20

9K 495 146
                                    

malam ini, mereka berempat akan pergi ke rumah istananya laura karena keluarga laura mengundang untuk acara makan malam. heeseung sama gadis udah nolak mati-matian dengan alasan mau fokus belajar, tapi papahnya maksa terus.

"heeseung yang rapih, kamu bakal papah kenalin ke keluarga laura."

"ngenalin apa si pah? gamau ah." heeseung udah ngambek.

feeling heeseung udah buruk banget, dia takut acara makan malam itu sebenernya buat pendekatan antara heeseung dan laura. heeseung bener-bener gamau. belum lagi liat gadis yang daritadi diem aja dan memasang senyum palsunya.

sesampainya di rumah laura, mereka berempat sangat disambut dengan ramah. mereka pun langsung menuju ke ruang makan yang luasnya udah kayak lapangan, padahal isinya cuman dua keluarga kecil.

"heeseung, sini duduk sebelah aku." laura mempersilahkan heeseung duduk di sebelahnya.

awalnya heeseung nolak, tapi dia ngeliat papahnya ngasih tatapan tajam. mau gamau heeseung harus duduk di sebelah laura. sedangkan gadis duduk di depan heeseung. gadis sama sekali gamau liat ke arah mereka.

"hee, ini cobain steaknya. enak loh." laura sibuk distribute makanan di tengah ke piring heeseung.

jujur heeseung ga nyaman banget, pengen ngelempar piring ke muka laura.

"heeseung sama laura cocok yah? pacaran aja sih." celetuk tante nila-mamahnya laura tiba-tiba.

heeseung membulatkan matanya, sedangkan laura udah senyum senyum gajelas.

"heeseung lagi ga ada pacar juga kok. bisa lah pacaran." giliran papah heeseung yang kompor.

gue sakit hati anjing.

gadis mengepalkan tangannya dan berusaha mati-matian buat nahan nangisnya. mau bilang apa coba kalau dia jatuhin air matanya. heeseung udah ngeliat ke gadis dan paham kalau gadis udah mau nangis. heeseung beneran ga tega dan pengen langsung meluk gadis. heeseung ga suka banget di situasi ini.

setelah acara makan malam, keluarga laura pun ngebawa mereka keliling rumah. kayak house tour gitu. gila ni rumah gede banget. kek semua isinya ada. di rumah laura itu ada museum kecil yang isinya patung-patung antik.

entahlah heeseung ga paham sama pembicaraan mereka yang jelas mata dia sekarang nyari keberadaan gadis. daritadi gadis ga ikut keliling rumah. heeseung pun melangkah meninggalkan mereka. belum genap berjalan, tangannya ditahan oleh laura.

"heeseung mau kemana? bosen ya? aku ikut dong."

heeseung melepaskan tangan laura dengan pelan.

"lo diem aja disini, please. jangan ikut."

"kamu mau kemana-"

"tolong jangan banyak tanya. lo stay disini aja, kalau gue ditanyain bilang aja ke toilet."

heeseung langsung pergi tanpa mendengar jawaban dari laura. heeseung berjalan ke sembarang arah ngikutin nalurinya. dia gatau ini rumah gede banget yang jelas akhirnya dia berhasil keluar dan disuguhkan pekarangan yang luas banget dan banyak bunga mawar.

ditengah pekarangan tersebut ada air mancur yang indah, dan dia ngeliat gadis yang ga kalah indah sama pemandangan di pekarangan ini. gadis lagi diem aja ngelamun ngeliatin air. heeseung langsung berlari kecil dan memeluk gadis dari belakang.

"ketemu juga.."

gadis terkejut dan langsung melepaskan pelukan heeseung.

"hee! kalau ketauan gimana?!" bisik gadis penuh penekanan.

"gausah peduliin, dan sejak kapan kamu peduliin hal kayak gitu?"

"tiap hari juga aku was-was kok kalau kamu peluk tiba-tiba di tempat yang ga seharusnya."

unexpected sin ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang