Ini nyata?

535 54 81
                                    

Bunda, Ayah, Sakha, Kai dan Abbas berjalan di lorong rumah sakit dengan tergesa-gesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunda, Ayah, Sakha, Kai dan Abbas berjalan di lorong rumah sakit dengan tergesa-gesa.

Bunda yang paling panik di sini, air matanya lagi-lagi mengalir deras seperti kemarin saat Sakha dan Bintang bertengkar.

Sesampainya di depan ruangan ICU di mana Bintang di rawat tangisan Bunda bertambah kencang, pembatas kaca di depan Bunda yang menampilkan Bintang yang sedang terbaring lemah dengan infus di tangannya dan perban di kepala, tangan dan kakinya.

Beberapa menit kemudian dokter datang, "Dengan keluarga pasien?"

"Iya, saya Ayahnya. Bagaimana keadaan anak saya dokter?" tanya Ayah mewakili semua.

"Kecelakaan semalam menyebabkan Bintang mengalami pendarahan yang parah di kepala, dan tulang pada kaki dan tungkai retak-"

"Tapi kaki nya gak patah 'kan, dokter?" potong Kai yang nambah panik.

Dokter menggeleng, "Hanya retak, jadi Bintang sementara harus jalan menggunakan kursi roda."

"Bukan jalan dong namanya kalau pakai kursi roda." potong Kai lagi.

Abbas yang di sebelah Kai cuma menghela nafas pasrah sama adiknya ini, mau heran tapi ini Kai.

"Bulan, kalau Bulan ada di mana dokter?" tanya Bunda dengan suaranya yang lemah.

"Saat di bawa ke rumah sakit oleh ambulance semalam, pasien hanya sendiri dan tidak ada korban lain di lokasi kejadian." jawab Dokter.

Semua terkejut? Tentu.
Semalam Bulan bareng sama Bintang, dan mereka pulang bareng. Enggak mungkin kalau Bulan hilang gitu aja, 'kan?

"Kita harus lapor Polisi, bisa aja Bulan di lokasi kejadian juga tapi saat kejadian Bulan terpental jauh dari sana." kata Abbas berteori.

"Sekarang aja, ayo sama Mas."ajak Sakha yang akhirnya di setujui Abbas.

•^^•

Akhirnya Sakha dan Abbas pergi ke kantor polisi dan melaporkan tentang hilang nya Bulan.

Syukur nya polisi langsung bergerak cepat, mereka kembali bergerak di lokasi kejadian dan berusaha mencari Bulan. Sakha dan Abbas pun ikut dalam pencarian.

"Pak, kami menemukan jasad seorang wanita di sebelah barat laut." Walkie talkie seorang polisi tiba-tiba bersuara.

Semua mata langsung tertuju pada satu arah, barat laut.

Tanpa basa-basi Sakha dan Abbas langsung berlari ke sana dengan tergesa-gesa.

Bulan, itu Bulan.

Terbaring di semak-semak yang sangat lebat dengan darah yang penuh di sekitar tubuh nya dan wajah pucat nya yang terlihat sangat lemah.

BRIAN FAMILY [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang