part 2 Difania

11 2 0
                                    

Happy reading 🤸


"Di luar kok panas ya, Del? Padahal tadi di dalam mobil lo adem-adem aja dah." Fero mengibas-ngibaskan tangannya agar menghasilkan angin, walaupun sedikit.
"Bego banget sih lo jadi orang, kan di dalam mobilnya Dela ada Ac nya," jawab Nia sedikit kesal, bagaimana tidak kesal. Bisa-bisanya sahabatnya yang satu ini bertanya hal yang konyol seperti itu.
"Pantes adem." Fero mengangguk polos.
"Percuma lo punya banyak mobil, tapi AC ada di dalam mobil aja gak tau, benar-benar terlalu." Sambung  Alya yang ingin sekali mencakar wajah polos sahabatnya itu.
"Wese.. selo dong lo, bukannya gue gak tau, tapi gue lupa." Fero tercengir.
"Hilih, bacod."
"Dahlah, males gue ngomong sama kalian. Gue mau ke kelas dulu, siapa tau jodoh gue udah nunggu di depan kelas." Fero  berjalan ke arah kelas dengan meninggalkan sahabat-sahabatnya.
"Eakk, halu lo, mana ada cowok yang mau sama cewek oon kayak lo hahah," teriak Nia saat melihat Fero sudah jauh darinya.
Sedangkan Fero hanya menunjukkan jari-jari tangannya yang sudah berbentuk bulat.
Sesampainya di kelas Ika, Nia, Fero, Alya dan Dela heran. Karena sahabatnya yang gesrek belum juga tiba di kelas.

"Loh, si keong ke mana yak? Kok kagak keliatan," tanya Nia pada sahabat-sahabatnya.
"Jangan-jangan dia pingsan di tengah jalan, gara-gara ngeliat orang pacaran. Maklumlah dia, kan jomlo buahahah." timpal Fero  yang diiringi tawa.
"Jadi orang nyadar diri ngapa dah, lo juga jomlo, Mbak. Jadi jangan sok ngejek orang." kesal Ika, sesekali ia melihat ke luar kelas untuk memastikan ada guru atau tidak.
"Palingan si Araska telat, lo kayak gak tau si Aras aja. Dia, kan hobinya ngebo," ucap Nia sambil bersiap-siap untuk ngemil.

***

Kringgggg...kringggggg
Alarm berbunyi menandakan bahwa jam sudah pukul 08.30, tetapi sang pemilik kamar masih belum bangun juga.
Kringgggg....kringgggggggg Araska langsung mengambil jam beaker yang terletak di meja kecil yang berada di samping kasurnya, Araska melihat jam beakernya dengan keadaan mata yang belum terbuka sempurna.

"Whattt?!" mata Araska membulat sempurna, "udah jam 08.30! Mampus gue telat lagi. Gimana ini? Apa gue gak sekolah aja? Tapi kalau gue gak sekolah alasan gue apa coba? Masa iya gue bilang gue kesiangan. Gak gak, bodo amatlah, mending gue langsung ganti baju aja. Keburu siang." Araska melompat dari kasurnya dan langsung mengganti piyama tidurnya dengan seragam sekolah, tanpa mencuci muka ataupun sikat gigi.

Waww gmna ceritanya tuh sih Arask kagak mandi 🤭. Mau tau kelanjutannya? Ditunggu ya, aku bakal up secepatnya. Mksh jgn lupa vote

DIFANIAOnde histórias criam vida. Descubra agora