"dis.. kalau sampai papah kenapa-kenapa, ini gara-gara aku ya pasti.. dis.. aku yang bikin papah kayak gini...-"

"heeseung, stop nyalahin diri kamu!" gadis menangkup pipi heeseung dan menghadapkannya ke depan wajah gadis.

"harusnya aku ga usah berangkat.." suara heeseung sudah mulai bergetar dengan matanya yang membendung air mata.

heeseung kalau sedang kalut memang bakal ngomong yang sedikit ngaco. gadis pun berusaha menenangkan heeseung yang kini semakin meracau menyalahkan dirinya sendiri.

"heeseung sayang... kamu ga salah..."

"dis... ternyata aku jahat yah-"

"heeseung sayang, please stop! liat ke aku!"

mata heeseung yang mengeluarkan air mata langsung menatap ke mata gadis yang ikut berkaca-kaca juga. gadis beneran sedih banget karena heeseung harus ngalamin hal yang berat bertubi-tubi.

"hee, ga ada yang salah sama insiden ini oke? apalagi kamu. kamu ga salah sama sekali sayang, dan aku yakin papah bakal baik-baik aja kok." gadis langsung menarik heeseung ke pelukannya.

"hee, everything will be alright, believe in me. kamu jangan kayak gini juga ya, aku gamau kondisi kamu jadi drop."

heeseung dan gadis saling mengeratkan dekapannya. keduanya juga sama-sama melepas tangis disana

"besok aku ada ujian dis, ga bisa nungguin papah dari pagi.."

"gapapa, biar aku yang jagain papah. kebetulan banget besok aku kelas sore. jadi kita bisa gantian."

heeseung pun mengangguk pelan.

"dis, aku nyesel banget udah bersikap ga baik sama papah.." lirih heeseung.

"aku ga bilang kamu bukan anak yang baik untuk papah ya hee. tapi, nanti buktiin ke papah kalau kamu bisa berubah jadi anak yang lebih baik." tutur gadis dengan lembut.

heeseung pun melepas sejenak pelukannya untuk menatap gadis dan tersenyum kecil.

"makasih ya dis, aku bersyukur banget bisa punya kamu.." ujar heeseung sambil mengecup singkat bibir gadis.

***

gadis masuk ke kamar papah perlahan dan mendapati beliau yang belum bangun juga, hatinya kecewa. gadis baru saja kembali dari rumah untuk mandi dan bersiap-siap membawa kebutuhannya untuk kelas sore nanti. jadi, dia bisa langsung berangkat dari rumah sakit.

heeseung ga sempet ke rumah sakit dan harus langsung ke kampus karena harus mengikuti ujian dan praktikum. belum lagi dia juga harus meeting dengan klien dari list vip dimana tidak bisa di re-schedule apalagi sampai ditunda. sedangkan mamah juga harus gantian dengan gadis mengurus kerjaan butik dan lainnya.

sambil menunggui papahnya, gadis nyicil ngerjain tugas dengan laptopnya sampai tidak terasa waktu sudah semakin siang. belum ada pergerakan dari papahnya. bahkan sudah beberapa perawat yang datang untuk memeriksa keadaan papah belum bisa ngasih kepastian lagi.

hee

|papah udah bangun?

belum hee|

|aku masih padet banget. kayaknya jam 5an baru pulang
|kamu kelas jamberapa?

jam 2 aku brnkt|
it's ok hee. nnti kan ada mamah juga|

|kamu berangkat sama siapa?
|mau aku anterin?

gausah, aku nnti pk taksi aja|
makan udah?|

unexpected sin ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang