JVD - DELAPAN

114K 4.3K 334
                                    

Happy Read^^


PS : sory pabila ada typo, kesalahan menulis, dsb.

02April2015

OooJVDooO

Dengan jengkel Rasti mematikan sambungan telponnya dengan Salma.

Salma kutu kupret! Makinya dalam hati.

Rasti menghembuskan napasnya perlahan. Mencoba mengatur emosi jengkel pagian akibat pasangan somplak yang tak lain dua sahabatnya itu. Rasti membuka pintu kamar Dea dan dengan perlahan masuk. Dilihatnya Dea yang kembali terlelap.

Mungkin pengaruh obat, pikir Rasti. Rasti mengamati wajah Dea, hatinya dilema. Sebentar lagi, dirinya akan menjadi ibu tiri dari anak manis yang tengah terlelap dalam tidurnya. Itu pun jika semua berjalan lancar. Apa dia sudah siap? Menerima Daton sekaligus Dea? Akh, bukan itu yang jadi masalah. Masalahnya, kenapa harus dia. Kenapa bukan oranglain? Kenapa Dea memilihnya? Kenapa Daton memutuskan pernikahan begitu cepat? Kenapa? Kenapa? Dan banyak pertanyaan 'kenapa' yang belum terjawab.

Itu Takdir, bisik hati kecilnya.

Takdir?

Rasti meringis, pertemuannya dengan Dea dan Daton bahkan bisa dihitung jari. Apa mungkin secepat itu? Garis Tuhan begitu sulit di kira, namun, mau tak mau harus dijalani.

Manusia bisa merubah nasib, tapi tidak dengan Takdir. Dan kamu ditakdirkan bersamaku.

Akh! Suara itu! Rutuk Rasti. Kenapa harus suara itu? Kenapa perkataan manis itu? Kenapa perkataan palsu itu? Kenapa disaat seperti ini suara Aldo yang memenuhi indera pendengarannya? Kenapa harus Aldo? Kenapa harus Daton? Dan kenapa harus Rasti?

Rasti menjambak rambutnya sendiri dengan gemas.

Lama-lama kalo ceritanya kaya gini, gue bisa gila! Batin Rasti kesal.

Srrreeeggg

Rasti menoleh, menatap Daton. Keningnya berkerut, Daton tak seperti biasanya. Lingkaran hitam dimatanya mulai berkurang. Bakal rambut disekitar wajahnya pun dipangkas rapi, tak seperti diawal mereka bertemu, bakal rambut yang terkesan liar kini berubah menjadi HOT. Tubuhnya pun mulai berisi Dan apa itu?

Uh...oh...Mata gue jelalatan! Batin Rasti yang langsung memalingkan wajahnya ke arah Dea. Tidak sanggup melihat penampilan Daton yang baru Rasti lihat-karena memang ia jarang memperhatikan Daton. Terlihat segar, bugar dan errr... Seksi dengan otot yang mulai terbentuk. Tercetak jelas di kaos ketat putihnya.

Cih! Dasar,tukang pamer. Rasti membatin.

oOo

Daton keluar dari kamarnya hanya menggunakan kaos ketat putih polos yang menempel sempurna di tubuhnya. Mulai terlihat otot-otot yang mulai terbentuk dari empat hari nge-GYM paksa ala Farah. Dipadu celana pendek berwarna coklat. Daton harusnya berterima kasih ke Farah, karena berkat nge-GYM dadakan, tubuh Daton terasa bugar dan enteng. Terlebih bentuk otot yang mulai terlihat semakin menunjang penampilannya.

Daton meregangkan otot-ototnya. Dia berjalan kearah kamar Dea. Tak sengaja ia melihat Rasti yang memasang seraut wajah kesal bin dongkol ke arah hape yang digenggam wanita itu. Daton melihat Rasti menghembuskan napasnya perlahan. Lalu Rasti kembali memasuki kamar Dea, putrinya. Daton hanya bisa menggeleng ke arah wanita yang dipilihkan Dea untuknya. Entahlah, baginya, Rasti adalah wanita keras kepala,tidak sopan, labil dan cantik. Errr... Cantik. Yah, Daton akui, Rasti memang cantik. Bukankah semua wanita itu cantik?

Janda Vs Duda Where stories live. Discover now