GFDS

11K 892 9
                                    

Setelah Gio di nyatakan tiada pada pukul 4.00 AM, semua orang tampak sedih.

Namun, ketika jam menunjukkan pukul 4.30 AM semua orang terkejut ketika detak jantung Gio kembali.

Akan tetapi sangat di sayangkan saat itu Griz tidak ada, ia di paksa untuk pulang karena semalaman belum tidur.

***

"Tolong Keluarga pasien bisa keluar dahulu, kami akan melakukan pemeriksaan pada pasien"ucap suster.
Keluarga Deolindo Sky pun memutuskan untuk keluar dari ruang rawat Gio.

Sedangkan dokter dan suster yang ada di dalam sedang melakukan pemeriksaan pada Gio.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya dokter pun keluar dari ruangan itu.

"Bagaimana keadaan putra kami dok?"tanya Papa
"Keadaannya masih lemah, karena tusukannya dalam dan mengandung racun jadi kami sarankan untuk membawanya ke luar negeri saja.

Sebab di sana teknologinya lebih canggih, syukurlah detak jantung pasien bisa kembali"ucap dokter.

"Dimana rumah sakit yang harus saya datangi dok?"tanya Papa
"Rumah sakit xxx di Jerman"jawab dokter
"Baik dok, tolong urus keberangkatan Gio"ucap Papa

"Baik tuan, kalau begitu saya meminta untuk menyiapkan helikopter terlebih dahulu. Permisi"ujar dokter dan berlalu pergi.

"Pa, gimana sama Griz?"tanya Mama
"Huft... Kita tukar saja jenazahnya"jawab Papa
"Apa tidak ada cara lain pa?"tanya Mama

"Kalau kita bilang yang sebenarnya mungkin Griz senang, tetapi papa tidak mau melihat Griz sedih karena kita membawa Athan-nya"jawab Papa

"Huft, ya udah pa"pasrah Mama.
Tak lama helikopter pun sudah siap, para dokter dan suster membawa Gio masuk ke helikopter itu.

Namun, papa dan mama tidak ikut karena mereka akan mengikuti acara pemakaman agar tidak ada yang curiga.

***

Sudah satu tahun Gio menjalani pengobatan di Jerman.

Selama satu tahun itu pula ia mengalami koma akibat racun yang sangat mematikan itu.

Bahkan sudah satu tahun ini Papa dan Mama-nya berada di Jerman.

Namun, beberapa kali mereka mendatangi Indonesia sebab urusan pekerjaan yang sangat penting.

Pada 1 tahun setelahnya keadaan Gio mulai membaik, sehingga dokter mengatakan dalam waktu dekat Gio akan sadar.

Benar saja pada hari Minggu di bulan Januari Gio terbangun.

"Glücklicherweise hat sich der Zustand des Patienten verbessert und der Patient ist jetzt wach. Sie können ihn treffen, aber machen Sie kein Aufhebens. Es tut mir leid"ucap sang dokter dan berlalu pergi.

Translate: (syukurlah, kondisi pasien sudah membaik dan kini pasien sudah terbangun. kalian boleh menemuinya tetapi jangan buat keributan, saya permisi)

Setelah kepergian dokter dan diikuti oleh suster kedua orang tua Gio pun masuk kedalam ruang rawat anaknya.

"M-mama, p-papa"ucap Gio terbata bata
"Iya nak, ada apa?"tanya Mama
"El?"tanya Gio

"El lagi di Indonesia, kita gak kasih tau tentang keadaan kamu sayang"jawab Papa
Sedangkan Gio hanya mengangguk.

"Kapan pulang?"tanya Gio
"Jika kamu sudah benar-benar sehat nak. Mungkin satu pekan lagi"jawab Papa
Lagi lagi Gio mengangguk.

***

Sudah satu pekan Gio di rawat di rumah sakit ini.

Kini ia pun sudah di perbolehkan pulang.

Alih-alih pulang ke apartemen ia malah memilih untuk langsung terbang ke Indonesia pukul 9 Malam waktu Jerman.

Dengan segala bujukan akhirnya kedua orang tuanya mengijinkan dirinya untuk pulang ke Indonesia.

Hingga pada suatu hari ia menemukan Griz di salah satu sekolah.

Namun, bukan dengan raga Griz tetapi Jiwanya. Karena setelah ia mendapat informasi dari anak buahnya ternyata Griz sempat hampir meregang nyawa.

Akan tetapi Griz bertransmigrasi ke tubuh orang lain.

"Bagaimana tentang El?"tanya Gio
"Dia bertransmigrasi ke tubuh orang lain BLA BLA BLA..."jawab anak buahnya.
"Hm, pergilah"perintah Gio.

Anak buahnya pun pergi dari ruangan itu, dan kini menyisakan Gio seorang diri.

Ia berencana akan melihat sendiri kondisi gadisnya itu, dan kebetulan sekali esok ia ada meeting dengan perusahaan Griz.

Ia pun juga mulai rajin mengirim pesan kepada Griz, maupun bunga kesukaan Griz.

TRANSMIGRATION OF GRIZ Where stories live. Discover now