Misi Kekacauan

152 11 5
                                    

Mereka bergegas kembali ke markas. Sesampainya di markas, masing-masing dari anggota sudah di bagi menjadi beberapa kelompok. Shizuku bertugas sebagai pembersih lokasi kejadian agar tidak tertinggal bukti ataupun jejak, Feitan bertugas sebagai eksekutor bersama dengan Franklin, (y/n) di aula lelang. Kalluto juga ikut dengan kelompok Feitan, namun hanya sebagai pengawas dan navigator. Uvogin, Nobunaga, Shalnark, dan Machi mencari tempat penyimpanan barang yang akan mereka curi. Anggota lainnya hanya menunggu di markas.

Di lokasi gedung lelang diadakan, para anggota mafia dan peserta sudah berkumpul. Para ketua mafia pun juga datang. Waktu sudah hampir menunjukan pukul sembilan malam, sudah waktunya lelang di mulai. Terlihat tempat duduk di ruang aula sudah dipenuhi oleh peserta. Kemudian munculah dua orang menggunakan setelan tuxedo memasuki panggung dan berdiri di depan podium.

"Baiklah... selamat datang saudara-saudari serta para hadirin sekalian.." para peserta langsung terdiam begitu MC mulai membuka suara. "Jadi, kita lewatkan saja bagian salamnya." Sambungnya. Lalu dia menutup telinganya.

Pria yang ada di belakang pembicara itu terlihat jari-jarinya terlepas semua, lalu muncul sesuatu yang terlihat seperti peluru. Jari-jari yang terlepas itu seperti machine gun yang melontarkan peluru yang tidak ada habisnya. Itu memang bukan menggunakan peluru, namun itu adalah kekuatan yang disebut nen yang digunakan oleh Franklin untuk membantai habis orang-orang yang berada di dalam sana.

"Hei Frank-san tolong jangan kau ambil semuanya. Aku juga mau." Ucap (y/n) yang muncul dari bagian belakang podium.

"Ah maaf (y/n)-chan, aku kebablasan, ehehe. Sudah habis."

"Uhh.." (y/n) menghampiri mereka sambil mempoutkan bibirnya.

"Aku sama sekali tidak ikut beraksi." Ujar Feitan.

"Tolong ya Shizuku."-Franklin

"Um.." kemampuan Shizuku adalah bisa menyedot segala sesuatu benda mati termasuk racun. Namun terlihat ada satu orang yang masih bertahan hidup.

"Apa aku boleh menghabisinya?" tanya Kalluto yang muncul entah darimana.

"Jangan ikut campur. Kau di sini hanya disuruh berjaga." Ucap (y/n) sarkas.

"Pihak komunitas tidak akan membiarkan hal ini. Kalian akan mati dan juga keluarga kalian..." ucap orang yang sekarat itu terpotong karena serangan kilat dari sisi kanan dan kiri kepalanya, sehingga kepalanya terputus dari badannya. Yang melakukannya adalah Feitan dan (y/n) secara bersamaan.

"Keluarga? Apa itu?"-Feitan "Aku yang akan membunuh kalian sebelum itu terjadi."- (y/n) berbarengan.

"Kalian memang sudah seperti pasangan yang serasi ya. Bahkan timing serangan kalian serasi." Goda Franklin.

"Humm Humm." Shizuku menggangguk.

"A..Apa yang kalian bicarakan" wajah (y/n) bersemu merah padam. Feitan hanya buang muka.

Kalluto yang melihat hal itu hanya terdiam dan melihat mereka. Machi dan anggota lainnya menghampiri kelompok Feitan. Machi hanya menggelengkan kepala yang menandakan mereka tidak berhasil mendapatkan apapun. Mereka bergegas kembali dengan balon udara. Saat di perjalanan Uvogin menelepon dan melaporkan apa yang terjadi.

"Tidak ada barang apapun?"

"Lebih tepatnya tempat itu memang sudah kosong. Hanya juru lelang yang tau tempat itu, dan semua sepertinya sudah dipindahkan beberapa saat yang lalu sebelum kita sampai. Sepertinya mereka sudah mengira hal ini akan terjadi." Uvo melaporkan padanya.

"Hmm".

"Di antara kita, ada seorang Judas."

