𝓿𝓮𝓻𝓱𝓪𝓪𝓵 Phile [Taelice]

Turophile | Make You Happier

Don't forget to vomment pls.

KANGEN BANGEETT SAMA KALIAN:((
Happy Reading!!💕

"I might never stop your sorrow,
fix you up good as new,
but that don't mean that i can't hold your hand in mine."

Someone You Like by The Girl & The Dreamcatcher

"If the saltiness of cheese dominates your world, then i will neutralize it with my sweetness for you."

"Aku bisa seperti dia jika terus seperti ini."

Delapan kata itulah keluar spontan dari mulut Lalisa Manoban, seorang wanita yang kini terlentang diranjang dengan mengemil keju kesayangannya.

Ayolah.. kata-kata itu bukan merupakan hal yang menjerumus pada sesuatu yang baik. 'Seperti dia' yang ia maksud bukan seperti Issac Newton, ataupun Nikola Tesla yang dipandang orang-orang sebagai sosok yang jenius. Tetapi, yang ia maksud seseorang yang saat ini ia lihat dalam aplikasi tiktok diponselnya.

Siapa lagi kalau bukan seseorang dengan user name Popo Barbie. Video-videonya yang Lisa bilang cukup tidak waras. Sebetulnya memang tidak waras sih.

Tubuh Lisa seketika bergetar merinding saat melihat gerakan tidak waras pria itu. Oke, Lisa memang tau hanya marketing dari si pria alias Lisa tau dia tidak benar-benar tidak waras. Namun, jika membayangkan dirinya yang seperti itu, membuat dirinya ingin mengubur raganya hidup-hidup.

Bagaimana tidak? Peluang Lisa bisa menjadi Popo sangatlah besar. Apalagi dari pola hidup tidak sehat dan problem yang ia hadapi.

Lisa menggeleng-geleng tidak mungkin. "Tidak, tidak, tidak. Kau masih normal, cantik, dan sehat, Lisa. Cukup, kau malah bisa gila jika kau terus menghayal seperti ini."

Setelahnya, wanita itu menghela nafas. Beranjak dari kamar dan pergi ke ruang dapur karena merasa dirinya tidak bisa tidur. Sebelum itu, ia melewati ruang santai di rumahnya. Disana lah Lisa melihat kekasihnya sedang fokus pada permainan game online, yang membuat Lisa menghela nafas untuk kedua kalinya.

Lisa tersenyum tipis, menandakan sudah biasa dengan kegiatan sehari-hari pria itu. Terus-menerus melihat pria itu yang lebih peduli pada game online ataupun ponsel daripada kekasihnya sendiri.

Hey, Lisa tidak akan mengeluh jika pria itu bersikap seperti ini setidaknya maksimal sekali dalam seminggu, bukan setiap hari.

"Kau ingin coklat panas, Tae?" ucap Lisa menawarkan coklat panas dengan nada yang sangat bersahabat.

Lantas, pria yang dipanggil dengan sebutan Tae itu menoleh malas kepada Lisa. "Aku bisa membuatnya sendiri. Kau pikir aku anak kecil?"