TLE : Four

241 81 36
                                    

TLE : The Left Ear 🥀
(Park Jiyeon - Oh Sehun)

Bae Irene, wanita cantik itu sedari tadi menekuk wajahnya kusut. Hatinya memanas manakala dirinya kembali mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu di pet shop. Lebih tepatnya Vivi anjing Sehun yang menggonggong keras kearahnya karena mungkin Irene sosok asing bagi Vivi.

Kedua manik Irene melirik Vivi yang terlihat manja digendongan Sehun. Anjing jenis Bichon Frise berwarna putih itu menempel erat dengan sang pemiliknya.

"Vivi, come here."

Panggil Irene sembari menepuk-nepuk kan kedua telapak tangannya, memberi isyarat agar anjing itu beranjak dari tempat dan menuju kearahnya.

Sehun tertawa keras manakala Vivi tak kunjung beranjak, kedua matanya menyipit layaknya sabit saking kerasnya ia tertawa. Vivi memang tidak gampang akrab dengan orang, hanya wanita dari masa lalunya lah yang bisa dengan mudahnya mengambil hati Vivi.

"Vivi, ibumu memanggil. Kau tidak sedih melihat wajah ibumu yang ditekuk seperti itu?" Sehun menilik raut sang kekasih yang kini mengerucutkan bibirnya sebal, sembari melipat kedua tangannya di dada. Irene merotasikan bola matanya malas.

Sehun menggendong Vivi kemudian mendaratkan bokongnya di samping Irene. Merangkulnya mesra sembari mengusak-ngusakkan rambutnya di ceruk leher sang jelita.

"Vivi memang begitu, tidak mudah akrab dengan orang. Jangan se-kesal itu." Hibur Sehun sembari merangkul pundak Irene mesra. Sedangkan sang jelita hanya melengoskan wajahnya sembari menekuk kusut wajah ayunya.

"LV, Gucci, Dior, Burberry, Prada, Hermes atau kau ingin sesuatu yang lain?" Goda Sehun sembari menarik wajah Irene guna menatapnya, keduanya saling beradu pandang. Menghantarkan afeksi yang mampu menggetarkan dada Irene.

"Aku juga bisa membelinya sendiri." Balas Irene yang terdengar ketus, Oh Sehun tersenyum dalam hati.

🥀🌹🥀🌹🥀🌹

Kim Jongin menyusuri lorong rumah sakit dengan menggenggam jemari kekasihnya, Krystal. Hari ini ia sengaja datang dengan Krystal, agar kedua wanita itu saling mengenal walaupun risalah yang besar kerap menghantui dirinya.

Jongin menghirup udara dengan begitu rakus, kedua maniknya mencuri pandang ke arah Krystal yang kini tengah menatapnya juga. Krystal tersenyum lembut, seolah menenangkan Kai yang nampak resah tak karuan.

"Tenanglah, kita bukan orang jahat."

Jongin mengangguk, kemudian dirinya memutar kenop pintu kamar inap Jiyeon yang ditempati beberapa hari ini. Pria yang kerap disapa Kai itu menggenggam erat tangan Krystal yang berada di belakangnya, membawanya masuk mendekati seorang gadis yang tengah duduk membelakangi dirinya.

"Jiyeon-ah." Sapa Jongin mengudara.

Tak bergeming, Jiyeon masih terduduk tenang di ranjangnya sembari menilik pemandangan luar jendelanya yang terlihat menarik.

"Jiyeon-ah."

Tersentak seolah baru menyadari ada sosok lain di ruangannya, Jiyeon membulatkan kedua matanya saat dirinya mendapati sosok Jong-in dengan wanita cantik disebelahnya.

"Kau datang, Kai?" Tak ada sambutan antusias layaknya beberapa hari yang lalu saat ia menemui Jiyeon, rautnya terlihat sayu.

Kai mencuri pandang kearah Krystal yang terlihat santai sedari tadi, "Aku kesini membawa Krystal, kekasihku. Sebelumnya aku sering menceritakan tentang Krystal kepadamu."

THE LEFT EARWhere stories live. Discover now