"Aku selalu berpikir seperti itu, namun..." Grey sengaja menggantung kata kata nya.

"Namun apa?"

"Kalau berjalan mundur sudah pasti tidak bisa, jadi yang bisa aku lakukan adalah berjalan maju. Kenapa?"

"Aku khawatir kau akan terluka suatu saat nanti."

"Aku khawatir aku tidak akan terluka suatu saat nanti." Balas Grey jenaka.

"Oh iya, ngomong ngomong... Kau ingin anak perempuan atau laki-laki?" Grey tersenyum penuh arti, ia bertanya tanya apa yang di maksud dengan istrinya. Kalian tahu betul bukan, semua pertanyaan wanita adalah jebakan.

"Laki-laki."

"Kenapa? Kau tidak ingin anak perempuan ya?" Roseanne dengan cepat merubah raut wajahnya, terlihat sangat sedih namun menggemaskan.

"Agar bisa menjaga adik adiknya, tidakkah kau kasihan jika anak pertama yang lahir adalah perempuan? Sudah anak pertama, cucu pertama, cicit pertama, ponakan pertama. Kasihan kan..." Jelas Grey setelah berpikir keras, tapi ia tidak berbohong. Semua yang ia katakan adalah yang sebenarnya.

"Benar juga... Baiklah, bagaimana cara pembuatannya? Aku dengar... Berbeda beda kan?" Grey tersenyum cerah saat ini, bagai mendapat kode beserta lampu hijau, ia lantas tertawa.

"Ayo kita buat."

*****

"Apakah wartawan wartawan sialan itu tidak ingin pergi? Sialan! Mom! Kami akan kuliah namun mereka belum pergi!" Teriak Darren frustasi, ia sudah pernah mencoba menerobos kumpulan wartawan itu, namun yang ada mobil kesayangannya harus lecet dibuat mereka.

"Sudah, ayo kita berpura pura menjadi bodyguard. Kau masih menyimpan kumis palsu yang ku beli waktu itu?" Usul Darrel setelah berpikir.

"Akhirnya... Kau lihat tadi saat aku mengusir mereka? Wah... Aku bisa galak juga ya ternyata." Sombong sekali jomblo satu ini.

Flashback

"Maaf, dilarang ada media di sekitar kediaman ini! Jika mengganggu ketenangan, akan kami bawa hukum! Silahkan pergi!" Darren mengubah suaranya menjadi agak... Aneh.

"Silahkan pergi! Jangan memaksa kami memakai kekerasan!" Kata kata itu sudah sering diucapkan oleh para penjaga bukan?

Akhirnya setelah sekian menit, para wartawan itu sudah bubar seluruh nya.

Flashback off

"Menurut mu, apakah kak Rose sudah mengandung keponakan kita?" Tanya Darrel, mereka sedang berada di mobil saat ini, dengan ketenangan tanpa adanya wartawan.

"Tentu saja sudah! Aku ingin kembar!" Ujar Darren menanggapi.

"Bodoh! Kau pikir kau siapa ha? Mengatur seperti itu." Darren hanya menampilkan gigi gigi rapih nya.

"Oh iya, surat itu... Sudah kau berikan pada bang Grey?" Tanya Darrel lagi.

"Tentu sudah, itu urusan mereka, kita hanya perantara, tak perlu ikut campur terlalu dalam."

"Kau benar. Nyawa kita taruhannya."

*****

"James... Kau yakin ini akan berhasil?"

"Aku sudah mempertimbangkan semuanya, aku yakin hal ini akan berhasil."

"Rencana ini tidak akan melukai keluarga kita bukan?"

"Tentu tidak, sudahlah jangan terlalu berpikir negatif."

*****

"Maaf Ken, aku harus membuat mu terlibat masalah ini."

"Jika aku ingin maka aku akan melakukannya, toh dia sudah melukai adikku." Balas pria tampan itu sembari menyesap air putihnya.

Kehidupan mereka penuh akan kewaspadaan, lengah sedikit bisa saja mati yang didapatkan. Minum alkohol tidak membuat mereka tenang, justru membuat kewaspadaan semakin meningkat.

Mereka bisa dibilang pengecut, karena yang mereka lakukan hanya bersembunyi dan lari, juga membunuh seseorang yang bukan tandingan mereka.

Mereka menunjukkan diri ketika bersama kelompok, namun bersembunyi saat sedang seorang diri.

Tidak sedikit dari mereka yang menyembunyikan identitas di antara dua dunia itu. Menjadi Budi di dunia nyata, dan menjadi Baddy di dunia mereka.

Keinginan yang tidak dapat dicapai di dunia nyata membuat mereka menghalalkan segala cara untuk mencapainya. Termasuk bergabung dengan para orang gila itu.

Tidak sedikit juga diantara mereka yang sakit mental, terpaksa akan keadaan, dan rasa penasaran yang membuat mereka berada di dunia itu.

Mungkin bisa dihitung dengan jari berapa orang waras yang tidak terpaksa akan keadaan dan tidak dengan rasa penasaran bergabung dalam dunia itu.

Mungkin saja tidak ada, orang waras mana yang akan melakukannya?

"Sedikit lagi Erlau, dendam kita akan terbalas kan. Aku muak dengan dirinya yang selalu berkata akan membayar ku juga my boy dengan uang yang berjumlah banyak. Hartanya saja sudah habis tak tersisa."

Percakapan disini membicarakan tentang Rocky, harta Rocky memang sudah habis, kalian ingat pertengkaran saat itu? Disaat Grey berkata kalau peluru yang ia pakai akan digantikan dengan harta milik Rocky.

Ia telah mengganti peluru peluru itu. Bagaimana caranya?

Erlau adalah pewaris utama dalam keluarga Peter, setelah Rocky mati, maka harta akan dialihkan pada Erlau. Lalu Erlau membagi harta milik Rocky kepada orang orang yang telah membantu dirinya menyelamatkan wanitanya, termasuk Grey untuk menggantikan peluru peluru miliknya.

Namun Rocky belum mati kan? Yang kita tahu memang belum, namun yang dunia tahu sudah.

"Apa selanjutnya?"

"Acting mu bagus bukan? Aku butuh bantuan mu untuk menjadi diriku sementara aku melakukan perintah mu." Erlau mengangguk mengerti.

"Balas dendam bukan cara yang dilakukan oleh orang cerdas."

#MSTKSR

ConfusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang