03. Almost

941 126 10
                                    

🎵Almost Is Never Enough - Ariana Grande

Bau obat-obatan menyeruak ke indra penciumannya.

Matanya mulai membuka membiarkan indra tersebut bekerja. Mengerjapkan matanya karena cahaya matahari yang melesak masuk dari jendela.

Pandangannya menuju ke arah tangannya yang tengah di infus.

Dirinya hanya menghela nafas lelah.

Ia lelah dengan semua ini.

Kelelahan sedikit Ia pingsan, sebulan sekali cuci darah, 2 minggu sekaki Ia kontrol, minum obat-obatan yang tak sedikit jumlahnya.

Ingin mati saja pikirnya, tapi tak jadi mengingat dosanya masih banyak di muka bumi ini.

Setidaknya Ia masih ingin mati tenang.

Pintu terbuka memperlihatkan seorang suster yang membawa papan jalan serta sang dokter? tak tahu juga sih, Lyra masih mengarahkan kepalana ke arah jendela yang memperlihatkan matahari terbenam.

"Lyra bagaimana kondisi kamu saat ini?" tanya lembut sang dokter.

"Cape..." suaranya terdengar lirih tersirat kelelahannya yang teramat.

Sang dokter hanya menatapnya sedih mendekatkan diri ke arah pasiennya.

"Sabar sayang kamu pasti bisa sembuh dari semua ini Mamah yang bakal nanganin kamu, kamu percaya kan sama Mamah?" ucap sang dokter yang tengah memeluknya saat ini.

Pelukannya terasa hangat namun belum merasa lega entah mengapa hanya kehampaan dalam dirinya.

Isakan tangis dari keduanya yang terdengar pilu itu terhenti ketika Tiara— sang dokter itu melepas pelukannya mengelus rambut legam Lyra.

"Sayang kamu harus semangat kamu pasti bisa sembuh, Mamah akan usahakan cari donor buat kamu"

"Dan membuat orang lain menderita karena kehilangan seseorang? gak akan Mah aku gak perlu donor buat gantiin organ aku yang gaada"

"Lyra..." lirih Tiara

Pelukan hangat itu Ia rasakan kembali.

"Bahkan pelukan hangat ini udah lama gak gua rasain dari keluarga gua sendiri" pelukny makin erat.



🍃




Tiga hari Lyra tak masuk sekolah tak urung membuat ke empat sahabat itu khawatir.

Tak ada kabar, chat centang satu, disamperin kosong rumahnya membuat Felly, Yasmin, Runa, dan Hana uring-uringan.

Ditambah tak ada keterangan izin. Sudah sering sebenarnya Lyra seperti ini jika ditanya Ia akan menjawab

'Abis dari rumah nenek'

'Ada urusan keluarga'

'Ke Jepang ada urusan disana'

Dengan alasan seperti itu yang mau tak mau mereka percaya percaya saja.

"Gue yakin Lyra nyembunyiin sesuatu" celetuk Felly menggigit jarinya.

"Iya sering dia begini tanpa kabar tiba-tiba besoknya sekolah"

"Sus banget dia tuh kenapa sih? susah banget buat cerita apa ya? dia tuh anggep kita apa sih? kayak gak di anggep tau gak?!" kesal Yasmin pada akhirnya dengan nada frustasi.

Teruntuk Lyra | Nomin GsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang