──────────── ◈ ────────────
──────────── ◈ ────────────
Kini aku sedang menatap langit langit rumahku, tak ada sesuatu yang spesial..
Pada akhirnya aku terbangun.
Ding dong!
Ah, siapa yang datang. Batinku malas
Aku pun membuka pintu.
Ternyata ada Nene.
"Amane-kun!" Sapanya dengan senyum cerah.
Aku hanya mengulas senyum tipis, Nene melihatku.. senyumnya berkurang.
Akhir akhir ini Nene lebih sering mendekatiku.
Kata Tsukasa, ini tandanya ia menyukai ku.Tapi.. aku menyukai 'dia'..
Bahkan dia sudah.."Amane-kun sudah makan?" Tanya Nene ramah kepadaku.
Ku balas dengan gelengan pelan, ia menghela nafas.
"Amane-Kun harus makan! Nanti bisa sakit! Aku suapi ya?" Tawar Nene kepadaku.
"Tidak usah, aku bisa makan sendiri." Ucapku ramah
Ia memasang wajah cemberut, sepertinya ia terlalu memaksaku.
"Ayolah Amane-Kun! Takutnya kamu nanti malah nggak makan, gimana?" Ucap Nene sambil memegang kening ku.
"Aku suapi ya?" Kata Nene lagi.
Entah mengapa aku merasa risih, akhirnya aku kembali ke kamar dan mengabaikan Nene.
"Eh! Amane-Kun!! Kamu belum makan! Ayo makan dulu, setelah itu kita jalan jalan deh.. mau ya?" Ajak Nene mencoba untuk membuatku menurutinya.
Apa dia tidak mengerti? Aku masih trauma dengan 'dia'..
Walau memang 'dia' sudah meninggal, namun aku masih menyimpan rasa..
Ah, aku risih dengan suara yang mengajak ku untuk makan daritadi.
"Baiklah aku turuti." Jawabku pasrah
Aku pun membuka pintu kamarku, kulihat Nene berbinar menatapku. Ia menarikku pelan menuju meja makan, aku terkejut sudah ada makanan disana.
YOU ARE READING
𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 ─ Amane Yugi × Reader.
Teen Fiction国 Bulan. 𓋰 Benda semesta diluar sana yang sangat anggun. Ia tinggal di luar semesta bebas yang tidak diketahui apakah ada sesuatu yang lebih menarik. Memiliki banyak kejutan. "𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐢𝐧𝐢 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡.." Original by onigizkoo. © Aida...