2. Mengerti

753 21 3
                                    

Sejak sebelum menikah, Arya telah berterus terang tentang kondisinya. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Vina bisa memahami dan menerima keadaan Arya. Hanya saja, Vina mengajukan syarat agar Arya tidak akan pernah memadu dirinya.

Arya boleh suka dengan perempuan lain, tetapi tidak sampai terlibat hubungan cinta. Boleh berhubungan intim dengan perempuan lain, asal jangan main perempuan nakal dan terus terang dengan Vina. Sejauh ini, Arya pernah beberapa kali tergoda dengan perempuan lain, tetapi belum sampai ke hubungan intim, hanya sebatas jalan bareng lalu berlanjut ke ciuman dan rabaan.

Vina sangat mengerti keadaan Arya. Dia tidak memiliki hasrat sebesar yang dimiliki suaminya. Namun, Vina sudah berusaha keras untuk memuaskannya. Kadang, Arya begitu bernafsu sehingga dia menyetubuhi Vina berkali-kali dalam sehari semalam. Sebagai istri yang baik, Vina selalu menuruti kemauan suaminya agar bisa terpuaskan.

Tak jarang, Vina terlalu lelah meladeni kemauan suaminya, tetapi tetap dijalaninya tanpa sedikit pun mengeluh. Bagi Vina, kepuasan suaminya adalah segalanya. Dia tidak pernah keberatan untuk melakukan apa pun asal suaminya bisa terpuaskan. Bahkan, di luar itu, Vina juga mengizinkan suaminya untuk mendapatkan kepuasan dari perempuan lain.

Seperti hari ini, dia merasa Arya sedang berhasrat. Entah bagaimana, tetapi Vina bisa merasakan jika Arya sedang berhasrat. Vina selalu bisa menggunakan nalurinya menghadapi Arya. Sering kali, Vina yang langsung memulai tanpa diminta karena dia yakin dengan nalurinya jika Arya sedang berhasrat. Vina tak pernah salah menebak kemauan suaminya.

"Kakak lagi pengin? Malam ini, aku oral saja ya, Kak? Menstruasiku sih sudah tinggal sisa-sisanya, tapi belum bisa dipake."

Arya memandang istrinya. Dia agak kaget Vina ngomong begitu. Vina seolah-olah bisa menebak kalau sepanjang acara makan tadi pikirannya sangat berhasrat dan berfantasi tentang Vera. Semua tentang Vera sudah menggodanya seharian ini.

Perlahan, Arya mengisap rokoknya, "Gimana enaknya ajalah."

Selepas makan malam, mereka berdua sedang duduk santai di teras belakang sambil ngopi. Itu sudah jadi kebiasaan mereka jika sedang tidak ada acara lain. Biasanya, mereka saling bercerita pengalaman yang masing-masing mereka lalui hari itu.

Hidup berdua tanpa kehadiran anak membuat mereka harus lebih saling mengisi di waktu-waktu luang mereka berdua. Meskipun mereka sudah menginginkan keturunan, tetapi keadaan itu tak membuat mereka terganggu. Mereka pasrah menunggu sampai mereka dikaruniai keturunan.

"Gimana proyek perumahanmu? Sudah kelar?" Vina menanyakan proyek perumahan yang sedang digarap studio Arya yang sudah berjalan dua bulanan ini.

"Sejauh ini, kemajuannya lumayan. Anak-anak ngerjakan pekerjaannya dengan baik. Kemungkinan besar, bisa selesai tepat waktu. Kalau sudah selesai, tinggal bikin video untuk paparannya nanti. Aku sih sudah minta Tomo carikan anak buahnya di bagian multimedia untuk bantu bikin videonya."

Arya tampak antusias menjelaskan kemajuan pekerjaan proyeknya. Selalu begitu jika itu menyangkut masalah pekerjaan. Bekerja sesuai dengan cita-cita dan keinginannya sejak kecil membuatnya sangat menikmatinya.

"Pekerjaan kantor gimana?" tanya Vina lagi.

"Lancar. Proyek yang terakhir sudah selesai. Masih belum ada proyek baru makanya aku agak santai." Arya kembali mengisap rokoknya setelah menyeruput kopi hitam buatan Vina. Kopi hitam yang manis, sesuai dengan kesukaannya.

Arya menyodorkan kotak rokoknya pada Vina. "Kamu gak merokok?" tanya Arya.

Vina antara mau merokok dan tidak. Ada rasa ingin merokok, tetapi tidak terlalu ingin. Vina kadang-kadang suka ikut merokok juga dengan Arya. Dia memang bukan perokok, tetapi sekali-sekali suka juga merokok sedikit.

Biasanya, Vina merokok kalau dia sedang tinggi nafsunya. Diambilnya sebatang rokok, lalu membakarnya. Diisapnya dalam-dalam rokoknya dan membuat pikirannya agak melayang. Merokok bisa membuat Vina tambah bernafsu jika nafsunya sedang tinggi.