"Tidak ada seseorang yang seperti itu di antara kita. Lagipula Judas bukanlah seorang pengkhianat. Judas menjual Yesus untuk 3 keping perak. Tapi berapa banyak yang pengkhianat minta dari mafia dari hasil menjual kita? Harta? Kekuasaan? Martabat? Apa kau percaya jika kita semua memedulikan hal itu? Ucap dancho.

"Tentu saja tidak."

"Ya kan?!" "Satu hal lagi. Jika memang ada mata-mata pasti penjagaan sangat ketat dan para peserta menyiapkan senjata. Sedangkan hal itu tidak terjadi. Kemungkinan yang ada adalah ada seorang pemberi informasi yang ambigu dan tidak begitu jelas, bisa saja seorang peramal."

"Aku tidak begitu paham, tapi yasudahlah terserah."

"Apa kalian bertanya pada juru lelang dimana barang dipindahkan?"

"Ya, tapi dia tidak tau dimana barangnya disembunyikan. Feitan sudah menyiksanya."

"Dia punya kesialan terburuk hari ini." Ucap Feitan.

"Umm...lelang diadakan oleh ketua komunitas mafia yang memimpin di 10 penjuru dunia yang disebut juurotou (sepuluh bangsawan). Mereka memiliki pasukan khusus yang menjalankan perintah yang dinamakan injuu. Menurut kesimpulanku kemungkinan mafia tidak tau kita akan datang, dan kebetulan salah satu dari mereka mengetahui ramalan dan membawa barangnya." Ucap (y/n).

"Begitu ya? Jadi bagaimana mereka membawa barangnya?"

"Juru lelang hanya mengatakan ada salah satu injuu yang masuk ke brankas tempat barang lelang di simpan, dan saat dia keluar tanpa membawa apapun, seluruh isi brankas sudah menghilang. Kurasa dia memiliki kemampuan seperti Shizuku" Jelas (y/n).

"Kalau begitu kalian boleh menghabisi mereka. Dengan begitu injuu akan keluar." Ucap dancho dan mentup teleponnya.

Tidak lama setelahnya ada mobil yang terlihat mengejar rombongan mereka. Lalu Shalnark menurunkan balon udara mereka di sebuah gurun untuk menghadapi para mafia yang mengejar. Para mafia yang terlihat berbadan kekar dan semuanya menodongkan senjata dan menembak ke arah para anggota Phantom Troupe. Namun bagi mereka itu semua bukan apa-apa.

"Uwahh banyak sekali keributan." Shalnark girang.

"Kalau kusedot mereka semua bolehkan?" sambung Shizuku.

"Akan ku sayat mereka dengan kertasku." Kalluto ikut buka suara.

"Tak masalah." Feitan melirik kearah Kalluto.

"Kalian tetap di sini. Aku yang akan mengatasinya." Uvogin beranjak menghampiri para mafia yang menantang.

"Ahh..padahal aku juga mau menguji hasil latihanku juga. Kau pasti akan terkejut loh Fei, hehehe." Ucap (y/n) sedikit kecewa karena tidak bisa unjuk gigi dan membuat Feitan terkesan.

Namun yang diajak berbicara hanya mengabaikannya. Beralih ke Uvogin yang saling berhadapan dengan mafia. Terlihat bagaimana Uvo menangkap peluru dengan gigi-giginya yang kuat. Dia memang seorang tipe kyouka. Dia memiliki fisik yang terkuat diantara anggota, suka pertarungan dan bersikap apa adanya. Seluruh anggota mafia yang memakai pistol, sniper dan bazoka telah habis dibantainya. Di sisi lain, anggota rombongan Phantom tidak menyadari mereka telah diawasi dari kejauhan oleh beberapa orang di balik tebing. Mereka hanya menyadari kedatangan 3 orang yang rupanya mafia telah mengeluarkan para injuu. Mafia tidak menyadari yang mereka lawan adalah sekelas penjahat kelas A. Bagaimanakah kelanjutanya?

.

.

Hallo readers no minna-san, Yuuki masih make rute cerita di anime, mungkin agak membosankan tapi aku bakal buat rute Yuuki sendiri dalam beberapa chapter mendatang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Give Me Your Love, I Give All of MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang