Cup.

Terkejut, 

Jungkook membulatkan mata kaget dengan barusan yang dilakukan Taehyung. Kesurupan apa dia cium cium kening segala. Jangan bikin Jungkook terbang terlalu tinggi ini tidak aman buat jantungnya. Mendadak rona merah menjalar di seluruh wajah cantik pemuda kelinci itu. 

"Ngapain?" Tanyanya singkat karena lidahnya saja keluh untuk bicara.

Si tampan memalingkan wajahnya yang terasa panas karena malu melakukan hal semacam itu pada siswanya. Bukan apa apa sih , Taehyung hanya ingin terlihat romantis buat Jungkook seperti pasangan kekasih yang lain. "Sudah sana turun. Saya mau pulang sekarang." Bukan dijawab pertanyaan Jungkook ia malah diusir. 


Tidak mau berlama lama didalam mobil dosennya Jungkook langsung turun dan menutup pintu mobil sebelum itu ia mengucapkan terima kasih. Mobil Taehyung melaju meninggalkan kawasan tempatnya tinggal. Setelah hilang dari pandangan Jungkook menyentuh keningnya bekas dikecup tadi lalu tersenyum sangat lebar. 


Tanpa sadar ia berjalan masuk ke ruang tengah sambil senyum senyum tidak jelas sulit sekali untuk ditahan memandangkan suasana hatinya sedang dibatas ingin meledak bahagia.


Bunda Jeon yang kebetulan nonton diruang tengah menantap aneh kearah anak bujangnya. " Oh sudah pulang wajahnya cerah sekali diantar pulang sama pacar ya? " Godanya.



,


Pria tampan berkulit tan itupun sampai dirumah miliknya setelah mengambil masa perjalanan tidak terlalu lama dari rumah Jungkook, ketika ia melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah , suasana ruang tengah yang bisa terbilang sangat sepi , hanya ada suara televisi teramat kecil serta sosok pemuda manis duduk di sofa sambil nyemil keripik. 

Kehadiran Taehyung membuat sosok itu mengalihkan pandangannya dari layar televisi kepada sang kakak. Mata sembabnya masih tersisa dengan takut takut ia mulai menundukkan kepala. Sama sekali tidak berani hanya sekedar mengeluarkan suara.


Tap.

Tap.


"Tae , kau sudah pulang. Aku baru saja ingin pulang ke rumah tapi aku berat hati meninggalkan yoongi sendirian. " Jimin berjalan keluar dari kamar milik pemuda putih yang hanya duduk diam melihat keduanya. Pria Park itu membiarkan saja lengan kemejanya berlipat karena tadi selesai beres beres, makan malam dan membantu kekasihnya mandi.


"Jimin terima kasih sudah menemani adek ku sampai aku pulang." Taehyung berucap dengan nada lembut tidak dingin lagi. Pria Kim itu meletakkan tasnya diatas sofa kosong lalu menghampiri Jimin. 


"Kau dari rumah Jungkook?" Taehyung tidak menjawab ia hanya tersenyum dan Jimin mengerti akan hal itu. "Tidak apa apa memang seharusnya aku menemaninya disini. Tapi ada beberapa hal yang harus aku selesaikan dulu. Jadi aku mau titip yoongi disini denganmu." 

"Kau mau pulang sekarang?" Tanyanya,  Jimin mengangguk. 

"Kalau aku pulang jangan marahin yoongi lagi. Ini murni kesalahanku. Tidak bisa melindunginya dan malah menjadikan ia seperti ini. Mau marah, marah aku saja." 


Taehyung tergelak ia menepuk pundak sahabatnya ringan. Awalnya memang dia sangat kesel tapi Taehyung harus merelakan melepas adek kecilnya yang manis ini hidup bersama sang pasangan. Mau sampai kapan juga ia menahan keberadaan adeknya. Sesulit apa pun itu, dia percaya Jimin bisa menjaga adek kecilnya ini. Ia tahu Jimin pria yang baik , sangat menyayangi orangtua dan keluarganya. Jimin juga lelaki yang berhati lembut dan menjadi tulang belakang keluarganya. Jimin bukan saja anak sulung yang berwibawa malah ia sangat kosisten dengan segala pekerjaannya. Wajahnya saja seperti pria brengsek tapi sahabatnya itu memiliki cinta yang besar untuk sang adek. 



Dosen Tampan [Vkook]Where stories live. Discover now