.6

72 23 1
                                    

"Joon-ie ayolah!! Kau tau sendiri disekitar sini tidak ada dokter, klinik, ataupun rumah sakit."

"Tidak bisa sayang. Hujannya terlalu deras. Berbahaya."

Hujan deras mengguyur pedesaan tempat villa mereka berada. Bukan tidak ingin. Tapi, dengan keadaan seperti ini akan sangat berbahaya mengendarai kendaraan. Jalanan pasti licin diguyur hujan.

"Kim Namjoon!! Yoongi panas sekali!! Aku takut!! Ayo cepat lah."

Hahhh baiklah. Namjoon mengalah, bagaimana pun kesehatan anaknya nomor satu. "Kau tetap di rumah bersama Yoonjae."

Soora menggeleng spontan. Tidak bisa. Dia harus menemani anaknya. "Aku ikut. Yoonjae juga. Dia tidak akan mau menunggu tanpa tau kondisi adiknya."

Tidak ada protes. Mereka bergegas. Si kecil Yoongi terus menangis sejak sore tadi karna badannya yang tidak nyaman.

"Tenang Yoon, ada Hyung disini."

BRAKK!!

.

.

.

Hahhh hahhh hahhh. Mimpi itu lagi. Selalu saja. Namjoon mengusap wajahnya kasar. Kenapa? Kenapa kejadian menyakitkan itu terus berulang? Ini sangat menyakitinya.

"Soora. Apa kau kesal sayang? Apakah kau marah dengan perlakuan ku pada putra kita?"

Ini sudah tengah malam ngomong ngomong. Sepertinya Namjoon tertidur di ruang kerjanya. Yahh, seperti biasanya.

Perlahan dia bangkit menaiki tangga, untuk menuju kamarnya. Melewati kamar Min Yoongi, yang lampunya masih menyala. Pintu kamar itu juga sedikit terbuka, tidak tertutup rapat.

Hahhhh

Sekali lagi dalam kurun waktu kurang dari sepuluh menit. Namjoon menghela napas. Ternyata anak itu belum tidur. Melirik jam di pergelangan tangan, ini sudah pukul 01.25. Sudah larut sekali, dan anak itu masih berteman dengan buku-bukunya.

'apa Namjoom membuat anak itu tertekan? Terlalu terbebani?'

»»

#sugabirthdayproject
#yoongibirthday

[5] SmeRalDo(Yoongi Birthday 2020)✔️Where stories live. Discover now