Never!

236 40 8
                                    

Hari berlalu begitu cepat,sudah lima bulan lamanya saat posisi CEO perusahaan itu pindah ke tangan Jungkook. Tentu Jihyo sudah beradaptasi. Segala jadwal sudah dipersiapkan dengan matang. Mulai sejak schedule sarapan hingga pekerjaan selesai.

"Tuan Jungkook, ada rapat siang ini pukul 2 siang"

"Hmm... Siapkan bahannya. Jangan sampai lupa dengan materi meeting karena ini adalah proyek yang besar"

"Nee...tapi sekarang adalah jadwal Anda untuk sarapan"

Dengan cermat dan telaten, Jihyo menyiapkan pancake madu ditambah secangkir kopi latte. Ada juga omlette ukuran sedang. Entah mengapa buatan Jihyo menurutnya selalu enak. Apapun itu. Meski dia malu mengakui kehebatan istrinya.

"Bagaimana? Rasanya enak kan?"

"Lumayan"

"Katakan saja jika itu enak! Memangnya perusahaan akan bangkrut jika kau memuji masakanku? Dasar tuan sok gengsi!" Wanita itu tampak kesal.

Masih seperti sebelumnya. Jungkook bersikap lebih dingin. Wanita itu frustasi sendiri karena mood Jungkook yang suka berubah. Disaat ingin bersantai, pria itu dengan seenaknya menyuruh ini itu tanpa kenal waktu. Sembari menatap nyalang boss nya Jihyo berjalan menuju pintu keluar. Ia butuh pasokan oksigen.

"Is someone say and instruct you to go from here, Mrs. Park?"

"Ohh, thanks God. Finally, my boss see me right know! I just want to have a breakfast with other officers, mr. Jeon"

"I'm your boss. Jangan bersikap sesuka hatimu nona. Sebelum aku menyuruhmu keluar tidak ada alasan bagimu untuk meninggalkan ruangan"

Langkah jenjang itu menghampiri lelaki menyebalkan yang tengah mengunyah omlettenya. Merebut tissue dari wajah rupawan bossnya. Sedikit terkejut dengan tindakan wanita itu yang tiba-tiba duduk dipangkuannya. Mengusap tipis, ia membersihkan sisa makanan di sekitar mulut yang basah.

"Apa yang kau lakukan nona? Ini menyalahi aturan. Kau mau menggoda bossmu?"

"Kau tergoda denganku? Dengar bossku yang sombong. Cukup dengarkan keluhanku. Sebenarnya aku tidak mau membahas hal pribadi di kantor tapi sekarang aku mulai muak!"

Jungkook hanya terus menatap bulatan mata besar yang menatapnya tak suka. Jangan salahkan Jungkook jika terjadi sesuatu pada wanita lancang ini.

"Pertama, kau bersikap berbeda setelah kita menikah. Kedua, aku lelah karena kau selalu menyuruhku ini itu tanpa ada hal yang jelas. Ketiga, tidak ada liburan untukku dan terakhir.... Tolong katakan dimana letak kesalahanku sampai kau berubah seperti ini hm?"

"Meeting segera dimulai. Jadi jangan membuat skandal, Thomas" Ucap Jungkook tegas.

Jihyo tersenyum miring. Sepertinya, menguji Jungkook adalah waktu yang tepat sekarang. Kapan lagi bisa mengerjai seorang boss? Disisi lain karena kau percaya diri tidak akan kena sanksi. Why? Karena dia juga istri boss yang disembunyikan.

"Let's make a dirty scandal, mr. Jeon..." Bisik Jihyo sensual.

'Congrats Jihyo. Your have a best nomination for your husband whore'

Mencondongkan tubuh seksinya, Jihyo mulai berulah. Tangannya gemulai membuka dasi rapi Jungkook dan melonggarkannya. Membuka dua kancing atas oh jangan lupa tatapan menggoda itu. Lentikan lima jari kanan mengusap pipi Jungkook dengan penuh penekanan. Lelaki itu menahan nafas melihat tingkah berani istrinya. Tangannya mengepal kuat dan bibir manisnya itu sudah bersiap untuk melumat habis bibir wanitanya ini.

"But you're right...ini bukan waktu yang tepat. Jadi, selamat bekerja" Raut wajah Jihyo berubah ramah. Tiba-tiba saja menjauhkan diri.

Wanita itu bangkit dari pangkuan Jungkook dan membawa nampan bekas sarapan keluar. Jungkook bersumpah, ia bisa bertindak nekat jika sampai Jihyo berbuat lebih. Lagipula kenapa jika timbul skandal? Peduli setan. Mereka bebas melakukan apapun dihubungan yang sudah sah itu.

Miss My RegretWhere stories live. Discover now