Di ujung masa menstruasi seperti ini, nafsu Vina seperti biasanya mulai muncul. Vina memejamkan matanya sambil bersandar santai di kursi teras belakang. Pengaruh kopi hitam dan rokok membuat darah Vina berdesir lancar.

Detak jantung Vina bertambah cepat. Nafsunya perlahan bangkit. Sayang sekali, menstruasinya masih belum kelar. Itu membuatnya tak bisa berhubungan intim dengan Arya.

Untuk beberapa lama, mereka berdua saling diam. Embusan angin malam yang belum terlalu malam terasa cukup enak menerpa tubuh. Arya masih membayangkan tubuh seksi Vera. Terasa ada yang menggoda yang lebih kuat dari biasanya. Bulu-bulu halus di tangan Vera dan kumis halusnya tampak jelas di kulit putihnya. Itu jadi daya tarik sensual bagi Arya. Selama ini Arya sering tertarik dengan perempuan lain, tetapi kali ini rasanya berbeda. Ada daya tarik sensual yang kuat yang seolah terpancar pada diri Vera.

Arya bangkit dari duduknya setelah mematikan rokoknya. Dia lalu dan mendekati Vina. Sambil menunduk dia kecup bibir Vina. "Kita pindah ke kamar, yuk!"

Vina yang sedang melayang dalam pikirannya sendiri agak kaget dan sontak membuka matanya. Diisapnya rokoknya sekali lagi lalu mematikannya di asbak yang berada di sampingnya.

"Ayo! Tapi, gendong aku, ya!" pinta Vina manja.

Arya tersenyum mesra pada istrinya lalu membopong istrinya masuk ke kamar mereka. Setelah meletakkan Vina di kasur, Arya pamit sebentar untuk menutup pintu belakang yang tadi dibiarkan terbuka, lalu menguncinya. Pintu kamarnya dibiarkan terbuka.

Ketika Arya masuk ke kamar, Vina melepas kaus panjangnya lalu meletakkannya di kursi dekat tempat tidur. Vina memakai kaus berupa t-shirt yang panjangnya sampai ke paha. Jadi, sekali diloloskan dari tubuhnya langsung tampak keindahan tubuhnya yang seksi dan putih mulus. Dada montoknya yang kencang menggantung menantang.

Vina sejak tadi tidak memakai BH jadi hanya celana dalamnya yang tersisa. Dia membiarkan celana dalamnya tetap terpasang karena masih menggunakan pembalut. Meski menstruasinya tinggal hanya sisa-sisa, tetapi dia risih kalau masih ada darah menstruasi yang keluar menetes.

Diloloskannya t-shirt Arya, lalu sekalian celana pendek serta celana dalamnya ikut dipelorotkan. Arya berdiri menghadap Vina yang duduk di pinggir tempat tidur. Dengan sigap, Vina menggenggam milik Arya dengan tangan kanannya, lalu mengelus-elusnya dengan lembut. Benda itu semakin menegang karena elusan lembut tangan Vina. Arya memejamkan mata menikmati rangsangan tangan Vina yang sudah lihai melakukannya.

Fantasi nakal bermain di pikiran Arya. Membayangkan Vera yang sedang melayaninya. Fantasi itu membuatnya semakin terangsang. Ada sensasi tersendiri dengan membayangkan Vera yang melakukannya meski Vina tak kalah cantik dan seksinya.

Vina bertindak lebih jauh. Dia mulai memainkan lidahnya di milik Arya, menjilatinya seluruh permukaan benda itu. Setelah melakukannya berulang-ulang, kini benda itu dimasukkannya ke dalam mulutnya. Sambil memainkan lidahnya, dimaju-mundurkan benda itu di dalam mulutnya. Benda itu semakin menegang dan Arya pun semakin hanyut dalam permainan Vina.

Tangan Arya pun tergoda untuk ikut bermain. Kedua tangannya yang semula diletakkan di pundak Vina, perlahan merayap turun ke dada montok Vina. Kedua belah payudara montok berukuran 36B itu diremas-remas dengan lembut. Tubuh Vina menggelinjang menikmati sensasi rangsangan Arya di dadanya. Jemari Arya meremas dan memainkan puncak payudara Vina yang membuat perempuan itu terangsang hebat. Vina memiliki payudara yang sangat sensitif dan rangsangan di sana bisa membuatnya sampai orgasme.

Vina menggeliat geli. Rangsangan di payudaranya membuat Vina makin menggila mengoral milik Arya. Itu membuat nafsu Arya semakin memuncak. Vina merasakan cairan pelumas mulai mengalir keluar dari kejantanan Arya bercampur dengan ludahnya. Dicabutnya benda itu dari mulutnya lalu dilanjutkan dengan mengelusnya.


UPDATE:

Bagi yang mau mendapatkan update lebih sering, kalian bisa mengikuti cerita ini di Karyakarsa. Saat ini (3 September 2022), sudah ada 26 bab (total 47 bab) yang dipublikasikan di sana dan setiap hari akan diperbarui. Dukung aku di Karyakarsa! Terima kasih.

https://karyakarsa.com/FrankR/

Terjerat HasratWhere stories live. Discover now