Renjun mulai menyendokan pasta itu kemulutnya, namun baru beberapa suap dia mengunyah makanannya. Renjun berlari sambil mendekap mulutnya, akibat merasakan mual yang sangat hebat.

Huek...

Huek...

Renjun memuntahkan asupan makannya dicloset, kemudian setelah selesai, renjun mendekat pada wastafel untuk membasuh mulutnya. Jemari mungil renjun meraih lemari kecil diatasnya, mengambil sebuah handuk untuk mengeringkan air diwajahnya.

"Sepertinya aku masuk angin, aku akan minta mama buatkan ramuan saat dirumah nanti."
Ucap renjun, sambil menatap pantulan wajahnya dicermin. Setelah itu dia meninggalkan kamar mandi, dan bergegas untuk pergi kerumah kedua orang tuanya.

..
..
..
..
..
..
..

Jam menunjukan pukul sembilan pagi, renjun melajukan mobilnya masuk kedalam mansion mewah keluarga nakamoto. Setelah memarkirkan mobilnya, renjun bergegas masuk kedalam. Mata renjun menatap sekitar, mencari sosok seseorang. Hingga seulas senyum terukir, ketika dia menemukan sosok yang dicarinya sejak masuk kedalam mansion itu.

Grep...

"Mama."
Ucap renjun, sambil memeluk winwin dari belakang.

"Astaga sayang, kamu ngagetin mama."
Jawab winwin, sambil memegang tangan renjun yang melingkar dipinggangnya. Bahkan winwin nyaris menjatuhkan pisau yang sedang dia pegang, akibat gerakan tiba-tiba renjun.

Perlahan renjun melepas pelukannya pada winwin, membuat sosok berusia empat puluh tahunan yang bak duplikatnya itu memutar tubuh menghadap padanya.

"Hehe, maafkan aku ma."
Ucap renjun sambil terkekeh.

"Mama sedang apa?."
Lanjut renjun bertanya.

"Mama sedang membuat kue, ini baru saja matang. Injunie mau coba?."
Tanya winwin.

"Hmm, mau ma."
Jawab renjun antusias.

Winwin memotongkan kue yang baru matang itu, kemudian dia memberikannya pada renjun, yang langsung dimakan oleh simungil. Renjun memakannya dengan lahap, membuat winwin tersenyum melihat tingkah anak sematawayangnya.

"Mama aku mau lagi."
Ucap renjun, ketika dia sudah menghabiskan potongan pertama ditangannya. Membuat sang mama tertawa, dan memberikannya satu potong kue lagi.

"Kamu belum sarapan ya?, makannya lahap sekali."
Tanya winwin, yang melihat renjun makan kue buatannya dengan lahap.

"Dari kemarin aku tidak berselera makan ma, bahkan aku sampai memuntahkan makanan yang aku makan, sepertinya aku masuk angin."

"Astaga sayang, kamu sakit?, kita kedokter ya?."
Ucap winwin panik.

"Gak usah ma, aku baik-baik aja kok. Aku mau minum ramuan hangat, yang biasa mama buatkan. Setelah minum itu, pasti juga nanti badan aku enakan."
Jawab renjun, sambil mengunyah kue dimulutnya.

"Yasudah, setelah ini mama buatkan."
Ucap winwin, sambil mengusak kepala renjun lembut.

"Hmmp..."
Renjun menutup mulutnya, karna merasakan mual lagi.

"Injunie."
Ucap winwin khawatir.

"Ssebentar ma, hmmp."
Lanjut renjun terbata, kemudian dia berlari kearah kamar mandi didekat pantry mansion itu.

"Injunie."
Panggil winwin, sambil mengikuti renjun dari belakang.

Huek...

Huek....

HOME ~ [JaemRen] || Complete✔️Where stories live. Discover now