# 48

1.1K 251 83
                                    

Headnote : vote dan komen yang banyak mempengaruhi kecepatan update HAHAHA.

Seriusan ini. Jadi please be excited buat fanfic ini meski aku lama update yaaa, udah mau tamat loh (masih lama sih, 16 chap lagi).... Tapi ya gitu, kalau bisa komen tolong sempetin yaa give this book so much love <3

.

.

.

"Halo semuanya~! Selamat datang di radio sekolah sesi istirahat kedua! Kembali lagi dengan Penyiar Hamster di sini!"

Confess It Out kembali mengudara setelah dua minggu vakum karena persiapan waktu UTS. Di meja kontrol ada Jungwon dan Aeri. Heeseung tersenyum kecil, sepertinya anak kelas 11 sudah mulai mengajarkan anak kelas 10 untuk menjadi operator.

"Gimana, nih, dengan ujiannya kemarin? Musingin? Kalau aku pribadi, sih, pusing kerjainnya. Semoga nilai kita semua sesuai dengan usaha yang udah dikerahkan ya!" Heeseung sedikit merengut saat ingat betapa berengseknya soal fisika dia saat UTS kemarin. "Semangat buat melanjutkan sisa semester ganjil. Katanya UAS sebulan lagi, lho~"

Heeseung memegang naskah CIO hari ini. Sepertinya tidak banyak pernyataan yang harus ia bacakan.

"Oke kalau begitu, kita lanjut ke bagian yang paling kalian tunggu-tunggu! Yey!" Heeseung bertepuk tangan kecil di dekat mikrofon. "Ada yang bisa tebak, gak, kalau hari ini bakal ada keseruan apa yang bisa kita dengarkan? Dururururu.... Ayo komentar di IG klub penyiaran sebagai tanggapan untuk episode kali ini, ya~"

Siaran belangsung dengan lancar. Confession semuanya sederhana, kebanyakan dari sana hanyalah curhat dan beberapa rencana liburan yang sudah dibuat terlalu cepat. Heeseung menanggapinya dengan cengiran kecil, sesekali matanya melirik Jungwon yang sepertinya kebingungan dalam mengoperasikan alat-alat kontrol.

Begitu lampu tanda 'On Air' dimatikan, Heeseung menghela napas lega sambil menjauhkan mikrofon dari wajahnya.

"Kayaknya Jungwon masih kewalahan buat pegang kontrol, ya?" tanya Heeseung ke Aeri. Jungwon sendiri langsung noleh terus cengengesan. "Tadi aku liat kamu hampir matiin filter suara, lho."

"Huhuhu, maaf ya Kak!" Jungwon langsung menyatukan kedua tangannya dan membentuk pose minta maaf. Heeseung meringis. "Untung Kak Aeri langsung pukul tanganku! Kalau gak gitu, mungkin suara asli Kakak langsung kedengeran."

Heeseung terkekeh. Aeri langsung memandang nyalang Jungwon. "Lain kali, perhatiin ya aku ngomong apa! Warna tombolnya beda jauh, lho, masa hampir salah!"

Mendengar perdebatan Aeri dan Jungwon yang kemungkinan besar akan lama selesainya, Heeseung mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan klub. "Beomgyu mana?" tanya Heeseung begitu sadar bahwa tidak ada pemuda absurd yang menjabat sebagai ketua klub di ruangan ini.

"Urusan sama OSIS," jawab Aeri. "Dia nitip pesan buat lo. Katanya nanti langsung ketemuan aja di Ruang OSIS pas mau rapat progres."

"Oh, oke kalau begitu."

Setelah Heeseung mendudukan dirinya di salah satu kursi sambil menikmati waktu istirahat yang tersisa, dia membuka ponselnya. Tidak ada pesan baru dari Jay, mereka terakhir kali berkirim pesan tadi pagi untuk saling bilang selamat pagi. Heeseung menghembuskan napas keras. Sepertinya Jay juga lagi sibuk dengan urusan ekskulnya.

Ponsel Heeseung bergetar. Mata Heeseung melebar, dia buru-buru membuka layarnya sebelum rasa excited-nya menurun saat menyadari pesan masuk itu bukan dari Jay. Dengan sedikit berat hati, Heeseung membuka dan membalasnya.

Jake

Nanti mau duduk sebelahan?
Klub penyiaran sama sepak bola

abort mission • jayseung - jakeseungTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon