"Masuk akal, Takemichi kenapa kau pakai jaket Brahman? wah kau menghianati ku demi Sanju" Aku pura-pura kecewa, namun itu sama saja membakar api cemburu Hina.
"TAKEMICHI-KUN" Teriak Hina, penuh penekanan.
"Thank you Takemichi" Aku mengedipkan mata kanan ku ke Takemichi, namun malah membuat Mikey menatap tajam Takemichi.
"Haitani-san kau kejam sekali" Ucap Takemichi yang hampir menangis.
"Ada apa dengan kalian? Seperti habis bertarung? Izana dan Kaku mana?" Tanya ku, kepada mereka semua.
"Izana dan Kakucho melawan Terano, disana juga ada Brahman" Jawab Rindou.
"He?! Kalian melawan beruang itu lagi? Ayo kita kesana nanti Izana kenapa-kenapa lagi" Aku menarik rambut Ran untuk jalan.
"Aku baik-baik saja kok, terimakasih sudah mencemaskan ku, harus nya kau cemaskan dirimu" Ucap Izana, yang berjalan sambil di rangkul Kakucho.
Krruukkk
"Aa..".
Lagi-lagi perut yang tidak berakhlak ini. Aku melihat mereka semua yang seperti menahan tawa, kecuali Mikey.
"Ran-nii, turunkan aku" Bisikku kepada Ran, Ran yang memang peka orang nya, menurunkan ku.
Karena Ran tinggi, jadi aku diangkat saat memeluk nya.
Aku memegang pipi Mikey dengan kedua tangan ku. "Kau sudah tinggi ya".
Mikey melihat ku dan air mata nya pun keluar. "Maafkan aku".
Aku memeluk Mikey. "Ini bukan salah mu" Bisik ku, sambil mengusap punggung nya.
"Terimakasih sudah datang, sayang".
Utututuu bayi besar ku.
(。◕‿◕。)➜
Lagi-lagi aku masuk kerumah sakit, dan tentu saja empat kucing ku selalu setia ada di ruangan ku, hanya saja kali ini Izana juga di rawat.
Lalu permasalahan dengan Yakuza hilang begitu saja, seperti nya polisi juga tidak peduli dengan kasus ini.
"Apa Emma dan Draken baik baik saja?" Tanya ku kepada mereka, Ran dan Rindou sepertinya tidak tau atau mungkin memilih diam.
"Aku hanya tau Draken di tembak oleh anak buah Terano, dan dibawa ke rumah sakit" Jawab Mikey yang murung.
"Lalu Emma-chan?" Tanyaku.
"Emma sudah meninggal setahun yang lalu" Jawab Izana, aku langsung lemas.
Aku tidak bisa merubah kematian, apa nanti Izana juga akan meninggal? Dan apa aku akan mati juga?
"Ini bukan salah mu" Ucap Mikey, yang melihat ku.
"Lalu anggota Toman yang lama tidak ada yang masuk Bonten kan? Memang aku yang salah dari awal" Gumam ku sambil menahan tangis.
"Mereka punya jalan nya sendiri, jangan menyalahkan dirimu" Ucap Mikey, yang mengusap kepala ku.
Karena tangan ku sedang di perban, jadi Mikey yang menyuapi ku makan.
"Apa pada akhirnya tidak ada yang bisa ku ubah?" Tanya ku pada diriku sendiri.
Mereka tidak menjawab.
"Aku hanya ingin kalian semua bahagia".
(〒﹏〒)
Sudah sekitar seminggu aku di rumah sakit, tetap saja luka kaki ku masih sakit.
"Emma-chan, Ken-chin.. Kalian pasti sudah bahagia ya di sana... Aku gak nangis kok" Aku mengelap ingus ku pakai lengan jaket Mikey.
"Aku minta maaf pada kalian berdua, seharusnya aku bisa menyelematkan kalian" Ucap Takemichi sambil menangis.
"Takemichi, jangan nangis.. Aku jadi ikut nangis.." Aku memukul lengan Takemichi, karena aku memukul nya terlalu bersemangat, Takemichi jadi terjengkang.
"Pfft" Tahan tawa dari belakang kami, belakang kami ada anggota Bonten dan juga mantan Toman.
"Takemichi, maafkan aku.." Aku mau bangun untuk membantu nya, namun aku lupa kalau kaki ku sakit dan aku tersandung dan menimpah nya.
Ah Shit.
*
*
*
Please komen and favoritmu
Thank youu.. 😘
YOU ARE READING
Lost Memory (Mikey And Reader)
RomanceTiba tiba aku menjadi pacar dari ketua geng Bonten ini, dan juga adik dari Haitani bersaudara. - Tokyo Revengers adalah sebuah seri manga shōnen Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh ┗(•ˇ_ˇ•)―→ Ken Wakui - Gambar yang akan muncul aku ambil dar...
7. Nothing Has Changed
Start from the beginning
