Chapter 63 HandsomeKim Update

Mulai dari awal
                                    

Jinmin Ouh daddy yeah😂

.
.




Taehyung mengepalkan tangan kuat. Giginya bergemeltuk ketika tatapan mereka bertemu satu sama lain.

" Hyung-ah.. " Panggil Jimin serak setelah lama menahan suaranya. Matanya di tutupi kain bergaris biru hitam dari dasi Seokjin, karena itu dia tidak tau jika ada Taehyung berada disana.

" Kenapa mata ku harus di tutup? "

Seokjin bersmirk kecil dan mengangkat Jimin untuk di taruh di pangkuannya. Masih dengan saling terikat satu sama lain.

" Kenapa? Kau bilang akan menuruti semua kemauan ku asal aku memaafkan nya. Apa kamu berubah pikiran sekarang hm? "

" Ti-tidak.. Ah tunggu jangan dorong lagi.. " Jimin memeluk leher Seokjin erat dan meremat punggung tegap pria itu.

" Ugh.. Hiks.. Ini sakit tapi enak juga.. Hiks.. "

Seokjin tertawa.

" Darimana kamu belajar kata-kata seperti itu huh? "

" Tidak tau.. Hanya kepikiran uh.. Saja.. " Jimin menumpukan kepalanya ke pundak Seokjin. " Hyung boleh ku buka sekarang? "

" Kau akan menyesal sayang. "

??

" Jimin. "

' Tunggu, suara ini? ' Jimin menoleh cepat ke belakang mendengar suara yang tidak asing di pendengaran nya.

" Tae itu kamu? " Jimin celingukan. Tangannya berniat membuka penutup matanya namun malah di tahan Seokjin.

" Hyung, apa Tae-Tae di sini? "

Seokjin menarik Jimin mendekat.

" Kenapa? Tidak masalah bukan aku mengundang satu orang bergabung bersama kita. Lagipula.. " Seokjin menatap Taehyung yang sama sedang menatapnya. " Aku ingin menghukum orang yang sudah membiarkan permata milik ku hampir hilang. "

" Hyung apa yang kamu katakan. Tunggu biarkan aku membuka mata ku.. Ja-jangan bergerak aah.. "

Di sela-sela kegiatannya Seokjin tersenyum menang melihat Taehyung yang terlihat frustasi.

" Jangan coba-coba bergerak dari kursi itu Kim Taehyung.. Jimin sudah baik hati menggantikan mu untuk bersujud pada ku.. Benar bukan sayang ku. " Seokjin mencium leher Jimin yang terpampang di depan wajahnya.

" Hyung tidak bilang begitu sebelumnya-- ah berhenti.. "

' Bajing*n sialan! ' Batin Taehyung.

Flashback

" Datang ke kantor ku sekarang. "

" Kau mau mati? "

" Jimin bersama ku, tidak penasaran apa yang akan kami lakukan? " Seokjin terkekeh di sebrang. " Kau tidak lupa kan ucapanku waktu itu, kalau perempuan sinting itu sampai melukainya kau harus bersujud di hadapan ku Kim Taehyung. Tenang saja kau tidak perlu melakukannya aku tau harga dirimu yang kelewat tinggi itu brengsek.. Datang ke ruangan ku dan jangan lakukan apapun. Maka kita impas untuk kegagalan mu waktu itu. "

Telepon terputus. Taehyung melempar ponselnya ke meja tanpa peduli nasib benda persegi panjang itu.

" Sialan gara-gara irene mereka jadi benar-benar menyebalkan. Argg.. Jimin kamu membuat ku gila. "

Ingat kejadian dulu ketika Seokjin pergi ke perusahaannya dengan wajah babak belur, sebenarnya bukan karena perbuatan Chanyeol melainkan dia berkelahi dengan Taehyung. Saat penyelidikan dulu mereka tau kalau pelakunya Irene tapi Taehyung malah membuat mereka membiarkan gadis itu karena alasan mengikuti alur yang akan musuhnya gunakan. Taehyung bilang dia sendiri yang akan mengurus mantan sahabatnya itu.

Seokjin dan pria lainnya sebenarnya sedikit tidak tahan ingin menghabisi gadis itu karena tidak ingin mengambil resiko, dan benar saja yang mereka khawatirkan terjadi ketika anak buah mereka mengatakan ada yang hampir membunuh Jimin. Beruntung lah penjagaan waktu itu benar-benar ketat kalau tidak pasti beda lagi ceritanya.

" Sialan aku harus mengikuti permainan orang itu. " Frustasi Taehyung mengacak surainya kasar.

Flashback off

Alhasil Taehyung hanya diam dalam waktu beberapa menit setelahnya menonton kekasih cantiknya itu sedang bercocok tanam dengan rivalnya. Dalam hati sudah menyumpah serapahi pria itu ketika tersenyum mengejek padanya.

" Lelah? "

" Uh um.. Sudah cukup Hyung haa.. "

Seokjin mencium sekilas bibir Jimin dan mulai membuka ikatan dasi itu dari mata kekasihnya. Senyuman dia berikan ketika Jimin mulai mengerjab-ngejabkan mata.

" Sudah puas? "

Jimin menoleh mendengar suara husky itu. Dia sedikit ternganga melihat betapa kacaunya Taehyung dengan wajah gelap dan pakaian bawah pria itu tampak menggembung. Penampilan yang sangat kacau.

" Tae kamu.. "

" Tentu saja belum. Kau terlalu brengsek kalau hanya sebatas ini. "

" Jin hyung jangan begitu, kasian Tae-Tae. " Jimin memperingatkan lalu mencoba bangun walau sedikit ngilu.

Sreg

" Mau kemana hm? Jiminie milik ku hari ini. "

" Tapi Tae.. "

" Dia bisa menuntaskan nya sendiri. Jangan terlalu memanjakannya sayang aku cemburu loh. " Di dekapnya Jimin semakin erat dalam pelukannya tidak membiarkan sampai beranjak sedikitpun.

Taehyung rasanya benar-benar ingin menonjok wajah Seokjin sekarang juga.

" Aku akan kembali ke perusahaan ku sekarang. "

Melihat pria itu berdiri membuat Jimin mengalihkan tatapannya memandang dengan sedih. Bagaimana bisa Taehyung kembali seperti itu, pasti sangat tidak nyaman untuk pria itu.

" Bisakah kita melakukannya bersama? sekali lagi? "

Keduanya menoleh terkejut pada ucapan Jimin.

" Huh? "

" Emm.. Tae Hyung dan Seokjin Hyung.. Aku.. " Jimin langsung menyembunyikan wajahnya di balik perpotongan leher Seokjin tanpa melanjutkan ucapannya.

Keduanya menarik ujung sudut bibirnya masing-masing. Sangat langka Jimin meminta hal seperti ini.

" Bukannya kau lelah karena tadi? "

" Umm.. Aku masih bisa kalau hanya sebentar. "

" Sebentar? Baiklah. "

Sangat mencurigakan.. Run Jimin run!! :v






TBC.

Holaaa..

Bagaimana episode kali ini? Membosankan ga? Maaf kalau jauh dari ekspektasi hohoho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana episode kali ini?
Membosankan ga?
Maaf kalau jauh dari ekspektasi hohoho

Semoga terhibur
Salam bahagia😉

Instagram Bangtan || Jimin x All ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang