^%Chapter 3 End - New Record%^

Start from the beginning
                                        

Tak hanya itu, kulitnya memucat dan alat – alat yang membantunya untuk tetap hidup. Lantas, permintaan macam apa yang bisa dikabulkan Taehyung Hyeong dengan keadaan seperti itu?

Sejenak aku tertegun dan menemukan jawaban dari pertanyaanku. Mungkin ini egois atau ini tak mungkin. Tapi memang inilah yang harusnya bisa Taehyung Hyeong kabulkan untukku.

"Tetaplah tersenyum dan lawan penyakit terkutuk itu Hyeong, jangan biarkan penyakit itu menang," bisikku.

"Beom-ie."

"Beom-ie tau jika permintaanku ini aneh bahkan konyol, tapi itulah keinginan Beom-ie Hyeong. Jadi teruslah berjuang dan yakinlah Hyeong akan menang," ucapku semangat bersama Taehyung Hyeong yang tersenyum cerah.

"Ne, Hyeong akan menang."

Wajah Taehyung Hyeong yang pucat dengan senyuman yang manis membuatku berfikir jika Taehyung Hyeong pasti akan kembali seperti semula terlebih, pengobatan yang harus ia jalani semuanya menunjukkan hasil positif.

Tak hanya itu, sejujurnya minggu depan Taehyung Hyeong akan menjalani operasi pencangkokkan sumsum tulang belakang dan bisa dipastikan ia akan sehat kembali. Namun, Dewi Fortuna belum berpihak pada kami.

Operasi pencangkokkan sumsum tulang belakang gagal dilaksanakan karna kondisi Taehyung Hyeong sangat tiba – tiba memburuk. Taehyung Hyeong dirawat intensif di ruang ICU selama 3 hari dan harus menyerah kalah melawan penyakit terkutuk itu. Taehyung Hyeong pergi dan semuanya berakhir.

Disinilah aku sekarang, di depan gundukkan tanah yang sudah sekian tahun tak pernah ku kunjungi. 5 tahun, aku fikir itu waktu yang terlalu lama untuk bisa kembali berkunjung kesini.

Sebuah batu terukir nama Kim Taehyung dan juga beberapa rumput liar tumbuh di atas gundukkan itu. Inilah saatnya, setelah membersihkan rumput liar dan memberikan pernghormatan, aku mengelurkan 5 buah benda. 4 buah rubik dan 1 buah stopwatch.

Setelah memutar dan mengacak warnanya, aku mulai menekan stopwatch dan mulai memainkan rubik itu. Ketika selesai, aku menghentikan waktu dan akhirnya, setelah sekian lama berlatih, aku berhasil memecahkan rekor. 1 menit 35 detik untuk 4 rubik.

"Ini rekor yang bagus kan Hyeong?" gumamku meletakkan 4 buah rubik itu didepan makam Taehyung Hyeong.

Dengan menghembus nafas pelan, aku tersenyum dan harusnya ini yang ku lakukan, memberikan kesan terakhir jika aku memang bangga memiliki seorang Hyeong sepertinya.

"Selamat tinggal, Taehyung Hyeong." ucapku mulai beranjak menjauh.

" ucapku mulai beranjak menjauh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Six Color And New RecordWhere stories live. Discover now