perkara yang diharamkan sebab haid dan nifas

91 0 0
                                    

الفاتحة ....

PELAJARAN KELIMA

Perkara yang Diharamkan Sebab Haid dan Nifas

Haram bagi orang yang haid dan nifas, perkara yang diharamkan bagi orang yang berhadas kecil. Yaitu : sholat, thowaf, menyentuh mushaf, membawa mushaf. Begitu juga haram baginya perkara yang diharamkan bagi orang yang junub. Yaitu : 4 hal tadi ditambah berdiam diri didalam masjid, membaca Quran dengan tujuan membaca. Haram juga bagi orang yang haid dan nifas : puasa, cerai, melewati masjid jika khawatir mengotorinya, bersentuhan kulit antara pusar dan lutut, dan bersuci dengan niat beribadah. 
Semuanya akan kami terangkan secara terperinci sekarang.

1. SHOLAT

Haram bagi orang yang haid dan nifas untuk sholat walaupun hanya sholat sunnah, sholat jenazah, sujud tilawah dan sujud syukur.

Dan disini akan kami jelaskan dua masalah yang penting. Yaitu tentang datangnya dan perginya perkara yang mencegah Keabsahan ibadah ( ex: haid, nifas, dll)

Masalah Pertama : Hilangnya Mani’ (perkara yang mencegah keabsahan ibadah)

Ketika orang yang haid dan nifas suci sebelum keluarnya waktu sholat, walau dengan masa yang cukup digunakan untuk takbirotul ihrom atau lebih. Maka ia wajib mengqodlo sholat tadi dengan dua syarat :

1.Tidak adanya perkara yang mencegah (keabsahan sholat) selama waktu yang cukup bersuci dan syarat-syarat sholat lainnya.

2.tidak adanya perkara yang mencegah (keabsahan sholat) didalam masa yang bisa digunakan untuk sholat seringan mungkin.

Wajib juga mengqodlo sholat sebelumnya jika sholat tadi bisa di jamak seperti sholat dzuhur dengan ashar, maghrib dengan isya. dengan syarat setelah hilang nya udzur tidak ada penghalang selama waktu yg bisa digunakan untuk melaksanakan dua sholat wajib seringan mungkin dan bersuci.

Contoh 1 :Seorang wanita suci 5 menit sebelum keluarnya waktu ashar. Maka dia wajib melakukan sholat ashar dan dzuhur jika memenuhi syarat tadi.

Contoh 2 : Seorang wanita suci 5 menit sebelum maghrib. Seperempat jam setelah maghrib ia terkena ayan  maka dia wajib mengqodlo dzuhur dan ashar karena telah memenuhi syarat tadi. Begitu juga wajib mengqodlo sholat maghrib seperti yang akan dijelaskan nanti.

Masalah Kedua : Datangnya Mani'

Ketika seorang wanita haid atau nifas di awal waktu sholat atau ditengahnya. 
Dan haid serta nifas tadi menghabiskan seluruh waktu sholat. Maka setelah Hilangnya Mani’, dia wajib mengqodlo sholat  waktu tersebut dengan syarat wanita tadi sebelum datangnya mani' menemui waktu yang mencukupi untuk melakukan sholat serta bersuci akan tetapi tidak mungkin mendahulukan keduanya.

Contoh 1 : Seorang perempuan haid setelah masuknya waktu sholat selang  setengah jam dan ia belum melakukan sholat. Maka ketika suci ia wajib mengqodloi sholat tersebut karena dia menemui waktu yang cukup digunakan untuk melakukan sholat.

Contoh 2 : ketika haid datang bersamaan masuknya waktu ashar semisal. Maka ketika suci, dia tidak wajib mengqodloi sholat tersebut karena ia tidak menemui waktu yang cukup untuk melakukan sholat tersebut.

2. THOWAF

Haram bagi wanita yang haid dan nifas untuk thowaf di ka'bah.  Adapun dalil keharaman thowaf ini adalah sabda Nabi muhammad SAW : “ Thowaf sama seperti sholat, hanya saja Allah memperbolehkan berbicara ketika thowaf.”

Imam Bukhori dan Imam Muslim juga meriwayatkan hadis dari Sayyidah Aisyah R.A. sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. berkata pada sayyidah Aisyah ketika beliau haid pada waktu haji : “ Lakukanlah semua yang dilakukan oleh orang haji Kecuali Thowaf di baitulloh.”

Para ulama sepakat atas haramnya thowaf bagi wanita haid dan nifas. Dan mereka sepakat bahwa wanita haid dan nifas tidak sah melakukan thowaf wajib maupun sunnah. Wanita haid dan nifas tidak dicegah untuk melakukan ibadah haji selain thowaf dan sholat dua rokaat setelah thowaf.

Kajian Fikih WanitaWhere stories live. Discover now