Albert James Moriarty As Your ...

1.7K 195 6
                                    

_Ex_

÷ ÷ ÷

"Biarkan aku yang menanggung kesalahan adikku dan menerima hukumannya."

Lorong gelap itu terlihat seakan menelan apapun yang berada di sekitarnya. Hanya terlihat cahaya sebatang lilin yang berada di tangan kirimu.

Tenang. Perlahan.

Suara langkahmu memenuhi ruangan. Seorang sipir penjara meengikuti langkahmu, dengan tangan yang berada di gagang pistolnya. Siap siaga seandainya kau membuat keributan atau kekacauan.

Tapi, dia tahu. Kau bukan gadis yang seperti itu. Kau gadis biasa yang hanya mendatangi pria yang pernah hadir di dekatmu.

"Moriarty. Ada tamu untukmu."

Suara denting logam kunci dan gembok terdengar. Pintu sel yang terbuat besi setebal 4 inchi, bergeser. Memperlihatkan ruangan sebesar 3x4 meter dengan sosok yang duduk menghadap jendela dan menatap sinar bulan jauh di atasnya.

"Sudah kukatakan, kau tidak perlu mengunjungi pengkhianat negara seperti diriku lagi."

Bukan hal yang menyenangkan bagimu melihat dirinya seperti ini.

"Kuberi kalian waktu setengah jam untuk berbincang."

Ucapan terakhir sipir penjara sebelum ia pergi membuatmu menoleh. Setengah jam? Tidak biasanya.

"Tidakkah sebaiknya kau pergi? Gadis sepertimu tidak seharusnya menemani tahanan sepertiku."

"(Y/n)? Kau mendengarku, bukan?"

"Tuan Holmes yang memintaku untuk mengunjungimu. Sekalipun kau melarangku datang, permintaan darinya untukku tetap ada, Albert." Seakan maklum, ia hanya tersenyum dan kedua manik emeraldnya sendu ke arah borgol yang mengunci kedua tangannya.

"Kau itu tidak bisa diberitahu. Sudah kukatakan, kau akan lebih aman jika tetap bersama Bond. Kenapa kau nekat keluar dan membahayakan dirimu sendiri?"

"Aku tidak bisa membiarkan Louis maupun William pergi kesana sendirian, Albert. Aku harus ikut!"

Albert perlahan menarik pergelengan lenganmu yang terluka. Para bajingan itu yang menembak lengan kananmu, membuat darah terus mengucur keluar dari lukamu sekalipun Bond sudah membebat lukanya dengan kain.

Tatapan Albert sendu. Menyesal adalah apa yang ia rasakan saat ini. Marah, dan kecewa pada dirinya sendiri yang tidak bisa melindungimu.

"Albert. Aku tidak apa. Dalam sebulan lukaku pasti sembuh." Ucapmu memberi ketenangan kepadanya.

"Kalau suatu saat nanti, aku dipenjara karena apa yang kulakukan saat ini kepada London, apa yang akan kau lakukan?"


Diam. Tak ada reaksi darimu. Albert sendiri tak berkata lebih lanjut. Ia hanya duduk di sebelahmu. Tangan kirinya mengusap punggung tanganmu dengan ibu jarinya.

Tangan kananmu meraih beberapa helai rambut Albert yang lebih memanjang dari terakhir kali kalian bertemu.

"Sudah sangat panjang.."

-MtP As Your ...-  [Chara x Reader] [On Going]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt