001🥝🥝

364 14 0
                                    

Hai hai man teman😚
Aku pertama kali nulis cerita tentang transmigrasi, jadi nanti kalau ceritanya ngebosenin maaf ya...

Selamat membaca semoga suka..

Jangan lupa vote and comen yups😁
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉

" Eunghh". Ara terbangun dan ia bingung, matanya mengerjap berkali-kali apa ia ada di rumah sakit. Seperti nya ia soalnya tadi kan ia habis tersedak lalu pingsan. Dugaannya benar tak lama muncullah lelaki paruh baya dengan jas khas dokter menghampiri Ara.

" Alhamdulilah pasien sudah sadar". Dokter tersebut tersenyum dan menghampiri Ara.

" Bagaimana ada yang sakit mas?". Tanya dokter tersebut kepada Ara.

" Mas?". Ucap Ara sambil memiringkan kepalanya yang membuatnya imut.

" Ish kamu kok imut sekali sih". Ucap dokter tersebut sambil mencubit pipi ara.

" Ihh dokter sakit tauk".

" Aduh maaf ya dek soalnya kamu gemesin sih".

Ceklek

"Assalamualaikum ya ahli kubur". Salam seseorang yang masuk dan di ikuti dua orang lainnya.

" Pin Lo udah sadar?".

" Pin?".

" Iya elo pin elo Kevin". Ucap salah satu di antara tiga orang tersebut.

" Ara itu Ara bukan Kevin". Ucap Ara dengan mengerucutkan bibirnya yang membuat orang lain menahan gemas.

" KYAAAA PIN LO KOK JADI UNCUL".

PLAKK

" Jan teriak teriak bego".

" Sorry".

" Vin serius deh jangan bercanda Lo baru aja abis kecelakaan jangan aneh aneh deh". Ucap orang ketiga.

Seketika Ara mengalihkan pandangannya kepada pria tersebut

" Kata siapa Ara kecelakaan, Ara kan habis keselek cilok trus pingsan bukan  kecelakaan". Beo Ara.

" Jan ngadi Ngadi Lo pin, trus Ara siapa Lo itu Kevin".

" Ara itu ada om, bukan Kevin Ara itu perempuan Kevin kan nama laki laki".

" Vin ..".

" Ish Ara bukan Kevin".

" Dok sebenarnya teman saya kenapa dok?". Tanya pria kedua.

" Sepertinya teman anda mengalami amnesia sementara akibat benturan di kepalanya yang keras".

Ara yang mendengar itu pun bingung seketika kepalanya pusing bagaikan di hantam beribu ribu ton batu.

Jadi atlit badminton satu duniaWhere stories live. Discover now