alex summers, jealousy

141 12 0
                                    

Y/N'S POINT OF VIEW

Hari ini adalah hari yang cukup sibuk di Xaviers School For The Gifted,  aku adalah anak dari Charles Xavier dan Moira MacTaggert.

Aku adalah seorang mutan kelebihanku adalah telepath, telekinesis, healing factor, sheild projection, teleportation dan banyak lagi.

Semua orang di sekolah mutan ini melihat buruk kepadaku, karena aku anak dari Charles Xavier.

Aku hanya mempunyai satu teman, yaitu Jean grey yang di cap sebagai 'Weirdo' oleh orang orang. Jean itu lebih ramah dan asik dari pada yang orang bilang.

"Y/N! Tolong arahkan matamu kepadaku!" Teriak Guruku yang sedang menjelaskan sejarah mutants.

"Ah, ya maaf.." Jawabku lalu mengarahkan pandanganku ke papan tulis

Tak lama, Alex Summers masuk kedalam ruang kelasku dan berbisik bisik dengan guruku.

"Okay, Y/N kamu boleh pergi dengan Alex." Ucap guruku dan Alex mengeluarkan seringainya

Aku hanya menuruti perkataan guruku dan merapihkan tasku, lalu mengikuti Alex.

"kamu enggak penasaran kita pergi kemana?" Tanya Alex, aku yang sudah setengah tidur hanya mengangkat alisku

"Gak, cepat kamu mau apa?" Singkatku dengan nada sinis.

"Woah, easy girl. Ayahmu ingin bertemu denganmu." Balas Alex yang hanya aku balas dengan senyuman kecil.

"Thanks Lex." Ucapku lalu berteleportasi ke ruangan ayahku

Ayahku yang sedang membaca suatu dokumen pun melihat ke arahku dengan ekspresi khawatir

"Kamu ingin melihatku?"

"Yes, aku ingin kamu pergi ke tempat Erik bersama Alex." Perintah Ayahku, aku yang mendengar nama Erik pun tersenyum dengan semangat lalu bergegas ingin teleportasi ke Alex

"Y/N, Berikan surat ini ke Erik. Jangan membukanya." Ucap ayahku aku mengambil surat itu dari tangannya dan berteleportasi ke Alex yang tetap terdiam tepat saat aku meninggalkannya

"Ayo pergi ke Uncle Erik!" Aku menggenggam tangan Alex dan berlari dengan semangat menuju mobil Alex

"Woah Kalem Y/N kalem!"

"Ayok Alex!"

Alex hanya terkekeh kecil melihatku yang dari tadi menarik tangannya, namun ia tidak tertarik. Alex berat.

"Alex, Y/N!" Aku menoleh dan melihat Peter disampingku dengan donat ditangannya

"PETER DEMI TUHAN!" Aku melepaskan genggaman tangan Alex dan menaruh tanganku di dadaku, detak jantungku lagi ngerap.

"Hehe, sorry...ini donat kamu mau?" Aku melihat Peter dengan sinis

"Mau lah!" Aku mengambil donat coklat kacang itu dari tangan Peter dengan kasar.

"Bayar, 20$"

aku yang sudah mengigit donat itu pun hanya terbengong mendengar perkataan Peter.

"Bercanda!" Aku memukul Peter dengan pelan, namun keras. Kamu tahu kan apa maksudku?

"Hei hei hei! Sakit tau!" Aku memasang wajah tersinggung dan lanjut memakan donat yang diberikan Peter

"Tapi kalau kamu langsung pusing setelah memakan donat itu jangan salahkan aku ya."

" .... "

"KAU MERACUNIKU??!?!"Teriakku dan Peter hanya tertawa dengan lepas melihat ekspresi marahku

"Bercand—Ahahahahha!" Aku melempar donat yang setengah habis itu ke tanah dan berjalan cepat menuju mobil Alex

"Alex ayo!" Teriakku dengan nada membentak, Alex langsung berlari kearahku dan membuka pintu mobilnya

"Y/N aku bercanda! Ya Tuhan, masa kamu ngambek sih?!" Teriak Peter dan aku hanya cemberut sambil mengomel di kursi mobil Alex

"Ayo Alex, buruan."

Alex menyalakan mobilnya dan langsung pergi meninggalkan Peter yang masih tertawa lepas di parkiran sekolah.

——

"Kamu dekat dengan Peter?" Tanya Alex dengan suara yang....sangat Deep... jujur sedikit menakutkan.

"Uh, yeah. Dia sudah seperti saudaraku! Well, Peter sering bilang ke orang kalau dia pacarku, tapi yaaa... Kamu tau Peter seperti ap—"

Mobilnya berhenti, di tengah jalan yang cukup sepi. Aku melihat ke arah Alex yang menundukkan kepalanya dengan khawatir

"Alex...kamu gapapa?" Ucapku mencoba untuk menarik sebuah jawaban dari mulut Alex, namun dia hanya terdiam

Dan tangan Alex dikepal dengan erat, sehingga urat uratnya terlihat dengan jelas, aku makin khawatir dan mencoba untuk menyentuh bahunya

"Alex..kamu—"

"WOAHH!"

Alex memojokkanku di kursi mobil dengan matanya yang merah terang, oh shit dia akan membunuhku?!

"A-alex.." Gumamku dengan sedikit tergagap, dengan wajah Alex yang hanya beberapa senti dari wajahku bagaimana kamu tidak tersipu???!???!?

"Jangan Sebut Peter Sebagai Pacarmu." Bisik Alex dengan suara yang sedikit menyeramkan..

"Alex..."

"Peter itu bukan pacarmu. Kamu—aku— aku itu—" Ucapnya terbata bata namun aku hanya melihat ke arahnya dengan tatapan ketakutan

"Aku pacarmu.." aku tidak  sengaja membaca pikirannya, oh God.

"Alex, kamu jang—"

"Biarkan aku menjadi pacarmu, Y/N." Ucap Alex menatapku tepat di mata, aku yang sudah seperti keriting rebus ini hanya bisa terdiam dan menahan senyumanku

"Alex, tapi ayahku—"

"Persetan ayahmu, aku mencintaimu dan aku tidak akan melepaskan mu untuk lelaki lain." Ucap Alex, umurku dan Alex terbilang cukup jauh..

"Alex, aku sangat sangat menyukaimu.. Tapi umur kita sangat berbeda jauh dan i don't think its going to work between us.." Gumamku mencoba untuk bicara sepelan mungkin namun Alex tetap mendengarnya

"Y/N please, hanya satu bulan untuk kita, jika kita berpacaran tidak membuatmu senang aku akan melepaskanmu, please. " Gumam Alex dengan suara bergetar, aku bisa merasakan bahwa ia sedang sedih dan menahan tangisnya.

"Okay."

MARVEL IMAGINES | IndonesianWhere stories live. Discover now