Now, It Just Us

Mulai dari awal
                                    

[Send]

Jihyo tersenyum. Mungkin mulai sekarang ia bisa berkonsultasi dengan Taehyung perihal perasaan pria. Toh mereka memutuskan hidup untuk mencari kebahagiaan masing-masing. Usai berkomunikasi dengan pria Kim itu Jihyo memasuki kamar mandi dan membersihkan diri.


Taehyung
Have a good dream too, Mic Girl ❤
[Read]


Bukan. Bukan Jihyo yang membaca pesan itu. Melainkan Jungkook. Dengan senyum sinis, lelaki itu membaca pesan dengan akhiran tanda love. Namun, Jungkook lupa satu hal. Jika untuk memahami keadaan seharusnya perlu untuk mengetahui akar permasalahan. Tidak. Jungkook hanya dipenuhi emosi dan rasa tak mau kehilangan.

"Oh, kau kemari? Apa ada yang kau butuhkan?" Jihyo keluar dari kamar mandi dengan piyama ungu.

Tidak mendengar jawaban dari Jungkook. Jihyo terus mendengus. Lalu menatap kearah kaca. Menambahkan pelembab wajah dan mengusap wajahnya pelan. Rengkuhan dari perutnya seketika membuatnya terkejut. Jungkook memeluknya begitu erat.

"Jung, a-apa kau ada masalah?" Gugup gadis itu.

Jungkook menggeleng pelan. Ia mencium leher Jihyo yang jenjang. Lalu dengan cepat mencium bibir istrinya yang candu. Awalnya lembut, namun semakin lama, ciuman itu penuh tuntutan. Kemarahan. Kekecewaan. Yang dimana Jihyo mulai tak nyaman.

"Jungkook hentikan! Jaga batasanmu!" Bentak Jihyo menyadarkan Jungkook.

"Why? I'm your husband right now. Sudah menjadi hak bagiku melakukan apapun padamu bukan?"

"Kita tidak dalam hubungan yang baik dalam pernikahan ini Jung. Aku masih perlu waktu" Jawab Jihyo.

"Kuharap waktumu tidak habis dengan pria lain. Atau aku tidak tahu apa yang harus kulakukan pada istriku ini nanti" Jungkook tersenyum. Iblis?

"Kau i-ini kenapa?"

Jungkook tiba-tiba mengubah raut wajahnya tersenyum polos. "Hei, Thomas. Aku hanya bercanda. Kau tak perlu takut jika dengan suamimu kan? Justru suamimu ini takut kau diambil pria lain kekeke..."

Pria Jeon itu merebahkan dirinya dikasur. Dikamar mereka berdua. Jungkook menutup matanya menuju ke alam mimpi terlebih dahulu. Sedangkan pikiran Jihyo masih berkutat pada keanehan suaminya ini.

Pelan. Jihyo menyelimuti tubuh Jungkook dengan telaten. Ia mematikan lampunya. Sesaat itu ikut merebahkan tubuh mungilnya. Dengan keraguan ia mendekat dan berbisik ditelinga Jungkook. "Aku tidak tahu apa yang terjadi dimasa depan. Tapi aku harap Taehyung benar, jika denganmu aku bisa bahagia. Selamat malam, Kookie. Mimpi indah"


Cup....


Jihyo mengecup pipi Jungkook dan keningnya. Tanpa ia menyadari jika lelaki itu mendengarnya. Sungguh, Jungkook bingung dengan perasaannya. Apapun yang Jihyo katakan selalu dan selalu berhubungan dengan apa yang Taehyung katakan. Gadis itu seolah robot yang dikendalikan oleh pria bermarga Kim itu.

"Thomas, aku ingin kau hanya untukku. Bahkan ketika kau melukaiku. Mengapa aku tidak bisa benci padamu? Apa aku terlalu bodoh? Jika iya, sanggupkah aku untuk melepasmu?" Jungkook mengambil tubuh Jihyo dan memeluknya erat. Ia tak peduli dengan respon Jihyo saat terbangun. Lagipula sah-sah saja kan?

Miss My RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang