Spesial Chapter

1.5K 253 31
                                    

Idul adha

"hiks..hiks.."

"Udah atuh Bira cup cup.."

"Hiks..engh hwaaa!!"

Sejak tadi pagi kabira tak Ingin menghentikan tangisnya, Jefrey bahkan tak tau lagi harus berbuat apa, alhasil Abi yang gantian menenangkannya..

"Namanya juga kambing takdirnya jadi sate"

"Abi psikopat! Hiks..hng..hiks"

Jaffar dan Jinan bahkan terbelalak melihat bunda mereka yang tak berhenti menangis hanya karna menyaksikan pemotongan hewan kurban,

Bagi mereka hanya hewan kurban, tapi bagi kabira mereka adalah teman temannya..

Jefrey sempat bingung bagaimana bisa Abi dan umi tahan menenangkannya selama ini, tentunya karna setiap tahun kabira selalu histeris jika melihat kambing kambingnya dipotong

"Malu tuh sama sikembar masa bundanya nangis"

"Kan mas bilang kalo gak kuat ga usah liat.."

"Apasi! Kok mas marahin Adek hwaaaa! Hiks.. abi jahat..mas jahat hiks.."

Yang berkontribusi dalam jual beli hewan kurban tentu kedua pemiliknya, abi dan Jefrey, jadi sedari tadi merekalah yang di maki habis habisan.

"Udah udah kabira heh! Diem.. udah jangan nangis"

Umi yang geram mulai mengeluarkan mode 'galak' alhasil kabira menunduk tapi makin terisak, ia ingin berhenti tapi tidak bisa..

Jefrey merengkuh wanita itu dan mengelus kepalanya yang tertutup hijab, lalu memanggu si kembar untuk diajak bercanda dengan kabira,

Setidaknya itu sedikit membantu

"Dah.. jangan nangis lagi, kan mereka hewan kurban dek, ya harus dipotong, kalo di dandanin namanya hewan kurbel awokwokwokwowk"

"Hiks.. garing.."

Kabira meringkuk di dekapan sang suami lalu tak lama mulai tenang meski masih sesegukan sesekali..

Dan semua bernafas lega karena si cengeng ini akhirnya diam

Sebelum tiba tiba..

"Assalamualaikum besan! Nih gw bawa sate kambing sama kambing guling mantep pokoknya!"

Semua melotot kearah Abimana
Dan kabira kembali melengkungkan bibir

1...2...3....

"Hwaaaa!!!!!! Sarip.. Ujang..Ucup..Brandon..hwaaa"

(Teman hidup kamu sebenernya siapa si dek?)










____

Ngambeg

Jefrey sedikit berang, pula selalu memasang wajah masam, kabira menegurnya berulang kali pagi ini dan tatapan mengelak menjadi balasan dari sang suami, Minggu pagi biasa saling berbagi pelukan hangat, kini Jefrey hanya fokus pada si kembar, kabira menerka apa agaknya yang menjadi alasan sang suami bersikap demikian, tapi ia hanya ingat semalam pulang agak larut karna harus ke toko buku, perkuliahaannya mulai sibuk juga, kabira ingin cepat lulus dan fokus pada keluarganya, ya.. tapi selama ini Jefrey pun memaklumi, sekarang kenapa pria itu?

📌 TEMAN HIDUP | GBK vol.2Where stories live. Discover now