gadis pun langsung berjalan cepat keluar galeri meeting dan langsung masuk ke mobil jake. heeseung ga ada pergerakan lagi dan hanya menatap kepergian gadis bersama jake.

hati heeseung beneran teriris banget ngeliatnya. dia ga nyangka kalau rencana nya bersama gadis selama ini ternyata ga ada yang terealisasikan satu pun. yang ada malah melenceng jauh dan makin ngaco. bahkan hubungan dia sama gadis malah jadi kurang baik.

"lo tadi berantem sama heeseung?" tanya jake sambil melirik gadis yang tengah melamun menatap jalan.

"engga..." lirih gadis.

"tadi adu mulut kalian berdua kedengeran loh sampe luar. mana nama gue disebut-sebut lagi."

gadis langsung menengok ke arah jake. rasanya sangat malu.

"sorry ya, jake...."

"lo berdua berantem gara-gara gue apa?"

"banyak. gue akhir-akhir ini jadi sering berantem sama heeseung. padahal dulu sama sekali ga pernah..." gadis menundukan kepalanya.

mobil jake pun sampai di depan rumah gadis. namun, gadis masih setia menundukan kepalanya dengan badan yang tampak bergetar. perlahan jake mendengar isakan dari gadis.

"dis? heh jangan nangis-"

"jake...sakit banget...." isak gadis.

"hey, dis what's wrong?" jake mengangkat wajah gadis dan menangkupnya. jempolnya menghapus bulir air mata gadis yang mulai berjatuhan.

"gue masih cinta banget sama dia... tapi gue harus jauhin dia.. karena gimana pun kita ga akan pernah bisa ngejalin hubungan lagi... jake, gue patah hati banget... gue takut ga akan bisa lupain heeseung..." tangis gadis dengan pilu.

jake juga merasakan patah hati yang luar biasa. lebih baik jake ga denger kalimat gadis yang terdengar bahwa secinta itu gadis sama heeseung, sedangkan perasaannya aja masih digantung. rasa pupus pun mulai menyelimuti diri jake.

"bisa-bisanya lo ngomong gitu di depan orang yang belum dikasih jawaban atas perasaannya..." gumam jake.

"jake... maaf...." lirih gadis sambil menatap jake dengan perasaan bersalah.

"lo butuh pelukan ga?" tawar jake.

gadis tidak menjawab dan langsung berhambur ke pelukan jake. tangan jake pun setia mengelus punggung gadis. ia menenangkan gadis yang sedang patah hati, padahal jake sendiri juga merasakan patah hati.

***

heeseung masuk ke apartemen dengan langkah yang gontai. dirinya frustasi banget sama sikap gadis yang berubah total dalam sepekan ini. pikirannya pun mulai memupuk asumsi kalau gadis dipengaruhi oleh seseorang.

heeseung berjalan ke dapur dan mengambil equil water di kulkas dan langsung meneguknya sampai habis.

"heeseung? pulang juga.." sapa laura dengan manis.

heeseung pun menoleh ke arah sumber suara dan dirinya langsung terkejut. dia melihat laura menggunakan lingeri berwarna hitam dan masih dibalut dengan kimono satin yang tampak elegan dan mahal. heeseung lebih ke kaget karena ga biasanya laura pakai baju kayak gitu.

"tumben belom tidur." ujar heeseung cuek. kini dirinya sibuk melihat isi kulkas yang lebih menarik karena banyak cemilan.

heeseung pun meraih beberapa choco bar dan langsung berjalan melewati laura tanpa tertarik sedikitpun. heeseung ga ngerti tujuan laura ngapain, yang jelas itu ga memancing heeseung sama sekali. heeseung duduk di ruang tengah sambil menikmati choco barnya. laura pun mengikuti heeseung dan duduk disebelahnya dan menyodorkan segelas minuman.

unexpected sin ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang