gadis tersipu mendengarnya dan langsung menyandarkan kepalanya di bahu heeseung. rasanya semakin hari semakin sayang sama heeseung. gak lama terdengar bel berbunyi dan ternyata orderan pizza mereka sampai. mereka pun langsung menyantap hawaiian pizza tersebut karena emang udah laper banget.

"dis sekarang tanggal 11?" tanya heeseung.

"he'eh, kenapa?"

heeseung membuang nafasnya perlahan.

"mamah ulang tahun."

sejenak gadis berpikir dan dia baru ngeh yang dimaksud adalah mamah kandung heeseung.

"kamu mau nemuin beliau?" tanya gadis dan membuat heeseung menatapnya sembari berpikir.

"tapi aku masih sedikit takut."

"kenapa harus takut? temuin yuk, aku temenin." gadis mengelus rambut heeseung.

heeseung tersenyum dan mengangguk. setelah mereka selesai menghabiskan pizzanya, mereka pun langsung berangkat untuk menemui mamah kandung heeseung. di rumah sakit jiwa. entahlah tiba-tiba hati heeseung tergerak untuk menemuinya.

dulu heeseung pernah sekali menemui mamahnya beberapa tahun yang lalu. udah lama banget. kebetulan keadaan mamah waktu itu lagi tenang jadinya ga ada perlakuan aneh kayak biasa heeseung dapetin.

rumah sakit tersebut cukup jauh dan mereka menempuh perjalanan hampir satu jam, dan daerahnya juga terpencil. akhirnya mereka sampai. suasana rumah sakit jiwa emang rada beda ya sama rumah sakit umum. gadis sebenernya ngerasa asing banget ke tempat kayak gini, maklum kali pertamanya juga.

mereka berdua pun langsung masuk dan menemui resepsionis rumah sakit.

"selamat siang, saya ingin menjenguk bu ailee lee."

"bisa di eja nama belakangnya?"

"L-E-E."

"boleh saya tau hubungan anda dengan nyonya ailee?"

"saya anaknya."

"oh? heeseung itu ya? udah lama banget ga ada yang mengunjungi nyonya ailee. pasti dia seneng banget liat kamu."

"iya.."

"setiap hari nyonya ailee nanyain, apa ada heeseung datang kesini atau engga. boleh heeseung silahkan, beliau ada di taman. sepertinya baru selesai senam."

setelah mengucapkan terima kasih heeseung menggandeng gadis menuju ke taman. perasaannya sangat berdebar karena udah lama banget heeseung ga ketemu mamahnya, dan dia beneran penasaran banget sama keadaan mamahnya.

sampai di taman, heeseung mengedarkan pandangannya mencari sosok mamahnya. akhirnya, heeseung mendapati mamahnya sedang duduk di bangku taman sendirian sambil melipat origami.

hati heeseung berdebar saat berjalan mendekat. penampilan mamah masih belum berubah. masih cantik kok.

"mah...?" suara heeseung bergetar.

wanita itu menoleh dan memasang raut bingung.

"siapa ini?"

"mah ini..heeseung..."

mamahnya menarik pelan tangan heeseung sampai heeseung duduk di sebelahnya. kedua tangan mamahnya langsung menangkup wajah heeseung dan meraba-raba wajahnya.

"heeseung...? oh heeseung anak mamah... yang cakep.. yang baik...."

heeseung ga kuat lagi nahan tangisnya, air matanya pun lolos dan membuat mamahnya langsung menghapus air mata heeseung.

"heeseung kemana aja? sekarang udah gede banget. mamah kangen.... mamah nungguin heeseung tiap hari..."

"mah, maafin heeseung....." tangisnya.

unexpected sin ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang