Satu

44.4K 4.8K 83
                                    

Rasanya begitu sakit seperti seluruh tulangku diremukkan dalam waktu yang bersamaan. Aku dapat merasakan semuanya dengan jelas, mulai dari sebuah mobil yang menghantam tubuhku dengan keras hingga bagian dimana aku tergeletak di jalanan dengan bersimbah darah. Hal itu benar-benar begitu mengerikan jika diingat.

Tapi, tunggu dulu!! Bukankah seharusnya aku sudah mati? Mengingat kecelakaan yang kualami bukanlah kecelakaan ringan, seharusnya aku sekarang sudah mati, kan? Apakah akhirat rasanya sedingin ini? Mengapa saat di akhirat pun aku dapat merasakan perasaan sakit dengan begitu jelas?

Aku mengerjap-ngerjapkan mataku lemah, bahkan untuk membuka mata saja sepertinya aku harus mengeluarkan tenaga lebih. Ketika aku membuka mataku, aku merasakan perasaan perih di bagian punggung dan kaki. Pasti tulangku remuk, bukan? Benturan antara punggung ku dengan aspal cukup keras hingga aku dapat mendengar suara retakan tulangku sendiri. Walaupun aku selamat dari kecelakaan itu, mungkin saja aku mengalami kecacatan permanen.

Sebentar.. samar-samar aku mulai mendapatkan penglihatanku kembali. Ini bukanlah di sebuah rumah sakit! Atau ini adalah akhirat? Apakah akhirat terlihat seperti sebuah penjara? Aku dapat melihat jeruji besi yang mengurungku di sebuah tempat yang aku sendiri tak tahu dimana aku berada. Kini tubuhku tergeletak lemah di lantai lembab yang terbuat dari tanah, terasa dingin dan memuakkan.

Aku berusaha untuk bangkit, namun hal itu urung kulakukan karena aku merasakan perasaan perih dibagian kakiku.

'Akhh'

"Siapapun tolong aku!" Suaraku terdengar begitu lemah bahkan hampir tak terdengar sama sekali. Aku benar-benar merasa muak dengan ketidakberdayaanku ini, aku ingin bangkit namun keadaan tak memungkinkan diriku untuk bangkit. Aku sudah cukup lama hidup menyedihkan, apakah kehidupan setelah kematian ku pun akan ikut menyedihkan? Aku tak tahu, air mata kembali lolos melewati pelupuk mataku, mengapa hidupku terasa begitu menyedihkan? Apakah aku tak pantas untuk merasakan sebuah kebahagiaan? Mengapa kebahagiaan itu terlalu mahal bagiku?

Lalu ditengah tangisanku itu, aku mendengar suara pintu jeruji besi yang dibuka,

'Cklek'

Dua orang pria bertubuh tinggi besar dengan pakaian besinya masuk ke dalam sel dimana diriku berada. Mereka menarik kedua tanganku secara paksa, bahkan mereka tak memperdulikan keadaanku yang terluka.

'Akhhh' aku menjerit tertahan, ketika merasakan perasaan perih luar biasa saat mereka mulai menyeret tubuhku. Kakiku benar-benar terasa begitu perih, aku bahkan tak sanggup untuk sekedar berjalan.

Tanpa perlawanan dan dengan rasa pedih di kaki dan punggungku, aku mengikuti kemana dua orang itu akan membawaku. Entahlah, aku pun merasa asing dengan tempat yang kini kulewati. Saat keluar dari penjara bawah tanah, aku mulai memasuki kawasan taman yang begitu indah. Terlihat bunga-bunga dengan aneka ragam warna menghiasai taman tersebut, aku juga dapat melihat beberapa ekor kupu-kupu yang hinggap di bunga-bunga yang indah itu. Aku cukup terpesona, bahkan aku sempat melupakan rasa perih di tubuhku dan keadaanku yang diseret bak seorang tahanan penjara.

Lalu, aku mulai memasuki kawasan lorong sebuah rumah? Namun ini terlalu besar jika hanya disebut sebagai rumah biasa. Mari kita sebut saja mansion, atau kata yang menurut ku paling tepat adalah istana. Aku dapat melihat pilar-pilar tinggi yang berjejer, terlihat begitu indah sekaligus kokoh. Aku juga dapat melihat beberapa hiasan berwarna emas, apakah itu benar-benar terbuat dari emas? Aku pun tak tahu. Aku juga mulai melihat beberapa orang yang berlalu lalang, mereka adalah wanita dengan pakaian berwarna hitam putih dengan celemek putih diikatkan di pinggang, persis seperti seragam seorang pelayan yang kulihat dalam cerita-cerita bertema kerajaan Eropa.

Setelah melewati itu semua, aku melihat sebuah bangunan yang tak kalah indahnya dengan istana berpilar itu. Namun yang membedakannya hanyalah bangunan ini terlihat kurang diurus, bahkan di tamannya pun rumput-rumput sudah begitu tinggi dan terlalu banyak debu disini.

HappinessWhere stories live. Discover now