Dan berlanjutlah dengan kegiatan baku hantam dan saling jambak jambakan antar dua anak kecil itu. Setelah 10 menit lebih saling berteriak, akhirnya satu tangisan keluar duluan dari mulut Haechan, dan entah kenapa Mark juga ikut menangis. 

Ten dan Jaehyun bergegas menuju sumber suara pasalnya suara mereka menangis cukup memekakkan telinga. Jaehyun pun berusaha melerai Mark dan Haechan yang sedang berkelahi. 

" HUAAAA! DIA MEMUKULKU" Suara tangis Haechan yang mendominasi

" Yaampun Mark... kenapa kau memukul Haechan?" Jaehyun menggendong Mark 

" Dia mengganggu ku duluan!"

" Haechan... tenang dulu nak...."

" Huaaa Mark jahat.... aku benci huaaaa"

" Dasar cengeng!"

Dan begitulah rutinitas baru Jaehyun, melerai Mark dan Haechan yang bertengkar. 



" Hey... kenapa marah sepert itu?" Jaehyun membawa Mark bermain di taman untuk menenangkannya 

" Anak itu berisik aku benci!"

" Tidak boleh seperti itu Mark..."

" Bela saja dia terus!"

Jaehyun tersenyum dan memeluk Mark, memberikan ice cream rasa semangka pada Mark. 

" Haechan itu sebenarnya baik... ia hanya ingin mengajakmu bermain"

" Tapi dia menggangguku"

" Ya... mungkin caranya saja yang salah... Mark lupa saat Mark tidak ada teman di sekolah, siapa yang membantu Mark? Haechan kan?"

Mark mengangguk 

" Lalu saat lutut Mark luka karena bermain bola, yang menggendong Mark pulang siapa?"

" Haechan...."

" Lalu... saat Mark dirundung teman teman di taman, siapa yang meninju anak anak itu?"

Mark terkekeh mengingat Haechan yang berteriak seperti orang gila melindungi Mark saat dirundung

" Haechan...."

" Lihat kan, Haechan itu baik... ia hanya usil saja"

" Tapi kan bisa ajak aku bermain baik baik! Tidak perlu melempari ku dengan bola"

" Hahaha, Mark kesal ya? Kan Mark bisa bilang baik baik padanya, kenapa harus membentak"

" Maaf ayah...."

" Tak apa... ayah tidak menyalahkan Mark kok... berteman dengan Haechan?"

" Mhm..."

" Anak pintar"


Disisi lain, Haechan tengah menggoyang-goyangkan kakinya sambil menikmati secangkir coklat panas

" Haechan~" Panggil Ten 

" Iya pi..."

" Kenapa selalu mengganggu Mark sih..."

" Dia itu menyebalkan! Tidak mau bermain dengan ku!"

" Ya, kamunya jahilin Mark terus,  Marknya kesal lah..."

" Biarin Bleek!" Haechan kembali menikmati coklat panasnya

" Emang Haechan ngga sayang sama Mark?"

" Sayang..."

" Terus kenapa dijahatin terus...."

Ten sebenarnya agak kasihan pada Mark, karena Haechan menuruni sifat asli Ten, ketika ia menyukai seseorang, Ten akan mengusili orang itu terus, tanyakan saja pada Johnny seberapa lelah dan tabahnya Johnny dengan semua keulisan Ten. 

" Ya...habisnya Mark selalu berteriak padaku!"

" Coba Haechan jangan usili dia... Mark itu orangnya tenang, sedangkan kamu berisik. Ajak dia main baik baik"

" Membosankan.... tidak seru!"

" Tuh kan... kamunya si yang jahil"

" Habisnya kalau Mark marah lucu Haechan suka"

Ten terkekeh pelan, anak ini benar benar seperti dirinya 

" Ya.. masa Marknya dibikin marah terus, memangnya Haechan ngga mau lihat Mark tersenyum?"

" Mark pernah senyum?"

" Pernah... makanya Haechan jangan jahatin Marknya... pasti dia senyum"

" Baiklah...."

Kring

Jaehyun masuk bersama Mark kedalam toko. Tampaknya kedua aramah dua anak ini sudah mereda. 

" Ayo Mark... sudah janji kan dengan ayah" bujuk Jaehyun sambil menurunkan Mark dari gendongannya. 

Mark mengangguk pelan, sedikit malu malu untuk mengulurkan tangannya. 

" Ma..Maaf ya Haechan...." Akhirnya kalimat itu keluar dari mulut Mark 

Haechan berdiri didepan Mark menatap Mark jahil.

" Ayo Mark sudah minta maaf... kamu juga" Bujuk Ten 

Haechan menggenggam tangan Mark, sedikit menggoyangkannya layakanya orang berjabat tangan. Tapi bukannya meminta maaf Haechan punya rencana lain 

" Ya... aku memaafkan mu kau salah..."

" Hanya itu?" Tanya Mark

" Ya..."

" Haechan...." Panggil Ten 

" Aku tidak salah, kau memukul ku duluan, dasar jelek BLEK!" Haechan sedikit menguatkan cengkramannya pada Mark, kemudian berlari ke atas menuju kamarnya. 

" Astaga Haechan... kamu itu!" Teriak Ten, tentu saja Ten malu dengan perlakuan anaknya barusan. 

" Aku benci dia!" Teriak Mark sambil mengepalkan kedua tangannya. 

" Jaehyun... maafin Haechan ya.... aduh anak itu usilnya emang keterlaluan... "

" Hahahah santai saja namanya anak anak"

" Mark... maafin Haechan kan?" Tanya Jaehyun

" NGGAK"  Mark menggeleng cepat

" Sudah tak apa..... Mark lapar kan, mau paman buatkan pancake kesukaan Mark?"  Bujuk Ten, Mark saat ini pasti malu, permintaan maafnya dipermainkan 

Mark menggeleng pelan sambil menundukkan wajahnya, ia tau pria didepannya ini papi Haechan, sedangkan tadi Mark bilang ia benci pada Haechan

" Aku tidak marah padamu kok... Haechan itu memang usil, paman juga kesal denganya kadang kadang..."

Mark menatap Ten penuh harapan, seoalah mengatakan akhirnya ada orang yang menyadari betapa menyebalkannya Haechan itu. Ten yang melihat tatapan Mark benar benar gemas, Mark itu wajahnya sangat lucu dan imut, pantas saja Haechan suka mengusilinya 

" Kita berteman?" Ten mengarahkan jari kelingkingnya pada Mark 

" Eung..." Mark mengaitkan kelingking mungilnya pada kelingking ten 

" Baiklah aku buatkan pancake ya?"

" Terimakasih paman..."

[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck Where stories live. Discover now