The Sleeping Beauty in the Wood (Sleeping Beauty Ver. Charles Perrault)

8 2 0
                                    

Hai. Setelah sekian lama, akhirnya aku berkesempatan lagi untuk melanjutkan segmen story yang ini. Bukan apa-apa, segmen ini lebih menguras pikiran daripada yang lain. Nah, supaya tidak bertele-tele, mari kita langsung ke pembahasan.

Dongeng yang akan kita bahas kali ini adalah Sleeping Beauty versi Charles Perrault, yang ditulis dalam bahasa Prancis dengan judul “La belle au bois dormant” dan dipublikasikan pada tahun 1697. Ya, sekitar 200 tahun lebih tua daripada Sleeping Beauty versi Grimm yang sudah kita bahas sebelumnya.

Secara umum, Sleeping Beauty versi Perrault ini menurutku bisa dipecah menjadi dua bagian: bagian yang romantis-realis dan sadis-realis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Secara umum, Sleeping Beauty versi Perrault ini menurutku bisa dipecah menjadi dua bagian: bagian yang romantis-realis dan sadis-realis. Ya, seperti dongeng-dongeng Perrault biasanya, dongengnya yang ini pun mengandung kesadisan. Tapi, kesadisan di sini menurutku adalah semacam kiasan dari kehidupan nyata yang umum terjadi. Karena itulah aku menyebutnya sebagai “sadis-realis”.

Pertama-tama, kita akan bahas dulu perbedaan-perbedaan antara Sleeping Beauty versi Perrault ini dengan yang versi Grimm ya? Sebagian besar akan membahas mengenai detail-detail dan merupakan bagian romantis-realis dari Sleeping Beauty versi Perrault ini. Let’s go.

1
Dalam versi Perrault hanya terdapat 7 peri yang memberkati kelahiran Princess, bukan 12. Selebihnya, mengenai cara menjamu dan lain-lain, persis dengan yang versi Grimm; termasuk munculnya seorang peri tua yang tak diundang.

2
Diceritakan beberapa detail penting mengenai peri-peri dan kejadian saat kutukan dibacakan—pada versi Grimm, hal-hal seperti ini tidak ada.
Pertama, alasan peri tua tak diundang ke istana adalah karena dia sudah menghilang dari lingkungan kerajaan selama 50 tahun lamanya. Jadi, wajar jika Raja dan Ratu tidak menyertakannya dalam upacara pemberkatan. Siapa yang akan tahu kalau peri tersebut bahkan masih hidup atau tidak jika selama 50 tahun tidak pernah terlihat. Iya, kan? Tapi peri tersebut justru merasa tersinggung, mengamuk, dan mengutuk Princess.
Kedua, digambarkan pula bahwa Peri Termuda sengaja bersembunyi saat Peri Tua menyebutkan kutukannya untuk Princess dengan harapan dirinya bisa memperbaiki kutukan tersebut pada gilirannya. Yang membuatku penasaran adalah; apa yang Peri Termuda ingin berkatkan pada Princess jika dia tidak ‘bertugas’ memperbaiki kutukan Peri Tua. Hmmm.
Ketiga, diungkapkan pula bahwa Peri Termuda tidak dapat membatalkan kutukan Peri Tua karena kemampuannya yang masih terbatas. Jadi, dia pun hanya bisa ‘mengoreksi’ kutukan tersebut menjadi ‘tidak begitu buruk’; dari ‘mati’ menjadi hanya ‘tertidur’. Di sinilah pula disebutkan syarat, bahwa yang dapat membangunkan Princess hanyalah seorang Putra Raja. Meski siapa dan karakteristik Putra Raja tersebut tidak disebutkan harus yang seperti apa.

 Meski siapa dan karakteristik Putra Raja tersebut tidak disebutkan harus yang seperti apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Think & TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang