"Kita makan di kantin bawah yuk, Kei. Ada menu baru katanya." Kebetulan sekolah mereka memiliki dua kantin. Satu berada di bawah, satu lagi berada di lantai dua.

Keisha mengangguk kecil. Dia mengikuti langkah besar Dicky. Ada sesuatu yang mengganjal pikirannya.

"Ky, aku mau nanya," ujar Keisha.

"Nanya apa?"

"Kamu kan udah sahabatan sama Indira sejak lama, masa sih kamu gak suka sama dia? Lagian kan Indira cantik, baik, manis, lembut, pintar, seagama juga..." Sedetik kemudian, Keisha menyesal dengan ucapannya setelah melihat raut wajah Dicky yang berubah.

"She's my bestfriend," kata Dicky yakin. Meski hatinya sakit ketika Keisha menyinggung tentang agama.

Keisha diam. Tidak ingin membahas hal ini lebih jauh. Bahkan, hubungan mereka yang terlihat sangat baik tanpa ada halangan, didalam nya ada dinding besar yang tidak akan pernah kokoh. Disetiap sisi dinding itu ada sebuah pilihan. Tinggalkan Tuhan atau tinggalkan dia yang kau cintai.

Ketika sampai di kantin, Dicky dan Keisha duduk di salah satu meja kosong. Dicky pergi untuk merasa makanan. Sementara Keisha sibuk menatap sekitar.

Keisha itu lumayan famous karena dia merupakan salah satu anggota basket putri di sekolah. Selain itu, dia juga merupakan anggota osis dan juga sering mengikuti olimpiade.

Sama hal nya dengan Indira, gadis itu lumayan dikenal karena dia merupakan ketua cheerleader. Indira juga partner olimpiade Keisha meski berbeda mata pelajaran.

Keisha selalu mengikuti olimpiade IPS dan Indira olimpiade matematika. Keisha selalu mendapat peringkat lima besar. Sedangkan Indira selalu di peringkat satu-dua tidak pernah menurun.

Disekolah, Keisha dan Indira dianggap sangat-sangat bersaing oleh siswa dan siswi. Meski pada kenyataan nya itu benar, Keisha sama sekali tidak terlalu berambisi untuk mengalahkan Indira. Tetapi berbeda dengan Indira. Dia sangat berambisi untuk mengalahkan seluruh siswa kelas sebelas.

"Si Dicky maruk banget nggak sih? Dia kan udah famous karena Indira, apa masih kurang sampe dia pacaran sama Keisha?"

"Gila ketenaran emang tuh cowok."

Ini yang membuat Keisha malas berada di kantin bawah. Tukang gosip selalu berkumpul disini untuk menceritakan dan menyebar cerita tentang keburukan orang lain.

Keisha memilih tak acuh. Membiarkan orang-orang sok tahu itu berargumen sesuka mereka. Toh, jika Keisha menepis mereka akan mengira bahwa Dicky memengaruhi Keisha.

"Kei,"

Keisha mendongak. Menatap Dicky yang membawa dua buah mangkuk dan dua buah gelas.

"Ini. Bubur ayam," ucap Dicky seraya menyodorkan semangkuk bubur ayam dan segelas es teh kepada Keisha.

"Bubur ayam? Kan ada di kantin atas." Keisha mulai mengaduk bubur ayam miliknya.

"Iya. Tapi apa salahnya nyoba yang disini? Siapa tau lebih enak juga, 'kan?" tanya Dicky.

Keisha hanya mengangguk. Dia mulai memakan bubur ayam nya..

****


Sementara itu, Kayla dan Rara berada di kantin atas. Kayla dengan ocehannya dan Rara yang terlalu acuh untuk mendengar semua ocehan sahabatnya dan memilih saling bertukar pesan dengan seseorang di handphone nya.

"Ra, denger gue nggak sih?!" tanya Kayla kesal.

Rara melirik Kayla. "Denger," ucap nya singkat.

Kayla geram. Sahabat nya memang sangat-sangat menyebalkan. Mengaku mendengar giliran di tanya malah loading

"Gue ngomong apa?"

Rara menatap Kayla. Lalu menyengir tak bersalah.

"Eee... Dadah, Kaylaa! Gue mau ke kelas!" Rara berlari cepat. Membuat Kayla merasa semakin kesal.

"Keisha pacaran, Rara punya teman baru. Lah, Gue?! Jadi nyamuk aja dah!" cetus nya. Lalu pergi dari kantin setelah membayar makanan nya.

***

Halo?
Bisa tolong kasih saran, vote dan comment?
Makasih buat kalian yang sudah baca!
Jangan di skip ya😖😩
Harus tungguin ceritanya sampai tamat😾🙏🏻

18_Desember_2021
[Awal mula aku mengejar mimpi.]

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 19, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm (Not) BrokenWhere stories live. Discover now