"Eomma sedang membuat apa? lia bantu" ucap lia yang kini berdiri di samping irene.

"Eomma membuat sarapan untukmu, omurice kesukaanmu" jawab irene membawa dua piring omurice ke meja makan.

"Lia akan ambilkan minumnya" lia menuju kulkas dan membawa sebotol besar jus jeruk dan dua buah gelas untuk mereka.

"Semalam kau pulang larut sampai tidur terlambat? Eomma dengar ada operasi darurat"

"Iya eomma, ada korban kecelakaan yang harus segera di operasi, tapi Lia bisa kembali ke apartemen tidak terlalu larut. Hanya saja lia yang susah tidur lebih awal" jawab lia sambil menyuapkan sesendok penuh omurice ke dalam mulutnya.

"Kau susah tidur? Apa ini karena efek kecelakan itu?" tanya irene khawatir.

"Tidak eomma, lia hanya memikirkan sesuatu. Tapi itu tidak penting, eomma jangan khawatir" jawab lia tersenyum, dia tidak mau membuat eommanya merasa khawatir untuk hal kecil seperti itu.

Keduanya menghabiskan sarapan dengan diiringi obrolan ringan, seperti makanan penutup apa yang sudah irene siapkan untuk mereka setelah sarapan, atau musim dingin yang hampir usai sehingga mereka bisa keluar bersama saat musim semi tiba, lia sangat suka musim semi.

Irene membawa puding coklat dan duduk di samping putrinya yang kini asik menonton acara di layar TV. Berita seorang aktris terkenal yang menikah dengan pengusaha kaya raya menjadi topik hangat pagi ini.

"Sayang, eomma jadi berfikir kapan kau akan menikah" ucap irene.

"Eomma" lia sendiri terkejut dengan ucapan irene, pasalnya selama ini wanita itu terbilang tidak pernah membahas tentang pernikahan.

"Kau punya kekasih tidak?" tanya irene pada putrinya itu.

Lia menggeleng, memperhatikan layar TV yang kini dengan diam-diam sudah berganti channel. Lia tidak berbohong dengan jawabannya, tapi gelengan kepalanya itu juga berarti dia sedikit malas untuk membahas topik pernikahan sekarang.

"Kau yakin? Anak eomma cantik begini kenapa tidak punya kekasih" gumam irene mulai sibuk dengan pikirannya sendiri.

Lia memang belum memiliki pandangan untuk menikah. Memang ada beberapa pria yang terang-terangan mendekatinya tapi dia akan memilih untuk menolak baik-baik, dia tidak ingin membuat pria itu berharap lebih padanya.

Dan sekarang, hatinya malah tertuju pada seseorang yang dia sendiri tidak tahu keberadaannya. Lia tidak menyangka akan jatuh hati pada renjun, pria yang dia temui saat dirinya tidak sadarkan diri. Tapi tidak mungkin lia akan berharap pada pria itu kan, lia tersenyum masam memikirkan perasaannya.

"Kau kenapa sayang?" lia kembali menggeleng, eommanya pasti melihat dia tersenyum sendiri seperti orang gila.

"Jangan terlalu banyak melamun. Eomma punya kenalan dan putranya sedang mencari calon istri, bagaimana jika kalian berdua berkenalan" usul irene yang membuat lia membelalakkan mata.

"Eomma, lia tidak mau di jodohkan seperti ini, eomma bilang anak eomma cantik pasti nanti akan ada pria yang datang melamar nanti" tolak lia.

"Eomma tidak menjodohkan kalian, eomma hanya minta kalian bertemu dan berkenalan, siapa yang tahu cocok kan. Mengingat kecelakaan yang kau alami waktu itu membuat eomma takut kehilanganmu. Waktumu juga hanya habis di rumah sakit dan apartemen, tidak ada salahnya bertemu putra kenalan eomma. Hanya berkenalan" bujuk irene.

"Tapi eomma.. "

"Kita akan minta persetujuan appamu dulu, jika kau mau eomma akan buatkan janji makan malam dengan mereka" ucap irene bersemangat.

Jika dibilang terserah lia, sikap irene mengatakan sebaliknya. Wanita itu seolah sudah menyusun semua rencana didalam kepalanya.

Lia terdiam memikirkan ucapan irene, mungkin dengan bertemu pria itu lia bisa sedikit demi sedikit melupakan renjun. Lia akan merasakan jatuh cinta pada pria yang benar-benar dia temui. Bukan renjun.

"Bagaimana?" tanya irene menggenggam tangan lia dan tersenyum membujuk.

Lia mengangguk perlahan, "hanya berkenalan, eomma tidak bisa memaksa jika lia merasa tidak nyaman dengan pria itu" ucap lia.

Irene memeluk putrinya itu, "iya eomma janji, nanti eomma akan bicarakan dengan appamu dulu lalu kita buat janji dengan keluarga mereka" ucap irene terharu dengan jawaban putrinya.

"Eomma menangis"

"Tidak, eomma merasa senang. Eomma hanya ingin melihat putri eomma hidup bahagia sekarang. Menemukan pria yang baik seperti appamu dan menikah, eomma rasa itu impian semua orang tua di luar sana"

Lia memeluk erat irene, dia tidak menyangka jawabannya akan membuat wanita itu bahagia. Lia juga akan berusaha menemukan kembali kebahagiannya. "Lia sayang eomma".

🎎

Malam minggu turun hujan, berkah atau gak yah? 😂

🌵🌵🌵

WHO ARE YOU? [END]Where stories live. Discover now