HUKUM TERPUTUS-PUTUSNYA DARAH NIFAS

16 0 0
                                    

Hal 30-32

HUKUM TERPUTUS-PUTUSNYA DARAH NIFAS

Ketika darah nifas terputus-putus, terkadang keluar terkadang berhenti, maka kita harus melihat jika diantara dua darah nifas terdapat suci yang mencapai 15 hari maka darah kedua dihukumi haid.

Jika masa suci diantara dua darah nifas tadi tidak mencapai 15 hari, maka waktu keluar darah dihukumi nifas sesuai kesepakatan para ulama. 

Adapun suci yang menyela-nyelai dua darah tadi terdapat 2 pendapat. Yang paling shohih (kuat) hukumnya nifas.

Dan hal ini sama seperti halnya hukum suci yang menyela-nyelai di antara 2 darah haid.

HUKUM DARAH YANG KELUAR MELEBIHI MASA MAKSIMAL NIFAS (60 HARI).

Setelah kita tahu bahwa masa maksimal nifas adalah 60 hari.
Maka ketika darah melebihi 60 hari, kita harus melihat apakah ketika tepat 60 hari darah bersambung atau tidak dengan hari ke 61. Jika Iya, maka dia dihukumi mustahadloh finnifas yang hukumnya dikembalikan pada salah satu pembagian mustahadloh finnifas. Keterangannya akan saya sampaikan pada pelajaran ke 8.

Jika pada hari ke 60 tidak ada darah (yang sambung dengan hari ke 61) maka darah yang keluar setelahnya dihukumi darah haid jika mencapai sehari semalam.

Karena ketika nifas melewati masa maksimal, waktu sebentar (tidak keluar darah) cukup untuk dijadikan sebagai suci pemisah antara darah nifas dan darah haid.

Contoh :

1. Wanita yang nifas mengeluarkan darah 20 hari, kemudian berhenti 10 hari kemudian darah keluar lagi 1 hari. Maka semua darah dihukumi nifas, karena suci yang berada diantara 2 nifas tadi tidak sampai 15 hari.

Menurut kesepakatan ulama hari dimana ia mengeluarkan darah dihukumi nifas. Dan menurut qoul ashoh, suci yang menyela-nyelai 2 darah tadi juga dihukumi nifas. Jadi wanita tadi nifas selama 31 hari.

2. Seorang wanita yang nifas mengeluarkan darah selama 30 hari kemudian berhenti 20. Lalu keluar lagi selama 6 hari.

Maka darah yang awal (30 hari) dihukumi nifas. 20 hari dihukumi suci. Darah kedua yang keluar setelah suci (6 hari) dihukumi haid karena sucinya lebih dari 15 hari.

3. Seorang wanita yang nifas mengeluarkan darah selama 40 hari kemudian berhenti 10 hari, kemudian darah keluar lagi sampai 15 hari. Maka wanita ini termasuk mustahadloh finnifas yang hukumnya dikembalikan pada pembagian mustahadloh finnifas yang akan dijelaskan nanti.

Hal tersebut dikarenakan darah yang keluar melebihi 60 hari.

4. Seorang wanita yang nifas mengeluarkan darah 50 hari kemudian berhenti 11 hari, lalu darah keluar lagi 10 hari. Maka 50 hari dihukumi nifas, dan berhentinya darah dihukumi suci. Sedangkan darah yang akhir (10 hari) dihukumi haid karena tidak bersambung dengan 60.

Adapun suci yang berada diantara nifas dan haid tidak syaratkan mencapai 15 hari jika sudah berada diluar 60 hari, bahkan sucinya cukup sebentar saja seperti keterangan yang telah lalu. 

Wallahu a'lam bisshowaab...

Kajian Fikih WanitaWhere stories live. Discover now