Irene Adler As Your ...

1.1K 131 5
                                    

_Twin_

Req by : YuyunWahyunifebiola

÷ ÷ ÷

Kembar bisa menjadi sebab bahagia atau petaka. Sebagian besar orang merasa bahagia dengan anak kembar, lucu dipandang dan indah. Bagai keajaiban dunia yang entah keberapa.

Tapi, di balik bayang-bayang orang lain yang merasa bahagia, ada satu sisi yang bagi dirinya adalah petaka.

Kembar bukanlah keinginannya. Kembar bukanlah sesuatu yang diharapkan sejak lahir.

Kenapa dirinya harus terlahir kembar?

Ia lebih memilih menjadi anak tunggal atau tidak terlahir sama sekali dibanding harus berdiri sejajar dengan gadis itu. Kembarannya.

Cantik, sempurna, pintar, berambut pirang indah, ditambah dengan tubuh tinggi ramping proporsional. Sekali melihatnya saja mampu membuat gadis manapun secara serentak merasa insecure.

Dan semuanya mengenalnya dengan nama Irene Adler.

Sedangkan gadis yang satunya, yaitu dirimu, (Y/n) Adler, terlahir tidak jauh dengan dirinya. Kau tetap terlihat cantik, sempurna. Kau juga sama pintarnya dengan dirinya. Garis tubuh proporsional juga ramping.

Lalu, apa masalahnya? Apa yang menyebabkan kau mengutuk dirimu sendiri sebagai kembarannya?

Hanya satu.

Mata kirimu.

Mata kirimu tidak berfungsi sejak lahir. Kau hanya bisa melihat dunia melalui sebelah mata. Kanan. Hanya itu.

Kau merasa tidak sempurna. Dengan penutup mata yang selalu menutupi mata kirimu, kau selalu menunduk. Memanjangkan sebelah ponimu, berharap dengan begitu, penutup matamu tidak terlalu terlihat oleh khalayak ramai.

Sekalipun Irene selalu membujuk dirimu dengan mengatakan bahwa dirimu tetap sempurna, kau tetap merasa bahwa dirimu bukanlah orang yang sempurna.

Aku bukan orang yang sempurna, Irene. Aku bukanlah orang yang pantas menyandang nama Adler sama sepertimu.

Lebih baik aku menghilang.

Dengan begitu, kau bisa menjadi gadis cantik sempurna yang membanggakan nama Adler.

"Nona (Y/n). Anda mau kemana?"

Kau menoleh. Melirik salah seorang butler pribadimu. Edward.

"Aku hanya mau berjalan-jalan di kota. Hanya itu."

Dia mengejar dirimu yang lebih dulu berjalan. "Saya antar."

"Tidak perlu. Aku mau sendiri."

"Tapi, nona-"

"Kau dengar apa yang kukatakan, bukan?! Aku mau pergi sendiri. Hanya aku sendiri!" Tidak sabar, kau mengangkat suaramu. Membuatnya agak tersentak kebelakang.

-MtP As Your ...-  [Chara x Reader] [On Going]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora