Kenapa Aku Sekolah ?

10 0 0
                                    

Aku adalah seorang guru yang mengajar di sekolah swasta. mungkin profesi ini di sebagian orang tidak terlalu menjadi sorotan yang penting, namun pekerjaan ini begitu menentukan nasib manusia yang akan menjalani hidup di suatu negara. jadi berbanggalah kepada semua tenaga pendidik atau guru. Sumber Daya Manusia Negeri ini ada di tangan kalian. Kalian yang menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia Negeri ini.

Pendidikan tidak dinilai dari dia bersekolah dimana, bukan tentang seberapa besar biaya sekolah, bukan tentang dia lulusan mana, bukan tentang dia menggunakan seragam yang rapih atau tidak. namun pendidikan itu menumbuhkan dan mengembangkan potensi manusia yang telah Tuhan berikan kepada kita sejak lahir. jika setiap manusia memiliki potensi yang berkembang dan terus berkembang, maka manusia akan mencapai puncak kemerdekaannya sebagai manusia yaitu manusia yang bijaksana atau sapiens.

Manusia yang merdeka adalah manusia yang bebas bergerak sesuai potensinya di jalur yang dia tempuh sesuai dengan pilihannya. namun, faktanya, manusia tidak bergerak dengan sesuai potensi namun bergerak sesuai keadaan atau menjadi survive dalam keadaan. konsep bertahan hidup menjadi sebuah jalan alternatif, namun ini sebuah catatan bagi pendidik bahwa manusia yang survive tanpa menjalankan potensinya adalah manusia yang kurang menjalankan potensi orisinilnya yaitu seni berpikir . berpikirpun ada seni-nya. seni berpikir inilah yang jarang sekali di tumbuhkan dalam satuan pendidikan.

Sekolah, manusia perlu sekolah. tapi apa itu sekolah ? secara etimologi, sekolah dalam bahasa indonesia berasal dari bahasa latin, yaitu Schola yang bermakna "waktu luang" atau "waktu senggang". lalu bahasa inggris mengadopsi Schola menjadi school.

Asal-usul Sekolah dan istilahnya dimulai pada zaman Yunani Kuno. saat itu kaum laki -laki yunani dalam mengisi waktu luang mereka dengan cara mengunjungi suatu tempat dan disitulah ada seseorang yang bijaksana atau berilmu yang di anggap sebagian banyak orang sebagai orang yang dapat menjadi narasumber atau sumber pertanyaan selanjutnya mempelajari hal - hal maupun perkara yang mereka rasa perlu diketahui, mereka menyebutkan kegiatan itu dengan istilah Scola, skhole, Scole atau Schola dan ke empat - empatnya memiliki arti yang sama yaitu "waktu yang luang yang digunakan secara khusus untuk belajar".

Lama kelamaan kegiatan ini akhirnya tidak semata - mata menjadi kebiasaan kaum pria masyarakat kuno, namun kegiatan itu diikuti oleh kaum perempuan dan anak anak. perkembangan zaman menjadi sebuah cerminan bahwa scola atau sekolah dibentuk secara sistematis bahkan sekolah bukan lagi sebuah kegiatan namun menjadi instansi berbentuk bangunan yang memiliki sistem.

Apa aku harus sekolah ?

jika dari pertanyaan ini, sudah jelas bahwa sekolah adalah kegiatan kita untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensi, minat dan bakat kita untuk menjadi manusia yang bijaksana. bukan soal biaya sekolah, bukan soal dimana kita akan sekolah, namun ini soal fitrah manusia yang tidak boleh di kubur, maka sekolah bisa dimana saja. sekolah bisa di tempat peribadatan, sekolah bisa di kedai kopi, sekolah bisa di gunung, di sawah, di hutan, bahkan bisa di lingkungan sekolah atau komunitas komunitas non formal. namun, perlu kita ketahui bahwa sekolah hari ini begitu canggih secara teknologi dan konsep, namun sedikit yang mengaplikasikan teori.

behavioristik adalah teori psikologi yang menjadi akar dalam menumbuhkan potensi manusia dalam hal ini, tingkah laku manusia adalah outputnya. namun teori ini tidak terlalu di pergunakan di lapangan namun hanya di cantumkan sebagai syarat administrasi, lalu kognitifpun bukan seberapa bagus nilai ujiannya, namun kognitifistik ini mengukur manusia secara signifikan. dan yang terpenting adalah Kontruktivisme. manusia hanya perlu membenturkan diri dengan masalah yang di hadapinya setelah itu manusia akan belajar untuk menyelesaikannya dan mendapatkan pengetahuan baru, maka kontruktivisme inilah sebenarnya pendidikan yang ideal. maka, jika kontruktivisme ini di terapkan secara sistematis maka problem solving akan menjadikan manusia sebagai manusia yang berkualitas sesuai potensinya.

sekolah bukan tempat mengkerdilkan namun sekolah adalah tempat penyemaian dan perkembangan.

Jurnal1/04 /Desember/2021

kenapa aku sekolah ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang