang dan terlihat sangat tegap. Untuk ukuran anak SMA, bagi Haechan Mark sangat curang sudah mendapatkan tubuh sebagus dan seideal itu. Satu kata untuk tubuh Mark

Sexy...

Haechan kembali menepuk nepuk pelan pipinya, menyuruhnya untuk kembali fokus tidur, tapi percuma saja, Haechan tergoda. Ia mengutuki Mark yang selalu mengenakan baju longgar dirumah sehingga menutup tubuhnya yang bagus itu. 

Mark bisa memperhatikan Haechan yang gusar di sofanya. Anak itu sedari tadi hanya membalik balikkan badannya, Mark pun mengambil buku dan melemparkannya ke arah Haechan 

" Tidur!" Perintah Mark berbarengan dengan buku yang tepat mengenai kepala Haechan 

" Yak! kenapa sih!" Protes Haechan

" Berisik! dari tadi ngga tidur tidur!"

 " Ya ini mau tidur! lagian ngapain lempar lempar sih!"

" karna kau berisik!"

"MENYEBALKAN!" Haechan pun melempar kembali buku itu dan tepat mengenai wajah Mark

" YAK SAKIT!" Protes Mark

" KAU YANG MELEMPARI KU DULUAN"

" KAU BERISIK!"

" KAU YANG MULAI!"

"MARK....HAECHAN..... SUDAH MALAM! TIDUR!" Teriak Johhny dari bawah 

" YA AYAH" "YA PAMAN" Jawab mereka berbarengan 

Mark dan Haechan saling menatap tajam kemudian membuang muka dan sama sama merebahkan tubuh mereka. 

Mark masih melirik Haechan, melihat apakah anak itu sudah tidur atau belum. 

Mark yang selalu mengunci pintu sebelum tidur itu hanya bualan. Mark tau Haechan itu suka tidur larut malam dan Mark kasihan karenanya, karena itu ia mengancam Haechan jika tidak masuk kekamar sebelum jam 10 malam, Mark akan mengunci pintunya. 

Selain itu, semenjak tau  bahwa Haechan itu tidak pernah tenang dalam tidurnya, Mark juga tidak tenang jika Haechan belum tidur, karena itu Mark akan memastikan Haechan benar benar terlelap, barulah dirinya bisa tidur. 

[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck Where stories live. Discover now